Sumber Mata Air Lumbu yang berlokasi di Lingkungan Dodu II Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima pada Tahun 2006 lalu mendapatkan bantuan BBM-IP
Kota Bima, KS.- Sumber Mata Air Lumbu yang berlokasi di Lingkungan Dodu II Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima pada Tahun 2006 lalu mendapatkan bantuan BBM-IP dari pusat, yakni pengadaan pipa. Namun kini pipa tersebut sudah dimakan usia, sehingga pada paska banjir belum lama ini merusak sedikitnya tujuh unit pipa.
Ilustrasi
Sementara itu warga sudah menunjuk perwakilan warga setempat sebagai pengurus yang menjaga kelestarian Mata Air Lumbu tersebut. Namun iuran yang ditarik pengurus Rp.5 ribu per warga setiap bulannya, tidak mencukupi untuk perbaikan pipa yang rusak tersebut. Sehingga terpaksa menggunakan uang pribadi untuk pembelian pipa dimaksud.
Ketua Mata Air Lumbu, Ikraman pada wartawan mengatakan, sejak 2006 ini warga yang tinggal disekitar lereng gunung se-Kelurahan Dodu ikut menikmati penyaluran Air Lumbu ini. Namun belum lama ini hanya warga di RT. 04 dan RT. 05 atau sekitar 30 orang warga saja yang menggunakannya. “Dari 30 warga itu, setiap bulannya kadang kami bisa menangih Rp.100 ribu sampai Rp.200 ribu saja, dan itupun uang tersebut habis untuk rokok dan lainnya. Sehingga untuk perbaikan Lumbu akibat bencana tidak dapat maksimal,” ujarnya saat ditemui Rabu (1/7) di Dodu.
Untuk itu, Ia sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk perbaikan Mata Air Lumbu tersebut. Berhubung debit mata airnya sangat besar, sehingga saat musim kemarau sangat membantu warga yang membutuhkan air bersih. Lumbu hanya mendapatkan bantuan pada tahun 2006 lalu, dan sejak tahun itu pula pemerintah dinilai kurang perhatian lagi.
Kepala Kelurahan Dodu, Juraidin, S.Sos mengatakan, tahun 2006 lalu Dodu mendapatkan bantuan BBM-IP dari pusat dan sebenarnya penyaluran Air Lumbu tersebut berlangsung lancar disetiap rumah warga. Namun kesadaran warga disini kurang, misalnya melakukan pengrusakan pada pipa sehingga Air Lumbu tidak dapat maksimal dirasakan warga yang membutuhkan.
“Pemerintah Kota Bima pada tahun 2015 ini mendapatkan bantuan program air bersih dari pusat dengan pagu keseluruhan Rp.12 Miliar. Sehingga di Dodu akan dibangun DAM irigasi dan saluran air bersih di So Kaleli Dodu. Air tersebut akan dapat mengaliri persawaahn di Dodu maupun membantu warga sebanyak 700 KK untuk mendapatkan air bersih,” ujarnya saat ditemui dikantornya, Rabu (1/7).
Dijelaskannya, jarak So Kaleli dari pemukiman warga sekitar 5,5 KM dan sumber mata air tersebut berasal dari mata air Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Rencananya sistem penyalur air tersebut menggunakan grafitasi tanpa pompa, sehingga keamanan dan pemeliharaannya nanti melibatkan warga setempat agar tidak terulangi seperti pemanfaatan mata air Lumbu, bebernya. (KS-04)
Ilustrasi
Sementara itu warga sudah menunjuk perwakilan warga setempat sebagai pengurus yang menjaga kelestarian Mata Air Lumbu tersebut. Namun iuran yang ditarik pengurus Rp.5 ribu per warga setiap bulannya, tidak mencukupi untuk perbaikan pipa yang rusak tersebut. Sehingga terpaksa menggunakan uang pribadi untuk pembelian pipa dimaksud.
Ketua Mata Air Lumbu, Ikraman pada wartawan mengatakan, sejak 2006 ini warga yang tinggal disekitar lereng gunung se-Kelurahan Dodu ikut menikmati penyaluran Air Lumbu ini. Namun belum lama ini hanya warga di RT. 04 dan RT. 05 atau sekitar 30 orang warga saja yang menggunakannya. “Dari 30 warga itu, setiap bulannya kadang kami bisa menangih Rp.100 ribu sampai Rp.200 ribu saja, dan itupun uang tersebut habis untuk rokok dan lainnya. Sehingga untuk perbaikan Lumbu akibat bencana tidak dapat maksimal,” ujarnya saat ditemui Rabu (1/7) di Dodu.
Untuk itu, Ia sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk perbaikan Mata Air Lumbu tersebut. Berhubung debit mata airnya sangat besar, sehingga saat musim kemarau sangat membantu warga yang membutuhkan air bersih. Lumbu hanya mendapatkan bantuan pada tahun 2006 lalu, dan sejak tahun itu pula pemerintah dinilai kurang perhatian lagi.
Kepala Kelurahan Dodu, Juraidin, S.Sos mengatakan, tahun 2006 lalu Dodu mendapatkan bantuan BBM-IP dari pusat dan sebenarnya penyaluran Air Lumbu tersebut berlangsung lancar disetiap rumah warga. Namun kesadaran warga disini kurang, misalnya melakukan pengrusakan pada pipa sehingga Air Lumbu tidak dapat maksimal dirasakan warga yang membutuhkan.
“Pemerintah Kota Bima pada tahun 2015 ini mendapatkan bantuan program air bersih dari pusat dengan pagu keseluruhan Rp.12 Miliar. Sehingga di Dodu akan dibangun DAM irigasi dan saluran air bersih di So Kaleli Dodu. Air tersebut akan dapat mengaliri persawaahn di Dodu maupun membantu warga sebanyak 700 KK untuk mendapatkan air bersih,” ujarnya saat ditemui dikantornya, Rabu (1/7).
Dijelaskannya, jarak So Kaleli dari pemukiman warga sekitar 5,5 KM dan sumber mata air tersebut berasal dari mata air Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Rencananya sistem penyalur air tersebut menggunakan grafitasi tanpa pompa, sehingga keamanan dan pemeliharaannya nanti melibatkan warga setempat agar tidak terulangi seperti pemanfaatan mata air Lumbu, bebernya. (KS-04)
COMMENTS