Sebanyak 13 unit rumah warga di Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima hangus akibat kebakaran, Minggu (31/5) sekitar pukul 03.30 wita dinihari.
Bima, KS.- Sebanyak 13 unit rumah warga di Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima hangus akibat kebakaran, Minggu (31/5) sekitar pukul 03.30 wita dinihari. Tidak hanya itu, 14 unit sepeda motor warga yang disimpan di rumahnya, juga tak sempat diselamatkan. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Dugaan sementara, kebakaran itu terjadi akibat arus pendek listrik.
Usai 13 rumah di desa keli terbakar
Kobaran api tidak mampu dibendung oleh warga setempat, walaupun dibantu beberapa Anggota Polsek Woha. Saat itu, warga hanya bisa berusaha memadamkan api dengan menggunakan lima unit mesim pompa air. Api berhasil dipadamkan warga satu jam kemudian, tapi 13 unit rumah warga di RT 05 tersebut tidak mampu diselamatkan.
Satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu Truk Anggota Dalmas Polres Bima Kabupaten ikut dikerahkan. Namun sayangnya, mereka tiba dilokasi setelah api yang membakar rumah itu padam.
Menurut keluarga Korban, M. Aminullah yang berada dilokasi kejadian menceritakan, api begitu cepat menjalar ke rumah warga, karena apinya begitu besar, usaha warga-pun sia-sia untuk memadamkan api tersebut. "Semua Rumah rata dengan tanah, ini musibah yang paling besar dalam beberapa tahun terakhir ini," bebernya.
Hampir semua harta benda dari kebakaran tersebut tidak terselamatkan, karena kejadiannya tengah malam, warga masih dalam keadaan tertidur. Dari kebakaran itu, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah."Banyak kerugian secara materi yang dialami warga, termasuk kepala desa kami," akunya.
Atas kejadian tersebut, diharapkan adanya perhatian pemerintah Kabupaten Bima dan Propinsi NTB untuk memberikan bantuan tanggap darurat dan membantu warga untuk membangun kembali rumah mereka yang terbakar. "Semoga ada bantuan secepatnya dari pemerintah, sepaya bisa meringankan beban warga yang mengalami musibah ini," harapnya
Kepala Desa Keli Kasman mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui penyebab kebakaran tersebut, saat itu dia bersama anaknya sedang tidur. Kebakaran itu diketahuinya, setelah mendengar teriakan anaknya. "Api sudah berkobar mengepul dirumah saya, saya nyaris terbakar juga," ungkapnya Minggu (31/5).
Melihat api membakar dinding-dinding rumahnya, ia bersama anaknya langsung lari menyelamatkan diri. Harta benda miliknyapun, tidak ada yang bisa diselamatkan. "Merasa bersyukur, karena saya dan keluarga masih bisa selamat," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Hingga saat ini lanjutnya, ia tidak tahu sumber api dari mana. Sebab, kalau dirumahnya dia tidak menyalakan api kompor karena istri dan anak-anaknya yang lain sedang di Makasar. Ia menduga, sumber api itu berasal dari konslet arus pendek listrik. "Kejadianya begitu cepat, sehingga api melahap 13 rumah disekeliling rumah saya," tuturnya.
Dari 13 unit rumah yang terbakar itu sebutnya, ada 10 unit rumah panggung dan tiga unit rumah permanen. Selain rumah, 14 unit motor warga juga hangus terbakar. Banyak juga kerugian lainnya, seperti berkas-berkas milik desa yang sebelumnya dipindahkan ke rumahnya karena Kantor Desa sedang direhap. "Korban kebakaran diantaranya, Arsyad, H. Husen, Haryono, Sunardin, Ramlin, Ibrahim, Ahmad, Asikin, Jainudin, Ibrahim, Sumitro, H. Muhammmad dan saya sendiri. Akibat kebaran tersebut, kerugian diperkirakan Miliaran Rupiah,"sebutnya.
Pantauan Wartawan, Polisi yang tiba dikolasi usai kebakaran, langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Hingga saat ini belum bisa dipastikan kebakaran itu disebabkan karena apa. (KS-05/KS-17)
Usai 13 rumah di desa keli terbakar
Kobaran api tidak mampu dibendung oleh warga setempat, walaupun dibantu beberapa Anggota Polsek Woha. Saat itu, warga hanya bisa berusaha memadamkan api dengan menggunakan lima unit mesim pompa air. Api berhasil dipadamkan warga satu jam kemudian, tapi 13 unit rumah warga di RT 05 tersebut tidak mampu diselamatkan.
Satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu Truk Anggota Dalmas Polres Bima Kabupaten ikut dikerahkan. Namun sayangnya, mereka tiba dilokasi setelah api yang membakar rumah itu padam.
Menurut keluarga Korban, M. Aminullah yang berada dilokasi kejadian menceritakan, api begitu cepat menjalar ke rumah warga, karena apinya begitu besar, usaha warga-pun sia-sia untuk memadamkan api tersebut. "Semua Rumah rata dengan tanah, ini musibah yang paling besar dalam beberapa tahun terakhir ini," bebernya.
Hampir semua harta benda dari kebakaran tersebut tidak terselamatkan, karena kejadiannya tengah malam, warga masih dalam keadaan tertidur. Dari kebakaran itu, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah."Banyak kerugian secara materi yang dialami warga, termasuk kepala desa kami," akunya.
Atas kejadian tersebut, diharapkan adanya perhatian pemerintah Kabupaten Bima dan Propinsi NTB untuk memberikan bantuan tanggap darurat dan membantu warga untuk membangun kembali rumah mereka yang terbakar. "Semoga ada bantuan secepatnya dari pemerintah, sepaya bisa meringankan beban warga yang mengalami musibah ini," harapnya
Kepala Desa Keli Kasman mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui penyebab kebakaran tersebut, saat itu dia bersama anaknya sedang tidur. Kebakaran itu diketahuinya, setelah mendengar teriakan anaknya. "Api sudah berkobar mengepul dirumah saya, saya nyaris terbakar juga," ungkapnya Minggu (31/5).
Melihat api membakar dinding-dinding rumahnya, ia bersama anaknya langsung lari menyelamatkan diri. Harta benda miliknyapun, tidak ada yang bisa diselamatkan. "Merasa bersyukur, karena saya dan keluarga masih bisa selamat," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Hingga saat ini lanjutnya, ia tidak tahu sumber api dari mana. Sebab, kalau dirumahnya dia tidak menyalakan api kompor karena istri dan anak-anaknya yang lain sedang di Makasar. Ia menduga, sumber api itu berasal dari konslet arus pendek listrik. "Kejadianya begitu cepat, sehingga api melahap 13 rumah disekeliling rumah saya," tuturnya.
Dari 13 unit rumah yang terbakar itu sebutnya, ada 10 unit rumah panggung dan tiga unit rumah permanen. Selain rumah, 14 unit motor warga juga hangus terbakar. Banyak juga kerugian lainnya, seperti berkas-berkas milik desa yang sebelumnya dipindahkan ke rumahnya karena Kantor Desa sedang direhap. "Korban kebakaran diantaranya, Arsyad, H. Husen, Haryono, Sunardin, Ramlin, Ibrahim, Ahmad, Asikin, Jainudin, Ibrahim, Sumitro, H. Muhammmad dan saya sendiri. Akibat kebaran tersebut, kerugian diperkirakan Miliaran Rupiah,"sebutnya.
Pantauan Wartawan, Polisi yang tiba dikolasi usai kebakaran, langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Hingga saat ini belum bisa dipastikan kebakaran itu disebabkan karena apa. (KS-05/KS-17)
COMMENTS