Pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Bima Periode 2015-2020 dari jalur perseorangan atau independen, Abdul Khayir SH, MH dan Drs. Abdul Hamid
Bima, KS.- Pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Bima Periode 2015-2020 dari jalur perseorangan atau independen, Abdul Khayir SH, MH dan Drs. Abdul Hamid, M.Si berhasil mendapatkan tiket dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati pada 26 Juli Mendatang.
Abdul Khayir SH, MH - Drs. Abdul Hamid, M.Si
Hal itu berdasarkan hasil pleno KPU Kabupaten Bima yang memastikan syarat dukungan dari Pasangan Khayir–Hamid (KH) terpenuhi sehingga bisa mendaftar sebagai bakal calon dari jalur perseorangan. Hanya saja, KPU memberikan catatan kepada pasangan tersebut agar melengkapi syarat dukungan yang masih kurang. Karena berdasarkan hasil ferivikasi faktual KPU di lapangan, terdapat syarat dukungan yang eror dan harus diganti dua kali lipat. “Syaratnya melengkapi dukungan yang eror. Yang perlu kami ganti sekitar 14 ribu lebih, karena yang eror ada sebanyak 7.349 KTP dan kita sudah siapkan 15 ribu untuk mengganti yang eror tersebut,” ujar Abdul Khayir di kediamannya di Desa Baralau Kecamatan Monta, Senin kemarin.
Diakuinya, tingkat eror dokumen yang mereka ajukan ke KPU, paling banyak di Kecamatan Ambalawi. Diperkirakan ada sekitar 50 porsen di kecamatan tersebut, sementara di kecamatan lain, tingkat erornya sekitar 1 hingga 3 porsen. “Kami sangat optimis bisa memenuhi kekurangan itu, dan kami bisa mendapatkan tiket untuk menjadi calon yang ditetapkan KPU,” tuturnya.
Dikatakannya, pasangan KH memilih Jalur independen karena lebih dekat dengan rakyat dan lebih murah ketimbang maju melalui jalur parpol meski bukan berarti pasangan KH tidak ada uang. Tetapi menghindari beban terhadap parpol apabila sudah terpilih nantinya. “Beban setelah terpilih adalah pengabdian terhadap rakyat, bukan beban terhadap parpol. Apalagi sampai membayar parpol dengan mahal. Setelah menang nanti, bukan rakyat lagi yang dipikirkan, tetapi memikirkan parpol dan bagaimana mengembalikan untuk untuk membayar parpol tadinya,” jelasnya.
Kepada masyarakat yang telah memberikan dukung KTP pasangan KH menyampaikan ucapkan terimakasih, dan mengharapkan kembali dukungan dan doanya, pada saat pemilihan nanti. Untuk saat ini, nama pasangan KH diklaim melambung tinggi karena selain konsolidasi di lapangan yang dilakukan tim, juga ferivikasi KPU secara tidak langsung menyampaikan informasi kepada masyarakat. “KPU saya nilai ikut mempromosikan pasangan KH dengan melakukan verifikasi faktual. Karena mereka juga turun langsung ke masyarakat, dan kita semakin dikenal oleh masyarakat,” ujarnya.
Meskipun Jalur independen memang sangat kecil peluangnya, dan pasangan KH disepelekan, dirinya tidak mempermasalahkannya, karena saat ini dirinya sudah berhasil mendapatkan tiket dari KPU. “Saya tidak apa-apa meskipun disepelekan. Karena menurut saya dapat tiket sama halnya saya mendapat uang puluhan milyar, karena tidak harus membayar parpol saya bisa maju sebagai bakal calon. Pengecilan itu merupakan sebuah doa bagi kami, karena jalur ini adalah pilihan kami,” tuturnya.
