Aksi Protes itu, dilakukan PKL terkait penerangan lampu yang kerap padam di areal bazar, sehingga proses jual beli terganggu.
Kota Bima, KS.- Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Ramadhan Amahami Kota Bima, Kamis (2/7) sekitar pukul 19. 30 Wita berbondong-bondong mendatangi Kantor PLN Cabang Bima untuk melakukan protes. Aksi Protes itu, dilakukan PKL terkait penerangan lampu yang kerap padam di areal bazar, sehingga proses jual beli terganggu. Padahal, para PKL sudah membayar iuran kepada pengelola masing-masing Rp.300 per lapak yang sudah termasuk biaya listrik.
Ilustrasi
Rio salah satu PKL mengungkapkan, aksi protes itu dilakukan karena kebijakan PLN yang memadamkan listrik diareal bazar yang berada di lapangan Amahami Kota Bima. Sudah dua hari listrik padam, sejak mulai dibukanya pasar tersebut. "Padahal, kami sudah membayar ke pihak pengelola. Kami lakukan protes, agar listrik tetap menyala dan kami bisa berjualan dengan tenang dan Aman," ungkapnya Kamis malam kemarin di depan Kantor PLN.
Aksi Protes yang berlangsung selama setengah jam tersebut, sempat tegang. Karena, salah seorang Satpam PLN, tidak mengizinkan perwakilan PKL masuk ke ruangan untuk menemui Direktur Utama (Dirut) PLN. Namun hal itu, bisa diredam setelah perwakilan PLN Cabang Bima mendatangi para PKL untuk melakukan negosiasi."Intinya tidak ada lagi pemadaman diareal pasar bazar, karena kami sudah membayar untuk 15 hari kedepan kepada pihak pengelola yakni Dinas Koperasi, industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima,"jelasnya.
Ada sekitar 400 PKL katanya, yang menggantungkan nasibnya ditempat tersebut. Pihaknya tidak ingin saat berjualan terganggu."Kami cari makan bukan mau rugi,"kata koordinator lapangan (koorlap) Aksi Yasin.
Tuntutan PKL tersebut langsung disikapi oleh perwakilan PLN. Melalui Kepala Pelayanan Tehnik PLN Cabang Bima, Edy Juli mengatakan, pihaknya sekitar dua hari yang lalu telah menerima surat permintaan penerangan sementara pasar bazar lebaran, yang terletak di Lapangan Amahami dari Dinas Koperindag Kota Bima."Kami sudah merealisasikan penerangan itu, dengan Daya 7.700 Watt, untuk 17 hari dari mulai tanggal 1 sampai 18 Juli 2015,"ujarnya.
Namun, apabila sekarang ada keluhan dari para PKL. Pemadaman lampu, mungkin karena kekurangan Daya, yang tidak sesuai dengan kapasitas pengguna, atau kemampuan melebihi daya."Kami dari Pihak PLN bekerja sesuai permintaan, adapun selebihnya para PKL berkordinasi kepada Dinas Koperindag Kota Bima sebagai pihak pengelola,"jelasnya.
Tidak ingin dikambing hitamkan atau disalahkan atas kejadian tersebut, pihak PLN juga akan melakukan berkordinasi lagi kepada pihak Dinas Koperindag Kota Bima."Sebagai pengelo untuk menjelaskan terkait adanya protes para PKL,"tuturnya
Pantauan wartawan, puluhan perwakilan PKL pasar bazar Amahami, dengan menggunakan sepeda motor tiba dan langsung melakukan orasi depan Kantor PLN yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Lingkungan Karara Kelurahan Monggonao Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Setelah Kepala Pelayanan tehnik memberikan penjelasan, akhirnya perwakilan PKL membubarkan diri dengan tertib dan aman. (KS-05)
Ilustrasi
Rio salah satu PKL mengungkapkan, aksi protes itu dilakukan karena kebijakan PLN yang memadamkan listrik diareal bazar yang berada di lapangan Amahami Kota Bima. Sudah dua hari listrik padam, sejak mulai dibukanya pasar tersebut. "Padahal, kami sudah membayar ke pihak pengelola. Kami lakukan protes, agar listrik tetap menyala dan kami bisa berjualan dengan tenang dan Aman," ungkapnya Kamis malam kemarin di depan Kantor PLN.
Aksi Protes yang berlangsung selama setengah jam tersebut, sempat tegang. Karena, salah seorang Satpam PLN, tidak mengizinkan perwakilan PKL masuk ke ruangan untuk menemui Direktur Utama (Dirut) PLN. Namun hal itu, bisa diredam setelah perwakilan PLN Cabang Bima mendatangi para PKL untuk melakukan negosiasi."Intinya tidak ada lagi pemadaman diareal pasar bazar, karena kami sudah membayar untuk 15 hari kedepan kepada pihak pengelola yakni Dinas Koperasi, industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima,"jelasnya.
Ada sekitar 400 PKL katanya, yang menggantungkan nasibnya ditempat tersebut. Pihaknya tidak ingin saat berjualan terganggu."Kami cari makan bukan mau rugi,"kata koordinator lapangan (koorlap) Aksi Yasin.
Tuntutan PKL tersebut langsung disikapi oleh perwakilan PLN. Melalui Kepala Pelayanan Tehnik PLN Cabang Bima, Edy Juli mengatakan, pihaknya sekitar dua hari yang lalu telah menerima surat permintaan penerangan sementara pasar bazar lebaran, yang terletak di Lapangan Amahami dari Dinas Koperindag Kota Bima."Kami sudah merealisasikan penerangan itu, dengan Daya 7.700 Watt, untuk 17 hari dari mulai tanggal 1 sampai 18 Juli 2015,"ujarnya.
Namun, apabila sekarang ada keluhan dari para PKL. Pemadaman lampu, mungkin karena kekurangan Daya, yang tidak sesuai dengan kapasitas pengguna, atau kemampuan melebihi daya."Kami dari Pihak PLN bekerja sesuai permintaan, adapun selebihnya para PKL berkordinasi kepada Dinas Koperindag Kota Bima sebagai pihak pengelola,"jelasnya.
Tidak ingin dikambing hitamkan atau disalahkan atas kejadian tersebut, pihak PLN juga akan melakukan berkordinasi lagi kepada pihak Dinas Koperindag Kota Bima."Sebagai pengelo untuk menjelaskan terkait adanya protes para PKL,"tuturnya
Pantauan wartawan, puluhan perwakilan PKL pasar bazar Amahami, dengan menggunakan sepeda motor tiba dan langsung melakukan orasi depan Kantor PLN yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Lingkungan Karara Kelurahan Monggonao Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Setelah Kepala Pelayanan tehnik memberikan penjelasan, akhirnya perwakilan PKL membubarkan diri dengan tertib dan aman. (KS-05)
COMMENTS