Salah satu pimpinan dewan nyaris terlibat adu jotos dengan warga yang melakukan penghadangan sejumlah mobil anggota dewan yang hendak keluar dari kantor setempat.
Bima, KS,- Rabu (17/06) lalu, tepat di depan Kantor
DPRD Kabupaten Bima, salah satu pimpinan dewan nyaris terlibat adu jotos dengan warga yang melakukan penghadangan sejumlah mobil anggota dewan yang hendak keluar dari kantor setempat.
Ilustrasi Adu Jotos
Pantauan langsung
Koran Stabilitas, pada hari itu, puluhan masyarakat dari Kecamatan Monta Kabupaten Bima datang ke DPRD Kabupaten Bima untuk melakukan audensi degan Komisi I sesuai dengan jadwal yang telah disepakati Komisi I. Kehadiran mereka terkait rencana pemekaran Kecamatan Monta di wilayah Monta dalam menjadi Kecamatan Wisata.
Namun sayang, rencana audensi dengan komisi I yang sudah diagendakan tersebut, tidak jadi dilaksanakan pada pagi hari itu, lantaran sebagian besar Anggota DPRD termasuk Anggota Komisi I sedang melayat ke pemakaman mertuanya Sekwan di Kecamatan Wawo.
Warga yang kecewa karena tidak disambut oleh Anggota Dewan langsung menutup seluruh pintu gerbang kantor, agar mobil Anggota DPRD tidak ada yang boleh meninggalkan kantor. Sejumlah mobil Anggota Dewan yang hendak keluar dihadang warga dan tidak diperbolehkan keluar. Namun ada salah satu mobil Pimpinan Dewan yang memaksa keluar lewat pintu tengah bagian barat kantor.
Warga yang melihat mobil Pimpinan Dewan menerobos keluar langsung menghadang dan memukul bagian depan mobil tersebut dan meminta untuk menghentikan mobil. Tak terima mobilnya dipukul, Drs. H. Syamsuddin langsung turun dari mobil dan mendorong salah satu warga yang memukul mobilnya. “Kenapa harus main pukul mobil, kenapa tidak ngomong baik-baik, yang sopan kalau menyampaikan pendapat. Saya ada urusan penting jadi tidak bisa melayani, tetapi ada Anggota DPR lain yang akan terima, tidak usah bertindak berlebihan,” ujarnya kesal sambil masuk ke mobilnya.
Tidak hanya mobil Pimpinan Dewan, mobil salah satu Anggota DPRD, H. Abdurrahman juga dipukul warga. Mobil yang hendak memutar tersebut disangka hendak keluar meninggalkan kantor, akhirnya salah satu warga langsung memukuli mobil tersebut. Aksi berlebihan dari sejumlah warga tersebut, membuat marah Kapolsek Monta, IPDA Edi Prayitno yang mengawal aksi mereka dari awal. “Kalau tahu begini cara kalian, saya tidak akan kawal, karena awalnya kalian datang baik-baik dan meminta pengawalan untuk beraudensi. Kalau masih kasar, saya akan bubarkan,” ujarnya tegas dihadapan masa.
Camat Monta yang juga hadir mendampingi warganya, Drs.Ruslan H Musa kepada koran ini mengaku, kehadiran mereka untuk beraudensi dengan komisi I terkait rencana pemekaran wilayah kecamatan. “Semua dokumen sudah kita siapkan, dan sudah kita sampaikan rencana ini pada saat reses anggota DPRD, dan Bupati juga sudah merespon hal ini. Makanya kita hadir ke DPR untuk menyampikan hasil kerja kami untuk ditindaklanjuti,”jelasnya.
Lanjutnya, masyarakat Monta dalam menginginkan adanya pemekaran wilayah Kecamatan Monta bagian dalam menjadi Kecamatan Wisata. Semua tahapan sudah dilalui termasuk seluruh dokumennya, tinggal dibahas oleh DPRD dan diusulkan ke Eksekutif. (KS-02)
Halaman:  1  2  3
COMMENTS