Kamar Napi di Rutan Bisa Dijual-Beli ?

Kabar mengenai transaksi jual-beli kamar Narapidana di Rutan Raba Bima kembali beredar.

Kota Bima, KS.- Kabar mengenai transaksi jual-beli kamar Narapidana di Rutan Raba Bima kembali beredar. Beberapa orang Narapidana setempat diindikasi mendapatkan perlakuan khusus dari oknum Pegawai Rutan dengan menyediakan layanan kamar berbayar. Benarkah informasi tersebut?

Ilustrasi Penjara

Informasi yang diperoleh, warga binaan yang mendapatkan kamar nyaman sewaan dalam Rutan setempat, yakni Mursin warga Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Oknum diketahui merupakan terpidana kasus pemerkosaan dan divonis 12 Tahun penjara. "Dia dapat kamar bebas, kunci pegang sendiri, hukumnya 12 Tahun mestinya tidak berada di Rutan Bima, tapi minimal di LP Dompu atau Sumbawa," beber sumber yang meminta namanya tidak dikorankan Jum'at (26/6).

Selain Mursin lanjutnya, H. Jainudin warga Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima juga mendapatkan layanan serupa. Oknum diketahui merupakan terpidana kasus penipuan yang mendapatkan kamar bebas. "Padahal, dia baru masuk. Kamarnya pun tidak di kunci," ungkap sumber.

Tidak hanya itu katanya, Kepala Keamanan, Aifuddin, SH yang juga PLH itu menangani sendiri saat ada Napi yang pindah kamar. Dia tidak percaya pada anak buahnya. Selain itu agar mempunyai kesempatan untuk menarik uang dari para narapidana. "Inikan perbuatan yang melanggar hukum, saya minta agar Karutan jangan tinggal diam. Proses yang bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Secara terpisah, Kepala Rutan Negeri Raba Bima Bima, Untung Cahyo secara tegas membantah jika ada layanan jual beli kamar atau pungutan liar (pugli) terjadi di Rutan Bima selama ia memimpin. "Ini tidak benar, tidak ada pungli atau cuti bersyarat dan lainnya," bantah Untung.

Diakuinya, semua Napi di rutan akan diperlakukan sama tanpa pengecualian. Terkait Mursin yang masih berada di Rutan Bima, karena semua berkasnya belum selesai untuk dipindahkan."Ada waktunya untuk dipindahkan ke Dompu, misalnya berkasnya harus lengkap. Minimal jadi warga binaan dulu di Rutan Bima,"jelasnya.

Ia menegaskan, apabila memang ditemukan adanya pungli, oknum pegawai yang bersalah tentu akan diberikan sanksi adiministrasi. “Memang rumor di Rutan Bima soal itu memang ada, tapi selama saya pimpin itu tidak pernah ditemukan. Kita merubah semua, kita bersihkan semua pungli. Kalau ada pegawai yang melanggar, saya akan tindak tegas," janjinya. (KS-05)

Halaman:   1   2   3