Sejumlah petani di dua desa Kecamatan Bolo yakni Desa Sondosia dan Sanolo mengeluhkan kondisi lahan pertanian mereka yang kering.
Bima, KS.- Sejumlah petani di dua desa Kecamatan Bolo yakni Desa Sondosia dan Sanolo mengeluhkan kondisi lahan pertanian mereka yang kering. Akibatnya, lahan seluas ratusan hektar antara SO Wacarima Desa Sondosia dan So Tapa Rasa Desa Sanolo yang ditanami padi dan kedelai terancam rusak.
Ilustrasi Petani
Hasil pantauan media ini, Rabu (1/7) kemarin lahan pertanian didua desa memang sangat kering. Padi dan kedelai yang ditanam petani nampak kusam karna tidak pernah diairi beberapa minggu. Kekeringan itu disinyalir sebagai dampak beralihnya musim hujan ke musim kemarau.
Namun menurut sebagian petani, meski memasuki musim kemarau, kondisi kekeringan lahan tidak pernah seperti pada tahun ini. Upaya untuk mengatasi masalah itu, petani secara pribadi maupun kelompok melaporkan pada pihak dinas terkati untuk membantu mencari solusi agar tanaman pertanian tidak terancam rusak. “Kami berharap kondisi ini segera diatensi pemerintah. Jangan sampai gagal panen karna hanya inilah sumber kehidupan kami,” keluh salah satu petani di Bolo.
Kepala UPTD Pertania Kecamatan Bolo, Ir, Abdullah yang dikonfirmasi terkait keluhan itu, Kamis (2/7) mengatakan, salah satu faktor penyebab urangnya air di dua desa itu lantaran kerusakan jembatan di Desa Timu. Jembatan sudah patah sehingga air tidak bisa jalan dengan normal. Namun, saat ini jembatan tersebut sedang diperbaiki dan dalam waktu singkat ini akan segera selesai dikerjakan. “Kami dari UPT Dinas di Kecamatan Bolo telah melaporkan juga pada Dinas Pertanian Kabupaten Bima, mungkin akan ada upaya mereka untuk menanggulangi hal tersebut,” jelasnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Bima melalui Kepala Bidang Holtikultural, Ir Beni Akbar mengatakan, petani didua desa harus segera membuat laporan langsung pada Kementerian Pertanian Pusat. Sebab, laporan petani di lapangan akan langsung ditanggapi dengan memberikan bantuan langsung berupa mesin pompa air sesuai luas lahan kering dan beberapa alat yang dibutuhkan oleh petani.
“Harapan kami di dinas agar pihak UPTD Pertanian se-Kabupaten Bima segera melaporkan kepada kami bila ada keluhan sepertiitu. Jangan sampai masyarakat mendapat kendala dalam hal meningkatkan hasil pertanian mereka di lapangan,” tandasnya. (KS-11)
Ilustrasi Petani
Hasil pantauan media ini, Rabu (1/7) kemarin lahan pertanian didua desa memang sangat kering. Padi dan kedelai yang ditanam petani nampak kusam karna tidak pernah diairi beberapa minggu. Kekeringan itu disinyalir sebagai dampak beralihnya musim hujan ke musim kemarau.
Namun menurut sebagian petani, meski memasuki musim kemarau, kondisi kekeringan lahan tidak pernah seperti pada tahun ini. Upaya untuk mengatasi masalah itu, petani secara pribadi maupun kelompok melaporkan pada pihak dinas terkati untuk membantu mencari solusi agar tanaman pertanian tidak terancam rusak. “Kami berharap kondisi ini segera diatensi pemerintah. Jangan sampai gagal panen karna hanya inilah sumber kehidupan kami,” keluh salah satu petani di Bolo.
Kepala UPTD Pertania Kecamatan Bolo, Ir, Abdullah yang dikonfirmasi terkait keluhan itu, Kamis (2/7) mengatakan, salah satu faktor penyebab urangnya air di dua desa itu lantaran kerusakan jembatan di Desa Timu. Jembatan sudah patah sehingga air tidak bisa jalan dengan normal. Namun, saat ini jembatan tersebut sedang diperbaiki dan dalam waktu singkat ini akan segera selesai dikerjakan. “Kami dari UPT Dinas di Kecamatan Bolo telah melaporkan juga pada Dinas Pertanian Kabupaten Bima, mungkin akan ada upaya mereka untuk menanggulangi hal tersebut,” jelasnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Bima melalui Kepala Bidang Holtikultural, Ir Beni Akbar mengatakan, petani didua desa harus segera membuat laporan langsung pada Kementerian Pertanian Pusat. Sebab, laporan petani di lapangan akan langsung ditanggapi dengan memberikan bantuan langsung berupa mesin pompa air sesuai luas lahan kering dan beberapa alat yang dibutuhkan oleh petani.
“Harapan kami di dinas agar pihak UPTD Pertanian se-Kabupaten Bima segera melaporkan kepada kami bila ada keluhan sepertiitu. Jangan sampai masyarakat mendapat kendala dalam hal meningkatkan hasil pertanian mereka di lapangan,” tandasnya. (KS-11)
COMMENTS