Di usia Kabupaten Bima yang sudah 376 tahun, pasangan KH memiliki program skala prioritas yakni di bidang Keseharan, Pertanian, Pendidikan, Peternakan dan Perikanan. Karena 80 porsen penduduk Kabupaten Bima adalah petani, maka kelima sektor itulah yang diutamakan. “Lima sektor utama itu yang harus diperdayakan, jika ingin merubah kehidupan masyarakat. Sektor pertanian di bima bukan lagi menurun, bahkan mau ditinggalkan, sampai ada yang lari ke Sumbawa, karena titik mata air di Bima sudah berkurang. Selain itu yang tidak kalah pentingnya, yakni Perdayakan SDM bahkan kita sekolahkan lagi, dan ditempatkan sesuai disiplin ilmunya, jangan dibiarkan ngangur begitu saja. Karena mereka seorang konseptor,” katanya. (KS-02)
Abdul Khayir SH, MH - Drs. Abdul Hamid, M.Si
Hal itu berdasarkan hasil pleno KPU Kabupaten Bima yang memastikan syarat dukungan dari Pasangan Khayir–Hamid (KH) terpenuhi sehingga bisa mendaftar sebagai bakal calon dari jalur perseorangan. Hanya saja, KPU memberikan catatan kepada pasangan tersebut agar melengkapi syarat dukungan yang masih kurang. Karena berdasarkan hasil ferivikasi faktual KPU di lapangan, terdapat syarat dukungan yang eror dan harus diganti dua kali lipat. “Syaratnya melengkapi dukungan yang eror. Yang perlu kami ganti sekitar 14 ribu lebih, karena yang eror ada sebanyak 7.349 KTP dan kita sudah siapkan 15 ribu untuk mengganti yang eror tersebut,” ujar Abdul Khayir di kediamannya di Desa Baralau Kecamatan Monta, Senin kemarin.
Diakuinya, tingkat eror dokumen yang mereka ajukan ke KPU, paling banyak di Kecamatan Ambalawi. Diperkirakan ada sekitar 50 porsen di kecamatan tersebut, sementara di kecamatan lain, tingkat erornya sekitar 1 hingga 3 porsen. “Kami sangat optimis bisa memenuhi kekurangan itu, dan kami bisa mendapatkan tiket untuk menjadi calon yang ditetapkan KPU,” tuturnya.
Dikatakannya, pasangan KH memilih Jalur independen karena lebih dekat dengan rakyat dan lebih murah ketimbang maju melalui jalur parpol meski bukan berarti pasangan KH tidak ada uang. Tetapi menghindari beban terhadap parpol apabila sudah terpilih nantinya. “Beban setelah terpilih adalah pengabdian terhadap rakyat, bukan beban terhadap parpol. Apalagi sampai membayar parpol dengan mahal. Setelah menang nanti, bukan rakyat lagi yang dipikirkan, tetapi memikirkan parpol dan bagaimana mengembalikan untuk untuk membayar parpol tadinya,” jelasnya.
Kepada masyarakat yang telah memberikan dukung KTP pasangan KH menyampaikan ucapkan terimakasih, dan mengharapkan kembali dukungan dan doanya, pada saat pemilihan nanti. Untuk saat ini, nama pasangan KH diklaim melambung tinggi karena selain konsolidasi di lapangan yang dilakukan tim, juga ferivikasi KPU secara tidak langsung menyampaikan informasi kepada masyarakat. “KPU saya nilai ikut mempromosikan pasangan KH dengan melakukan verifikasi faktual. Karena mereka juga turun langsung ke masyarakat, dan kita semakin dikenal oleh masyarakat,” ujarnya.
Meskipun Jalur independen memang sangat kecil peluangnya, dan pasangan KH disepelekan, dirinya tidak mempermasalahkannya, karena saat ini dirinya sudah berhasil mendapatkan tiket dari KPU. “Saya tidak apa-apa meskipun disepelekan. Karena menurut saya dapat tiket sama halnya saya mendapat uang puluhan milyar, karena tidak harus membayar parpol saya bisa maju sebagai bakal calon. Pengecilan itu merupakan sebuah doa bagi kami, karena jalur ini adalah pilihan kami,” tuturnya.
Di usia Kabupaten Bima yang sudah 376 tahun, pasangan KH memiliki program skala prioritas yakni di bidang Keseharan, Pertanian, Pendidikan, Peternakan dan Perikanan. Karena 80 porsen penduduk Kabupaten Bima adalah petani, maka kelima sektor itulah yang diutamakan. “Lima sektor utama itu yang harus diperdayakan, jika ingin merubah kehidupan masyarakat. Sektor pertanian di bima bukan lagi menurun, bahkan mau ditinggalkan, sampai ada yang lari ke Sumbawa, karena titik mata air di Bima sudah berkurang. Selain itu yang tidak kalah pentingnya, yakni Perdayakan SDM bahkan kita sekolahkan lagi, dan ditempatkan sesuai disiplin ilmunya, jangan dibiarkan ngangur begitu saja. Karena mereka seorang konseptor,” katanya. (KS-02)
COMMENTS