Namun, rupanya tak semua warga sepedanpat penyelesaian dengan cara tersebut. Sebagian warga yang merasa tidak puas beramsumsi miring terkait pertemuan tersebut.
Bima, KS.- Acara pertemuan silaturrahmi dirangkaikan buka bersama antara Anggota DPRD Kabupaten Bima, Nurdin Amin, SH alias Digon dan Pemerintah Desa (Pemdes) Sanolo serta unsur lainnya mendapat protes dari sebagian warga setempat. Seperti diketahui, pertemuan beberapa waktu lalu itu menfasilitasi persoalan pesta minuman keras (miras) di Kantor PDI Perjuangan.
Namun, rupanya tak semua warga sepedanpat penyelesaian dengan cara tersebut. Sebagian warga yang merasa tidak puas beramsumsi miring terkait pertemuan tersebut. Ada yang beranggapan bahwa Pemdes dan BPD telah menerima sejumlah uang Digon meskipun hal itu kemudian dibantah secara tegas.
Sebagai bentuk sikap keberatan terhadap Pemdes dan BPD Sanolo, sejumlah warga dan pemuda setempat melakukan aksi protes terhadap kebijakan tersebut, Kamis (23/7) kemarin. Menyikapi aksi itu, Pemdes menggelar audiensi untuk mendengarkan aspirasi warga melibatkan BPD, Babinkantimas, Babinsa, dan sejumlah Tokoh Masyarakat. Audiensi itu difasilitasi BPD dan berlangsung di Aula Kantor Desa Sanolo.
Ketua BPD Sanolo, Yakub Azis mengatakan, pertemuan itu digelar sebagai bentuk penerimaan aspirasi warga terhadap persoalan yang terjadi pada Bulan Ramadhan tersebut. Sekaligus menjawab tudingan dan asumsi miring mengenai substansi pertemuan dengan Digon yang digelar di Rumah Makan BBA Dorobelo belum lama ini. “Saya hadir pada saat itu mewakili BPD Sanolo untuk mendengar langsung apa yang dibahas dalam pertemuan islah. Termasuk masalah bantuan yang berikan oleh Nurdin Amin pada setiap masjid di Desa Sanolo masing-masing Rp. 2 juta untuk tiga masjid,” terangnya.
Tokoh Pemuda Sanolo, Kasim, SH yang juga Mantan Anggota DPRD Kota Bima mengatakan, pihaknya tidak menuntut apapun pada Nurdin Amin, tetapi hanya berupaya agar persoalan diselesaikan dengan arif, terbuka dan bersama. Hal itu dilakukan agar semua pihak mengetahui apa dan bagaimana solusi yang dihasilkan. Artinya kata dia, islah yang dilakukan harus disampaikan kembali kepada mayarakat bukan malah mendiamkan.
“Kita ini adalah orang Islam harus saling memaafkan antara satu sama lainnya. Kalau memang orang sudah bersalah kami terima semua kesalahannya. Lewat kesempatan ini kami minta pada Nurdin Amin agar dapat bersilaturahmi langsung dengan tokoh masyarakat yang ada di Desa Sanolo,” pintanya.
Sementara itu, Kades Sanolo, Ma’fud Hasan meminta kepada warga, agar apa yang sudah terjadi diterima dengan lapang dada karena setiap masalah pasti ada solusinya. Pertemuan yang digelar BPD juga merupakan suatu hal positif untuk menampung segala aspirasi masyarakat. “Saya sangat mendukung agar ada kepuasaan dan kejelasan masing-masing pihak yang ada dalam kelompok masyarakat sehingga tidak ada kecemburuan sosial berkepanjangan,” tutur Kades.
Terkait usulan agar warga sambungnya, agar Nurdin Amin agar bersilaturrahmi dengan masyarakat Desa Sanolo secara langsung akan disampaikannya kepada Politisi PDI Perjuangan tersebut. “Kami akan sampaikan kepada Nurdin Amin agar melakukan tatap mata langsung secepatnya untuk menyampaikan permohonan maafnya sekaligus menyaring aspirasi masyarakat yang ada di Desa Sanolo,” tandasnya. (KS-11)
Namun, rupanya tak semua warga sepedanpat penyelesaian dengan cara tersebut. Sebagian warga yang merasa tidak puas beramsumsi miring terkait pertemuan tersebut. Ada yang beranggapan bahwa Pemdes dan BPD telah menerima sejumlah uang Digon meskipun hal itu kemudian dibantah secara tegas.
Sebagai bentuk sikap keberatan terhadap Pemdes dan BPD Sanolo, sejumlah warga dan pemuda setempat melakukan aksi protes terhadap kebijakan tersebut, Kamis (23/7) kemarin. Menyikapi aksi itu, Pemdes menggelar audiensi untuk mendengarkan aspirasi warga melibatkan BPD, Babinkantimas, Babinsa, dan sejumlah Tokoh Masyarakat. Audiensi itu difasilitasi BPD dan berlangsung di Aula Kantor Desa Sanolo.
Ketua BPD Sanolo, Yakub Azis mengatakan, pertemuan itu digelar sebagai bentuk penerimaan aspirasi warga terhadap persoalan yang terjadi pada Bulan Ramadhan tersebut. Sekaligus menjawab tudingan dan asumsi miring mengenai substansi pertemuan dengan Digon yang digelar di Rumah Makan BBA Dorobelo belum lama ini. “Saya hadir pada saat itu mewakili BPD Sanolo untuk mendengar langsung apa yang dibahas dalam pertemuan islah. Termasuk masalah bantuan yang berikan oleh Nurdin Amin pada setiap masjid di Desa Sanolo masing-masing Rp. 2 juta untuk tiga masjid,” terangnya.
Tokoh Pemuda Sanolo, Kasim, SH yang juga Mantan Anggota DPRD Kota Bima mengatakan, pihaknya tidak menuntut apapun pada Nurdin Amin, tetapi hanya berupaya agar persoalan diselesaikan dengan arif, terbuka dan bersama. Hal itu dilakukan agar semua pihak mengetahui apa dan bagaimana solusi yang dihasilkan. Artinya kata dia, islah yang dilakukan harus disampaikan kembali kepada mayarakat bukan malah mendiamkan.
“Kita ini adalah orang Islam harus saling memaafkan antara satu sama lainnya. Kalau memang orang sudah bersalah kami terima semua kesalahannya. Lewat kesempatan ini kami minta pada Nurdin Amin agar dapat bersilaturahmi langsung dengan tokoh masyarakat yang ada di Desa Sanolo,” pintanya.
Sementara itu, Kades Sanolo, Ma’fud Hasan meminta kepada warga, agar apa yang sudah terjadi diterima dengan lapang dada karena setiap masalah pasti ada solusinya. Pertemuan yang digelar BPD juga merupakan suatu hal positif untuk menampung segala aspirasi masyarakat. “Saya sangat mendukung agar ada kepuasaan dan kejelasan masing-masing pihak yang ada dalam kelompok masyarakat sehingga tidak ada kecemburuan sosial berkepanjangan,” tutur Kades.
Terkait usulan agar warga sambungnya, agar Nurdin Amin agar bersilaturrahmi dengan masyarakat Desa Sanolo secara langsung akan disampaikannya kepada Politisi PDI Perjuangan tersebut. “Kami akan sampaikan kepada Nurdin Amin agar melakukan tatap mata langsung secepatnya untuk menyampaikan permohonan maafnya sekaligus menyaring aspirasi masyarakat yang ada di Desa Sanolo,” tandasnya. (KS-11)
COMMENTS