Pada Musda Golkar di Sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Bima, Senin (15/06), Wahyudin S.Ag terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima.
Bima, KS.- Meski sempat ada upaya pembubaran kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) bersama DPD II Golkar Kota dan Kabupaten Bima oleh Kubu ARB, kegiatan tersebut berhasil dituntaskan dengan terpilihnya Ketua DPD II Golkar Kota dan Kabupaten Bima secara aklamasi.
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima, Wahyuddin S.Ag
Pada Musda Golkar di Sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Bima, Senin (15/06), Wahyudin S.Ag terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima. Sementara DPD II Golkar Kota Bima diaklamasi, Subhan M Nur SH sebagai Ketua.
Porses pemilihan secara aklamasi terhadap dua pimpinan DPD II Golkar tersebut berlangsung saat massa dari kubu ARB berada di depan sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Bima dan sedang berusaha masuk untuk membubarkan kegiatan musda. “Saat itu baru ketuanya saja yang dipilih bersama tim formatur, sementara untuk strukturalnya akan dibentuk oleh tim formatur usai musda,” jelas Wahyu.
Mengenai upaya pembubaran kegiatan musda oleh kubu ARB, Wahyu menegaskan tidak ada urusan kubu ARB dengan kegiatan musda yang dilakukan pihaknya. “Apa urusan mereka, kita bukan musda kubu ARB, tetapi kita melaksanakan musda Kubu AL. Masalah ijin, kita tidak perlu ijin, karena kewajiban kita hanya melaporkan saja adanya kegiatan kepada pihak keamanan. Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban aparat untuk mengawasi dan mengamankan kegiatan kami, bukan untuk membubarkan,”tegasnya. (KS-02)
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima, Wahyuddin S.Ag
Pada Musda Golkar di Sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Bima, Senin (15/06), Wahyudin S.Ag terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima. Sementara DPD II Golkar Kota Bima diaklamasi, Subhan M Nur SH sebagai Ketua.
Porses pemilihan secara aklamasi terhadap dua pimpinan DPD II Golkar tersebut berlangsung saat massa dari kubu ARB berada di depan sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Bima dan sedang berusaha masuk untuk membubarkan kegiatan musda. “Saat itu baru ketuanya saja yang dipilih bersama tim formatur, sementara untuk strukturalnya akan dibentuk oleh tim formatur usai musda,” jelas Wahyu.
Mengenai upaya pembubaran kegiatan musda oleh kubu ARB, Wahyu menegaskan tidak ada urusan kubu ARB dengan kegiatan musda yang dilakukan pihaknya. “Apa urusan mereka, kita bukan musda kubu ARB, tetapi kita melaksanakan musda Kubu AL. Masalah ijin, kita tidak perlu ijin, karena kewajiban kita hanya melaporkan saja adanya kegiatan kepada pihak keamanan. Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban aparat untuk mengawasi dan mengamankan kegiatan kami, bukan untuk membubarkan,”tegasnya. (KS-02)
COMMENTS