Ayah dua anak ini ditemukan tewas dalam kamar WC rumahnya, Selasa (28/7) lalu.
Bima, KS.- Ajal memang tak dapat diterka oleh manusia dan selamanya akan menjadi rahasia Tuhan. Bahkan, disaat sehat pun Sang Pencipta bisa mengambil nyawa manusia. Seperti dialami Arif Budiman (48), warga RT 06 RW 03 Desa Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Ayah dua anak ini ditemukan tewas dalam kamar WC rumahnya, Selasa (28/7) lalu.
Ilustrasi
Meninggalnya Putra dari Almarhum Ir Nasrun, Mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Bima ini pertama kali diketahui Andri, warga setempat. Awalnya, tukang cukur ingin masuk dalam WC untuk membuang air besar. “Pada saat itu saya ingin membuang air besar, tapi pintu WC sudah terkunci dari dalam. Akhirnya saya pergi ke pasar untuk belanja keperluan dapur. Kira-kira dua jam sepulang saya dari pasar, pintu WC masih terkunci,” ceritanya kepada wartawan.
Akhirnya, Andri mencoba untuk mengetuk tetapi tidak dijawab juga. Ia kemudian memberitahukan pada pemilik rumah kalau WC tersebut terkunci dari pagi dan tidak bisa dibuka-buka. Pemilik rumah pun memanggil warga yang duduk di depan rumah untuk membantu membuka pintu. Tiga warga lalu mendobrak pintu dan terkejut melihat Arif Budiman, pemilik rumah tergeletak dalam WC dalam keadaan tidak bernyawa.
“Almarhum ditemukan dalam keadaan duduk tidak mengenakan celana. Namun sebelum mayat tersebut diangkat keluar dari WC tersebut, terlebih dahulu para keluarga dan warga setempat memanggil Polsek Bolo untuk melihat keadaan yang sebenarnya. Setelah itu Polsek Bolo memasang garis polisi sampai datangnya dokter untuk melakukan visum,” tuturnya.
Kapolsek Bolo, IPTU Muhammad Nuh yang dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui pasti penyebab kematian korban karena masih dalam penyelidikan. Namun, dari hasil visum medis Puskesmas Bolo tidak ada tanda-tanda korban yang janggal dari tubuh korban yang mengarah pada pembunuhan. Dugaan kuat, korban murni menderita penyakit hingga terbentur dengan lantai di dalam WC.
“Berdasarka hasil visum, korban memang benar-benar ada sakitnya dari dalam yang sangat parah sekali hingga pada saat dilakukan visum korban tersebut mengeluarkan darah melalui telinga, hidung dan mulut. Jadi tidak ada unsur pembunuhan yang merenggut nyawa korban tersebut ataupun ada unsur terkena oleh benda – beda keras lainnya,” jelas Kapolsek.
Pihak keluarga juga kata Kapolsek, sudah mengikhlaskan kematian korban dan menerima itu sebagai takdir. Hal itu disampaikan istri korban, Aerani di kediamannya. Kepada wartawan, Aerani mengatakan, Ia telah mengihklaskan kematian suaminya walaupun awalnya sangat kaget mendapat kabar melalui telepon. “Saya tidak mengetahui kalau suami saya mempunyai penyakit. Saya hanya bisa pasrah pada Yang Maha Kuasa dan hanya bisa berdoa semoga amal ibadahnya selama ini diterima disisi Allah. Saya ikhlaskan semuanya tanpa harus mencurigai pada siapapun dengan kematian suami saya,” ujarnya. (KS-11)
Ilustrasi
Meninggalnya Putra dari Almarhum Ir Nasrun, Mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Bima ini pertama kali diketahui Andri, warga setempat. Awalnya, tukang cukur ingin masuk dalam WC untuk membuang air besar. “Pada saat itu saya ingin membuang air besar, tapi pintu WC sudah terkunci dari dalam. Akhirnya saya pergi ke pasar untuk belanja keperluan dapur. Kira-kira dua jam sepulang saya dari pasar, pintu WC masih terkunci,” ceritanya kepada wartawan.
Akhirnya, Andri mencoba untuk mengetuk tetapi tidak dijawab juga. Ia kemudian memberitahukan pada pemilik rumah kalau WC tersebut terkunci dari pagi dan tidak bisa dibuka-buka. Pemilik rumah pun memanggil warga yang duduk di depan rumah untuk membantu membuka pintu. Tiga warga lalu mendobrak pintu dan terkejut melihat Arif Budiman, pemilik rumah tergeletak dalam WC dalam keadaan tidak bernyawa.
“Almarhum ditemukan dalam keadaan duduk tidak mengenakan celana. Namun sebelum mayat tersebut diangkat keluar dari WC tersebut, terlebih dahulu para keluarga dan warga setempat memanggil Polsek Bolo untuk melihat keadaan yang sebenarnya. Setelah itu Polsek Bolo memasang garis polisi sampai datangnya dokter untuk melakukan visum,” tuturnya.
Kapolsek Bolo, IPTU Muhammad Nuh yang dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui pasti penyebab kematian korban karena masih dalam penyelidikan. Namun, dari hasil visum medis Puskesmas Bolo tidak ada tanda-tanda korban yang janggal dari tubuh korban yang mengarah pada pembunuhan. Dugaan kuat, korban murni menderita penyakit hingga terbentur dengan lantai di dalam WC.
“Berdasarka hasil visum, korban memang benar-benar ada sakitnya dari dalam yang sangat parah sekali hingga pada saat dilakukan visum korban tersebut mengeluarkan darah melalui telinga, hidung dan mulut. Jadi tidak ada unsur pembunuhan yang merenggut nyawa korban tersebut ataupun ada unsur terkena oleh benda – beda keras lainnya,” jelas Kapolsek.
Pihak keluarga juga kata Kapolsek, sudah mengikhlaskan kematian korban dan menerima itu sebagai takdir. Hal itu disampaikan istri korban, Aerani di kediamannya. Kepada wartawan, Aerani mengatakan, Ia telah mengihklaskan kematian suaminya walaupun awalnya sangat kaget mendapat kabar melalui telepon. “Saya tidak mengetahui kalau suami saya mempunyai penyakit. Saya hanya bisa pasrah pada Yang Maha Kuasa dan hanya bisa berdoa semoga amal ibadahnya selama ini diterima disisi Allah. Saya ikhlaskan semuanya tanpa harus mencurigai pada siapapun dengan kematian suami saya,” ujarnya. (KS-11)
COMMENTS