SPBU Taman Ria kembali mendapatkan sorotan dari pengendara lantaran operator tidak memberkan pelayanan dengan baik.
Kota Bima, KS.- SPBU Taman Ria kembali mendapatkan sorotan dari pengendara lantaran operator tidak memberkan pelayanan dengan baik. Padahal, perusahaan yang bernaung di bawah Pertamina itu harus bisa memberi pelayanan yang baik bagi para konsumen sesuai dengan Motto yang digaungkan yakni, Senyum, Sapa dan Salam.
.jpg "Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)")
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Keluhan dan sorotan itu disampaikan pengendara motor, Farhan Nuqaimah (26). Warga Kelurahan Sarae Kota Bima, menceritakan kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu di SPBU Taman Ria. Saat itu dirinya menuju RSUD Bima dengan menggunakan sepeda motor. Namun naasnya, di tengah jalan tepatnya di depan SPBU tersebut motor langsung mogok karena kehabisan bensin. ”Saat itu lah saya langsung masuk dan menderek sepeda motor saya ke dalam untuk mengisi BBM,” ceritanya kepada Wartawan.
Lanjut Farhan, di lokasi SPBU tersebut terlihat banyak puluhan pengendara yang mengantri untuk mengisi BBM. Namun dirinya melihat ada pompa premium yang menganggur dan tidak ada pengendara yang mengantri. Ia pun bergegas mendorong motornya ke pompa premium yang dijaga oleh dua operator. Saat itu ia meminta bantuan kepada operator itu untuk isikan bensin dimotornya. Namun bukan bantuan yang ia peroleh, malah ia ditunjuk untuk mengantri bersama puluhan motor lainnya dan menolak untuk membantu padahal sudah dijelaskan jika dirinya dalam keadaan terdesak. ”Saya mencoba menjelaskan perihal saya dalam keadaan terburu-buru karena ada keluarga di RSUD Bima yang sakit, tapi mereka tetap bersikap cuek terhadap saya,” bebernya.
Kerena itu, dirinya merasa kecewa dan menyayangkan sikap yang ditunjukan oleh operator di SPBU tersebut. Padahal diakuinya, saat itu dirinya sudah beberapa kali meminta bantuan. Tapi tetap saja tidak diindahkan oleh operator tersebut. ”Saya pun ikut antri dengan puluhan pengendara lainnya. Tapi sayang, saat antri saya mendapatkan telpon dari keluiarga saya di RSUD, bahwa keluarga saya yang dirawat disana sudah meninggal,” ujarnya dengan nada sedih.
Dari pengalaman yang dialaminya itu, ia berharap kepada Direktur SPBU Taman Ria, untuk memberikan pembinaan kepada para karyawannya yang bersikap tidak santun dan tidak memperdulikan keadaan konsumen yang dalam keadaan terdesak. ”Kita tahu semua, SPBU Taman Ria berlaku program PASTI PAS, jadi pegawai harus mengedepankan sikap Senyum, Sapa dan Salam,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur SPBU Taman Ria Kota Bima, Gunawan, di ruang kerjanya mengaku, sudah sering memberikan pembinaan terhadap para pegawainya terkait sikap dan kedisplinan. Namun jika ada yang melanggar, itu semua tergantung individu operator yang melayani. ”Saya sering memberikan pembinaan, tapi itu semua tergantung operator mau kerja serius atau tidak. Kami selalu antisipasi keluhan semacam ini agar tidak memberatkan konsumen,” katanya.
Disinggung penerapan program PASTI PAS, kata Gunawan, item dan aturan itu tetap diberlakukan oleh pihaknya di SPBU Taman Ria. ”Kami sudah menyarankan kepada operator untuk mengekedepankan 3S tersebut dalam meyalani pengendara. Tapi mau gimana lagi, semua itu kembali pada pribadi masing-masing operator. Untuk diketahui oleh wartawan bahwa kami disini tetap diaudit oleh pengawas dari pusat yang selalu menilai tingkat pelayanan dan lainnya yang ada di SPBU ini,” tandasnya. (KS-17)
.jpg "Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)")
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Keluhan dan sorotan itu disampaikan pengendara motor, Farhan Nuqaimah (26). Warga Kelurahan Sarae Kota Bima, menceritakan kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu di SPBU Taman Ria. Saat itu dirinya menuju RSUD Bima dengan menggunakan sepeda motor. Namun naasnya, di tengah jalan tepatnya di depan SPBU tersebut motor langsung mogok karena kehabisan bensin. ”Saat itu lah saya langsung masuk dan menderek sepeda motor saya ke dalam untuk mengisi BBM,” ceritanya kepada Wartawan.
Lanjut Farhan, di lokasi SPBU tersebut terlihat banyak puluhan pengendara yang mengantri untuk mengisi BBM. Namun dirinya melihat ada pompa premium yang menganggur dan tidak ada pengendara yang mengantri. Ia pun bergegas mendorong motornya ke pompa premium yang dijaga oleh dua operator. Saat itu ia meminta bantuan kepada operator itu untuk isikan bensin dimotornya. Namun bukan bantuan yang ia peroleh, malah ia ditunjuk untuk mengantri bersama puluhan motor lainnya dan menolak untuk membantu padahal sudah dijelaskan jika dirinya dalam keadaan terdesak. ”Saya mencoba menjelaskan perihal saya dalam keadaan terburu-buru karena ada keluarga di RSUD Bima yang sakit, tapi mereka tetap bersikap cuek terhadap saya,” bebernya.
Kerena itu, dirinya merasa kecewa dan menyayangkan sikap yang ditunjukan oleh operator di SPBU tersebut. Padahal diakuinya, saat itu dirinya sudah beberapa kali meminta bantuan. Tapi tetap saja tidak diindahkan oleh operator tersebut. ”Saya pun ikut antri dengan puluhan pengendara lainnya. Tapi sayang, saat antri saya mendapatkan telpon dari keluiarga saya di RSUD, bahwa keluarga saya yang dirawat disana sudah meninggal,” ujarnya dengan nada sedih.
Dari pengalaman yang dialaminya itu, ia berharap kepada Direktur SPBU Taman Ria, untuk memberikan pembinaan kepada para karyawannya yang bersikap tidak santun dan tidak memperdulikan keadaan konsumen yang dalam keadaan terdesak. ”Kita tahu semua, SPBU Taman Ria berlaku program PASTI PAS, jadi pegawai harus mengedepankan sikap Senyum, Sapa dan Salam,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur SPBU Taman Ria Kota Bima, Gunawan, di ruang kerjanya mengaku, sudah sering memberikan pembinaan terhadap para pegawainya terkait sikap dan kedisplinan. Namun jika ada yang melanggar, itu semua tergantung individu operator yang melayani. ”Saya sering memberikan pembinaan, tapi itu semua tergantung operator mau kerja serius atau tidak. Kami selalu antisipasi keluhan semacam ini agar tidak memberatkan konsumen,” katanya.
Disinggung penerapan program PASTI PAS, kata Gunawan, item dan aturan itu tetap diberlakukan oleh pihaknya di SPBU Taman Ria. ”Kami sudah menyarankan kepada operator untuk mengekedepankan 3S tersebut dalam meyalani pengendara. Tapi mau gimana lagi, semua itu kembali pada pribadi masing-masing operator. Untuk diketahui oleh wartawan bahwa kami disini tetap diaudit oleh pengawas dari pusat yang selalu menilai tingkat pelayanan dan lainnya yang ada di SPBU ini,” tandasnya. (KS-17)
COMMENTS