Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima, saat ini ada sebanyak 459 TKI dan TKW yang diberangkatkan ke berbagai negara.
Bima, KS.- Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima, saat ini ada sebanyak 459 TKI dan TKW yang diberangkatkan ke berbagai negara. Dengan banyaknya warga Kabupaten Bima yang berangkat itu, Dinas setempat pun gencar melakukan pendataan.
Ilustrasi TKI
Kabid Pengembangan Ketenagakerjaan Disnakertrans Kabupaten Bima, Moh Sabri, SH mengungkapkan, proses penyeleksian TKI dan TKW ini mulai dilakukan beberapa waktu lalu dan berakhir hari Rabu (8/7) kemarin. "Hingga Bulan ini, tercatat sudah ada 459 TKI dan yang diberangkatkan ke berbagai negara di Asia Pasifik,” sebutnya Jum'at (10/7) lalu di Kantornya.
Beberapa hari lalu lanjutnya, ada sekitar 10 orang TKW yang didampingi pihak PJTKI mengikuti proses penyeleksian dan pemberian pengarahan serta pengisian biodata. "Rencananya para TKW tersebut, akan diberangkatkan ke Singapura dan Taiwan,” ungkapnya.
Para TKW ini katanya, akan mengurus dokumen termasuk paspor. Kemudian, mereka akan masuk pelatihan terkait cara mengurus anak, memasak, mencuci atau yang berkaitan dengan urusan rumah tangga. "Beberapa hari kedepan, mereka sudah mulai masuk pelatihan dimaksud," katanya.
Pelatihan tersebut biasanya, dilakukan oleh PJTKI selama tiga bulan lamanya. Selama dalam proses seleksi itu juga, para TKI dan TKW tersebut diberikan pengarahan di mana setelah berada di luar negeri nanti, mereka diingatkan untuk tidak melarikan diri dari majikan. Sebab, TKI maupun TKW merupakan tanggungjawab PJTKI. "Kalau ada masalah harus kembali ke PJTKI. TKI atau TKW tidak boleh kabur karena paspor dipegang oleh majikan. Kalau kabur justru dikategorikan ilegal,” jelasnya.
Ia menambahkan, walaupun saat ini masih bulan puasa, pihaknya tetap melakukan seleksi terhadap para TKI/TKW yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Hal ini dilakukan, guna menghindari para TKI yang menempuh jalur ilegal. Tidak hanya itu, para TKW ini juga diingatkan untuk memperpanjang sendiri masa kerja dengan majikan dengan tujuan, agar mereka terhindar dari masalah."Kami juga sudah ingatkan, agar para TKW yang berangkat ini bisa menabung uang hasil kerja sebagai modal usaha,"tambahnya. (KS-05)
Ilustrasi TKI
Kabid Pengembangan Ketenagakerjaan Disnakertrans Kabupaten Bima, Moh Sabri, SH mengungkapkan, proses penyeleksian TKI dan TKW ini mulai dilakukan beberapa waktu lalu dan berakhir hari Rabu (8/7) kemarin. "Hingga Bulan ini, tercatat sudah ada 459 TKI dan yang diberangkatkan ke berbagai negara di Asia Pasifik,” sebutnya Jum'at (10/7) lalu di Kantornya.
Beberapa hari lalu lanjutnya, ada sekitar 10 orang TKW yang didampingi pihak PJTKI mengikuti proses penyeleksian dan pemberian pengarahan serta pengisian biodata. "Rencananya para TKW tersebut, akan diberangkatkan ke Singapura dan Taiwan,” ungkapnya.
Para TKW ini katanya, akan mengurus dokumen termasuk paspor. Kemudian, mereka akan masuk pelatihan terkait cara mengurus anak, memasak, mencuci atau yang berkaitan dengan urusan rumah tangga. "Beberapa hari kedepan, mereka sudah mulai masuk pelatihan dimaksud," katanya.
Pelatihan tersebut biasanya, dilakukan oleh PJTKI selama tiga bulan lamanya. Selama dalam proses seleksi itu juga, para TKI dan TKW tersebut diberikan pengarahan di mana setelah berada di luar negeri nanti, mereka diingatkan untuk tidak melarikan diri dari majikan. Sebab, TKI maupun TKW merupakan tanggungjawab PJTKI. "Kalau ada masalah harus kembali ke PJTKI. TKI atau TKW tidak boleh kabur karena paspor dipegang oleh majikan. Kalau kabur justru dikategorikan ilegal,” jelasnya.
Ia menambahkan, walaupun saat ini masih bulan puasa, pihaknya tetap melakukan seleksi terhadap para TKI/TKW yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Hal ini dilakukan, guna menghindari para TKI yang menempuh jalur ilegal. Tidak hanya itu, para TKW ini juga diingatkan untuk memperpanjang sendiri masa kerja dengan majikan dengan tujuan, agar mereka terhindar dari masalah."Kami juga sudah ingatkan, agar para TKW yang berangkat ini bisa menabung uang hasil kerja sebagai modal usaha,"tambahnya. (KS-05)
COMMENTS