Anggota DPRD Kabupaten Bima menilai Pemkab Bima telah gagal menyukseskan pembangunan daerah.
Bima, KS.- Anggota DPRD Kabupaten Bima menilai Pemkab Bima telah gagal menyukseskan pembangunan daerah. Terutama dalam menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terbukti, hingga kini taraf kehidupan dan perekonomian masyarakat masih seperti dulu. Malah kondisi masyarakat semakin terpuruk. "Ini akibat dari kebijakan pemerintah yang tidak merata. Terutama dalam menyalurkan pembangunan," ujar Anggota DPRD Kabupaten Bima, Syaifullah, SPdI pada kemarin.
![DPRD Kabupaten Bima DPRD Kabupaten Bima](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigDh4JZohrlIw43fK1QpNgz6Q6mCadKaYoVg0jiVzj3UHG33lpKttomGberlGpaUQnUf7g_3IK5IVmFzL2pYte0_cqSy2rHTLGQplCfmx6E_xo-HbTkWuLge74T34HccGlBFg_BP-7PHap/s400/ilustrasi-DPRD.jpg)
DPRD Kabupaten Bima
Syaiful mengaku, sorotan tersebut disampaikan karena dia geram dengan pengakuan pemerintah yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kondisi daerah. Kata dia, belakangan ini pemerintah selalu memaparkan sejumlah keberhasilan pembangunan yang dicapai. Namun kenyataannya, nihil. "Kalau memang benar berhasil, dari sektor mananya. Kondisi daerah yang mana yang telah diubah," tanya politisi PKS ini.
Kata dia, kalaupun hari ini pemerintah bangga dengan pembangunan kantor bupati dan Jembatan Lewimori yang akan dibangun tahun 2016 mendatang, itu keliru. Menurut dia, pembangunan itu bukan tolak ukur keberhasilan pemerintah memimpin dan membangun daerah. "Membangun kantor bukan suatu keberhasian. Karena itu hanya mengelola anggaran yang telah dialokasikan," katanya.
Menurut dia, baru dikatakan berhasil yakni setelah pemerintah mampu mengubah taraf kehidupan dan ekonomi masyarakat. Yakni, dari miskin meningkat ke ekonomi menengah dari menengah bisa meningkat ke ekonomi sejahtera. "Sudahkan masyarakat Kabupaten Bima kini, sejahterah," tanya mantan wartawan ini.
Kata dia, perubahan itu secara riil belum nampak di Kabupaten Bima. Untuk itu semua pemerintah harus bisa serius untuk mendorong percepatan pembangunan yang signifikan di berbagai sektor. "Keberhasilan pembangunan itu, bukan berdasarkan hitungan angka-angka. Melainkan fakta riil di lapangan," pungkasnya. (KS-17)
![DPRD Kabupaten Bima DPRD Kabupaten Bima](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigDh4JZohrlIw43fK1QpNgz6Q6mCadKaYoVg0jiVzj3UHG33lpKttomGberlGpaUQnUf7g_3IK5IVmFzL2pYte0_cqSy2rHTLGQplCfmx6E_xo-HbTkWuLge74T34HccGlBFg_BP-7PHap/s400/ilustrasi-DPRD.jpg)
DPRD Kabupaten Bima
Syaiful mengaku, sorotan tersebut disampaikan karena dia geram dengan pengakuan pemerintah yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kondisi daerah. Kata dia, belakangan ini pemerintah selalu memaparkan sejumlah keberhasilan pembangunan yang dicapai. Namun kenyataannya, nihil. "Kalau memang benar berhasil, dari sektor mananya. Kondisi daerah yang mana yang telah diubah," tanya politisi PKS ini.
Kata dia, kalaupun hari ini pemerintah bangga dengan pembangunan kantor bupati dan Jembatan Lewimori yang akan dibangun tahun 2016 mendatang, itu keliru. Menurut dia, pembangunan itu bukan tolak ukur keberhasilan pemerintah memimpin dan membangun daerah. "Membangun kantor bukan suatu keberhasian. Karena itu hanya mengelola anggaran yang telah dialokasikan," katanya.
Menurut dia, baru dikatakan berhasil yakni setelah pemerintah mampu mengubah taraf kehidupan dan ekonomi masyarakat. Yakni, dari miskin meningkat ke ekonomi menengah dari menengah bisa meningkat ke ekonomi sejahtera. "Sudahkan masyarakat Kabupaten Bima kini, sejahterah," tanya mantan wartawan ini.
Kata dia, perubahan itu secara riil belum nampak di Kabupaten Bima. Untuk itu semua pemerintah harus bisa serius untuk mendorong percepatan pembangunan yang signifikan di berbagai sektor. "Keberhasilan pembangunan itu, bukan berdasarkan hitungan angka-angka. Melainkan fakta riil di lapangan," pungkasnya. (KS-17)
COMMENTS