Muhammad Aminurrlah SE menyatakan diri siap untuk ikut mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bima pada Pilkada Kabupaten Bima 2015 nanti.
Bima, KS.- Hingga kini para figur yang tampil pada pentas Pemilukada Kabupaten Bima 9 Desember 2015 mendatang masih terus menjajal komunikasi politik dengan parpol dan antar figur untuk mendapatkan pasangan. Hanya saja, dari sejumlah figur mengemuka, baru calon perseorangan yang sudah memastikan pasangan. Sementara figur lainnya, belum ada yang mendeklarasikan diri berpasangan dengan siapa.
Muhammad Aminurllah, SE (Maman)
Nah, disaat figur lain ngotot mempromosikan diri sebagai Calon Bupati Bima, salah satu putra daerah Kabupaten Bima asal Kecamatan Sape Muhammad Aminurrlah SE menyatakan diri siap untuk ikut mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bima pada Pilkada Kabupaten Bima 2015 nanti. Pria yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bima dua periode ini mengaku, kesiapan dirinya untuk ikut dalam kompetisi merebut kursi nomor dua tersebut, ketika masyarakat yang meminta dan salah satu calon meminta dirinya untuk mendampingi calon tersebut.
Hal tersebut disampaikan secara tegas oleh lelaki yang akrab di sapa Maman, kepada koran ini Sabtu (27-06) di kantor DPRD Kabupaten Bima. Dirinya menegaskan, tidak akan meminta diri untuk mendampingi calon untuk ikut dalam kanca Pilkada kabupaten Bima. Tetapi ketika dirinya diminta oleh rakyat, maka seratus porsen dirinya siap lahir maupun batin.
“Saya siap menjadi calon Wakil Bupati kalua saya diminta oleh rakyat dan salah satu calon. Calon yang meminta saya untuk mendapingi saya harus dikenal dan disukai oleh rakyat, kalua tidak dikenal dan disenangi rakyat, saya tidak mau,”tegasnya.
Siapa figur yang layak untuk didampinginya, Maman enggan menyebutkan namanya, namun kriterianya Maman menjelaskan, kalau hanya dikenal masyarakat namun tidak disenangi dirinya akan mikir dua kali untuk mendampingi orang tersebut, tetapi jika dikenal dan disenangi, dirinya sudah menyiapkan segala hal untuk mendampingi orang tersebut, termasuk masalah kost politik. “Saya siapkan segalanya termasuk anggaran, untuk mendampingi orang tersebut, bahkan resiko dan konsekuensinya saya siap terima,” ujarnya.
Lanjutnya, jika ada salah satu calon yang meminta dirinya untuk menjadi nomor dua, Maman mengaku akan meminta ijin ke DPP untuk maju menjadi calon Wakil Bupati. Dirinya akan mengikuti mekanisme partai sebelum memberikan keputusan untuk maju. “Masalah konsekuensi dari parti jika saya maju, itu sudah saya pikirkan. Yang jelas saya harus minta ijin dulu ke DPP, dikasih ijin atau tidak itu urusan nanti, asalkan yang meminta saya disenangi rakyat,” ujarnya.
Bagaimana dengan rekan satu partainya yang juga ketua DPD PAN Kabupaten Bima yang ikut mencalonkan diri sebagai Bupati Bima, apakah Maman akan tetap maju meskipun tidak menggunakan partai berlambang Matahari terbit tersebut?. Maman kembali mejelaskan, bahwa dirinya akan tetap meminta ijin ke DPP untuk maju, baik itu menggunakan partainya ataupun tidak. “Intinya saya akan tetap minta ijin dulu, apakah nanti keputusan DPP menggunakan partai PAN atau tidak, itu urusan belakangan,” tuturnya.
Seandainya DPP PAN tidak memberikan ijin atas dirinya, Maman akan siap dengan segala keputusan dan resikonya, yang penting dirinya sudah mengikuti mekanismenya. “Saya akan lihat dulu seberapa tinggi elektabilitas orang yang akan saya damping. Yang jelas saya siap dengan segala hal untuk mendampinginya,” tuturnya. (KS-02)
Muhammad Aminurllah, SE (Maman)
Nah, disaat figur lain ngotot mempromosikan diri sebagai Calon Bupati Bima, salah satu putra daerah Kabupaten Bima asal Kecamatan Sape Muhammad Aminurrlah SE menyatakan diri siap untuk ikut mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bima pada Pilkada Kabupaten Bima 2015 nanti. Pria yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bima dua periode ini mengaku, kesiapan dirinya untuk ikut dalam kompetisi merebut kursi nomor dua tersebut, ketika masyarakat yang meminta dan salah satu calon meminta dirinya untuk mendampingi calon tersebut.
Hal tersebut disampaikan secara tegas oleh lelaki yang akrab di sapa Maman, kepada koran ini Sabtu (27-06) di kantor DPRD Kabupaten Bima. Dirinya menegaskan, tidak akan meminta diri untuk mendampingi calon untuk ikut dalam kanca Pilkada kabupaten Bima. Tetapi ketika dirinya diminta oleh rakyat, maka seratus porsen dirinya siap lahir maupun batin.
“Saya siap menjadi calon Wakil Bupati kalua saya diminta oleh rakyat dan salah satu calon. Calon yang meminta saya untuk mendapingi saya harus dikenal dan disukai oleh rakyat, kalua tidak dikenal dan disenangi rakyat, saya tidak mau,”tegasnya.
Siapa figur yang layak untuk didampinginya, Maman enggan menyebutkan namanya, namun kriterianya Maman menjelaskan, kalau hanya dikenal masyarakat namun tidak disenangi dirinya akan mikir dua kali untuk mendampingi orang tersebut, tetapi jika dikenal dan disenangi, dirinya sudah menyiapkan segala hal untuk mendampingi orang tersebut, termasuk masalah kost politik. “Saya siapkan segalanya termasuk anggaran, untuk mendampingi orang tersebut, bahkan resiko dan konsekuensinya saya siap terima,” ujarnya.
Lanjutnya, jika ada salah satu calon yang meminta dirinya untuk menjadi nomor dua, Maman mengaku akan meminta ijin ke DPP untuk maju menjadi calon Wakil Bupati. Dirinya akan mengikuti mekanisme partai sebelum memberikan keputusan untuk maju. “Masalah konsekuensi dari parti jika saya maju, itu sudah saya pikirkan. Yang jelas saya harus minta ijin dulu ke DPP, dikasih ijin atau tidak itu urusan nanti, asalkan yang meminta saya disenangi rakyat,” ujarnya.
Bagaimana dengan rekan satu partainya yang juga ketua DPD PAN Kabupaten Bima yang ikut mencalonkan diri sebagai Bupati Bima, apakah Maman akan tetap maju meskipun tidak menggunakan partai berlambang Matahari terbit tersebut?. Maman kembali mejelaskan, bahwa dirinya akan tetap meminta ijin ke DPP untuk maju, baik itu menggunakan partainya ataupun tidak. “Intinya saya akan tetap minta ijin dulu, apakah nanti keputusan DPP menggunakan partai PAN atau tidak, itu urusan belakangan,” tuturnya.
Seandainya DPP PAN tidak memberikan ijin atas dirinya, Maman akan siap dengan segala keputusan dan resikonya, yang penting dirinya sudah mengikuti mekanismenya. “Saya akan lihat dulu seberapa tinggi elektabilitas orang yang akan saya damping. Yang jelas saya siap dengan segala hal untuk mendampinginya,” tuturnya. (KS-02)
COMMENTS