Perusahaan perpanjangan tangan dari PLN Cabang Bima ini diduga kuat menunggak gaji lembur puluhan karyawan outsourcing setempat.
Bima, KS.- Saat ini PT. Bima Indo Persada (BIP) Bima, tengah dirundung masalah. Perusahaan perpanjangan tangan dari PLN Cabang Bima ini diduga kuat menunggak gaji lembur puluhan karyawan outsourcing setempat. Hal itu tercium dari pengakuan sumber yang juga merupakan salah seorang karyawan yang enggan namanya dikorankan.
Ilustrasi Gaji
Menurut sumber, tidak dibayarkan gaji lembur pegawai itu terhitung sejak delapan bulan lalu (sejak tahun 2014, red). Menurut karyawan setempat, tunggakan itu tidak dibayarkan tanpa ada alasan yang jelas. Padahal mereka harus menerima upah lembur itu sesuai dengan aturan dalam perusahaan. ”Kami heran dengan management PT. BIP yang tidak mau membayar upah lembur bagi kami disini,” ungkapnya.
Katanya, gaji lembur di kantornya memiliki anggaran tersendiri untuk karyawan selain dari gaji pokok mereka. Para karyawan yang menandatangani kontrak baru belum mendapatkan dana tersebut. ”Itu gaji punya anggaran tersendiri, harusnya sudah kami terima sejak tahun 2014 lalu,” jelasnya.
Hingga saat ini, para karyawan belum mengetahui secara pasti terkait alasan pihak perusahan, tidak membayar gaji mereka. Dari kalkukasi para karyawan, uang yang tersendat karena tidak dibayarkan gaji karyawan itu mencapai ratusan juta rupiah. ”Kami harapkan dengan adanya keluhan kami ini, pihak perusahaan bisa membayarkan gaji kami,” ujarnya.
Sebelumnya, ia dan rekan-rekannya ingin melakukan mogok kerja, sebagai bentuk protes mereka kepada pimpinan perusahaan, namun niat mereka urung karena takut berdampak buruk dengan pekerjaan mereka. “Kami mau demo sebenarnya, tapi tidak jadi,” imbuhnya.
Direktur PT. Bima Indo Persada (BIP) Bima, Ilham yang ditemui wartawan pada Jumat (03/07) di ruang kerjanya membantah jika pihaknya tidak membayar gaji pegawainya. Bahkan, menurutnya gaji lembur yang dituntut karyawan itu sudah masuk tiap bulan direkening masing-masing. ”Itu tidak benar, kami selalu membayar gaji lembur karyawan setiap bulannya,” elak dia.
Katanya, gaji pokok dan lembur itu berbeda, namun tetap masuk kerening yang sama. Pihaknya tidak ingin mencoreng nama baik perusahaan lantaran tidak membayar gaji pegawai, apalagi gaji tersebut ada anggaran tersendiri untuk karyawan. ”Untuk apa kami memotong gaji mereka, kita juga kerja disini digaji oleh perusahaan,” katanya.
Lanjutnya, kalau memang ada tunggakan dari perusahaan, para pegawai harus menanyakan langsung kepada perusahaan agar masalah bisa terselesaikan. Namun hingga saat ini, pihaknya belum menerima ada laporan maupun pengaduan dari para karyawan. ”Harusnya mereka itu sampaikan kepada langsung jika memang ada yang belum dibayarkan,” tuturnya.
Meski begitu, Ilham akan melakukan pengecekan jumlah pegawai yang belum dibayarkan gaji lemburnya. ”Saya cek dulu pegawai di bagian mana yang belum dibayarkan. Karena ada tiga kompenen pegawai di BIP, diantaranya cleanning Service, Satpam dan Operator,” paparnya.
Ditanya berapa jumlah Pegawai PT.BIP dan hitungan honor lembur yang diterima..? Ilham mengaku, jumlah pegawai tersebut mencapai 200 orang.” Dari jumlah pegawai tersebut berasal dari Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Dan pembayaran honor lembur mereka dihitung atau dibayar sesuai berapa kali mereka kerja lembur,” tandasnya. (KS-17)
Ilustrasi Gaji
Menurut sumber, tidak dibayarkan gaji lembur pegawai itu terhitung sejak delapan bulan lalu (sejak tahun 2014, red). Menurut karyawan setempat, tunggakan itu tidak dibayarkan tanpa ada alasan yang jelas. Padahal mereka harus menerima upah lembur itu sesuai dengan aturan dalam perusahaan. ”Kami heran dengan management PT. BIP yang tidak mau membayar upah lembur bagi kami disini,” ungkapnya.
Katanya, gaji lembur di kantornya memiliki anggaran tersendiri untuk karyawan selain dari gaji pokok mereka. Para karyawan yang menandatangani kontrak baru belum mendapatkan dana tersebut. ”Itu gaji punya anggaran tersendiri, harusnya sudah kami terima sejak tahun 2014 lalu,” jelasnya.
Hingga saat ini, para karyawan belum mengetahui secara pasti terkait alasan pihak perusahan, tidak membayar gaji mereka. Dari kalkukasi para karyawan, uang yang tersendat karena tidak dibayarkan gaji karyawan itu mencapai ratusan juta rupiah. ”Kami harapkan dengan adanya keluhan kami ini, pihak perusahaan bisa membayarkan gaji kami,” ujarnya.
Sebelumnya, ia dan rekan-rekannya ingin melakukan mogok kerja, sebagai bentuk protes mereka kepada pimpinan perusahaan, namun niat mereka urung karena takut berdampak buruk dengan pekerjaan mereka. “Kami mau demo sebenarnya, tapi tidak jadi,” imbuhnya.
Direktur PT. Bima Indo Persada (BIP) Bima, Ilham yang ditemui wartawan pada Jumat (03/07) di ruang kerjanya membantah jika pihaknya tidak membayar gaji pegawainya. Bahkan, menurutnya gaji lembur yang dituntut karyawan itu sudah masuk tiap bulan direkening masing-masing. ”Itu tidak benar, kami selalu membayar gaji lembur karyawan setiap bulannya,” elak dia.
Katanya, gaji pokok dan lembur itu berbeda, namun tetap masuk kerening yang sama. Pihaknya tidak ingin mencoreng nama baik perusahaan lantaran tidak membayar gaji pegawai, apalagi gaji tersebut ada anggaran tersendiri untuk karyawan. ”Untuk apa kami memotong gaji mereka, kita juga kerja disini digaji oleh perusahaan,” katanya.
Lanjutnya, kalau memang ada tunggakan dari perusahaan, para pegawai harus menanyakan langsung kepada perusahaan agar masalah bisa terselesaikan. Namun hingga saat ini, pihaknya belum menerima ada laporan maupun pengaduan dari para karyawan. ”Harusnya mereka itu sampaikan kepada langsung jika memang ada yang belum dibayarkan,” tuturnya.
Meski begitu, Ilham akan melakukan pengecekan jumlah pegawai yang belum dibayarkan gaji lemburnya. ”Saya cek dulu pegawai di bagian mana yang belum dibayarkan. Karena ada tiga kompenen pegawai di BIP, diantaranya cleanning Service, Satpam dan Operator,” paparnya.
Ditanya berapa jumlah Pegawai PT.BIP dan hitungan honor lembur yang diterima..? Ilham mengaku, jumlah pegawai tersebut mencapai 200 orang.” Dari jumlah pegawai tersebut berasal dari Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Dan pembayaran honor lembur mereka dihitung atau dibayar sesuai berapa kali mereka kerja lembur,” tandasnya. (KS-17)
COMMENTS