Di Bulan Ramadhan, hampir setiap saat terdengar ledakan petasan. Padahal, aparat kepolisian telah memberikan ultimatum untuk tidak main petasan
Kota Bima, KS.- Di Bulan Ramadhan, hampir setiap saat terdengar ledakan petasan. Padahal, aparat kepolisian telah memberikan ultimatum untuk tidak main petasan saat umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Ilustrasi Petasan
Hal itu seperti terjadi di sekitar kelurahan Santi. Dari sore hingga malam, warga Santi diresahkan oleh ledakan petasan yang sengaja dimainkan oleh anak-anak dilingkungan itu. "Kami sangat terganggu dengan ledakan petasan yang dimainkan oleh anak-anak dilingkungan ini," terang Andi Warga kelurahan Santi, Sabtu (27/06) kemarin.
Lanjutnya, berkali-kali Ia mencoba menegur anak-anak yang bermain petasan, namun tidak pernah dihiraukan. Bahkan anak-anak sengaja melemparkan petasan tersebut tepat di depan rumahnya. Hal itu hampir membuat isterinya pingsang oleh ledakan petasan, apalagi isterinya tengah hamil tua. "Beberapa waktu lalu, saya sempat kejar anak-anak itu, tapi beberapa saat mereka kembali dan melempar petasan tepat depan rumah kami, anak-anak itu sangat keterlaluan," katanya yang mengaku sudah mengenali anak-anak yang sering main petasan.
Dengan maraknya anak-anak meledakan petasan dilingkungan santi, Andi menyayangkan sikap dingin orang tua dan Ketua RT dan RW di Kelurahan Santi. Padahal, suara ledakan petasan itu sangat besar dan mengganggu. Harusnya mereka bersikap untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak nakal itu untuk tidak ledakan petasan lagi. "Saya menyayangkan peran pemerintah kelurahan dalam memberikan pembinaan kepada anak-anak yang suka ledakan petasan," ujarnya
Lebih jauh lagi, ia meminta kepada aparat kepolisian untuk melakukan sweeping di kelurahan Santi pada Sore hingga malam hari, supaya anak-anak itu tidak lagi meledakan petasan. Peran aparat sangat penting dalam mengurangi kenakalan anak-anak untuk bermain petasan. "Jangan hanya memberikan ultimatum saja untuk tidak bermain petasan kepada warga kota bima, tapi mereka juga harus turun lapangan," imbuhnya. (KS-17)
Ilustrasi Petasan
Hal itu seperti terjadi di sekitar kelurahan Santi. Dari sore hingga malam, warga Santi diresahkan oleh ledakan petasan yang sengaja dimainkan oleh anak-anak dilingkungan itu. "Kami sangat terganggu dengan ledakan petasan yang dimainkan oleh anak-anak dilingkungan ini," terang Andi Warga kelurahan Santi, Sabtu (27/06) kemarin.
Lanjutnya, berkali-kali Ia mencoba menegur anak-anak yang bermain petasan, namun tidak pernah dihiraukan. Bahkan anak-anak sengaja melemparkan petasan tersebut tepat di depan rumahnya. Hal itu hampir membuat isterinya pingsang oleh ledakan petasan, apalagi isterinya tengah hamil tua. "Beberapa waktu lalu, saya sempat kejar anak-anak itu, tapi beberapa saat mereka kembali dan melempar petasan tepat depan rumah kami, anak-anak itu sangat keterlaluan," katanya yang mengaku sudah mengenali anak-anak yang sering main petasan.
Dengan maraknya anak-anak meledakan petasan dilingkungan santi, Andi menyayangkan sikap dingin orang tua dan Ketua RT dan RW di Kelurahan Santi. Padahal, suara ledakan petasan itu sangat besar dan mengganggu. Harusnya mereka bersikap untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak nakal itu untuk tidak ledakan petasan lagi. "Saya menyayangkan peran pemerintah kelurahan dalam memberikan pembinaan kepada anak-anak yang suka ledakan petasan," ujarnya
Lebih jauh lagi, ia meminta kepada aparat kepolisian untuk melakukan sweeping di kelurahan Santi pada Sore hingga malam hari, supaya anak-anak itu tidak lagi meledakan petasan. Peran aparat sangat penting dalam mengurangi kenakalan anak-anak untuk bermain petasan. "Jangan hanya memberikan ultimatum saja untuk tidak bermain petasan kepada warga kota bima, tapi mereka juga harus turun lapangan," imbuhnya. (KS-17)
COMMENTS