Terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) Anti Teror Detasemen 88 Mabes Polri, ketika membekuk terduga teroris saat sholat, usai Sholat, saat mengajar mengaji maupun tengah mengambil air wudhu dibenarkan
Bima, KS.- Terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) Anti Teror Detasemen 88 Mabes Polri, ketika membekuk terduga teroris saat sholat, usai Sholat, saat mengajar mengaji maupun tengah mengambil air wudhu dibenarkan oleh mantan komandan Mujahid Afganistan, Moro, dan Ambon, Ali Fauzi, adik kandung terpidana mati Bom Bali, Ali Imron. Sebab, menangkap terduga teroris tidah seperti menangkap pencuri ayam. Waktu yang tepat adalah sesuatu yang penting bagi Densus 88 saat membekuk terduga teroris.
Densus 88
Dalam kelompok Jamaah Mujahidin di Afganistan, membenarkan tindakan Densus 88 Mabes Polri ketika menangkap terduga teroris usai atau sebelum ibadah. Bahkan, diwaktu ibadah sekalipun dibenarkan olehnya. Menurutnya, terduga teroris bukan orang biasa yang dengan gampang dibekuk begitu saja. "Mereka adalah orang-orang yang dilatih secara militer dan tidak diragukan kemampuannya," bebernya saat diwawancarai di Hotel Mutmainah Kamis (9/7) saat menghadiri dialog pencegahan paham ISIS.
Terduga teroris lanjutnya, wajib ditangkap pada waktu yang tepat (Timing, red). Karena, kalau Densus 88 membekuk terduga teroris sudah di luar dari rancangan awal sesuai dengan tahap Penyelidikannya. Maka, ia yakin terduga teroris yang mau dibekuk itu akan lolos bahkan ada perlawanan. "Terduga teroris itu bukan maling ayam. Kalau maling ayam, gampang ditangkap. Beda dengan terduga teroris," ungkapnya.
Densus 88
Dalam kelompok Jamaah Mujahidin di Afganistan, membenarkan tindakan Densus 88 Mabes Polri ketika menangkap terduga teroris usai atau sebelum ibadah. Bahkan, diwaktu ibadah sekalipun dibenarkan olehnya. Menurutnya, terduga teroris bukan orang biasa yang dengan gampang dibekuk begitu saja. "Mereka adalah orang-orang yang dilatih secara militer dan tidak diragukan kemampuannya," bebernya saat diwawancarai di Hotel Mutmainah Kamis (9/7) saat menghadiri dialog pencegahan paham ISIS.
Terduga teroris lanjutnya, wajib ditangkap pada waktu yang tepat (Timing, red). Karena, kalau Densus 88 membekuk terduga teroris sudah di luar dari rancangan awal sesuai dengan tahap Penyelidikannya. Maka, ia yakin terduga teroris yang mau dibekuk itu akan lolos bahkan ada perlawanan. "Terduga teroris itu bukan maling ayam. Kalau maling ayam, gampang ditangkap. Beda dengan terduga teroris," ungkapnya.
COMMENTS