Lantaran kekurangan alat medis, kedua sisiwi korban kecelakaan di Ule Kota Bima terpaksa harus dirujuk ke RS Mataram.
Kota Bima, KS.- Lantaran kekurangan alat medis, kedua sisiwi korban kecelakaan di Ule Kota Bima terpaksa harus dirujuk ke RS Mataram. Kondisi kedua siswi asal SMAN 3 Kota Bima memprihatinkan. Bahkan korban bernama Novi (16) hingga sekarang belum sadarkan diri.
Ilustrasi
Novi mengalami koma karena mengalami geger otak. Ada cairan darah yang menggumpal dalam otaknya hingga perlu dilakukan operasi. Setelah stabil, maka akan diperbolehkan untuk dirujuk ke Mataram untuk melakukan operasi tangan kanan dan paha kanannya yang patah.
Sedangkan kondisi Naula Putri (16) saat ini juga sama memprihatinkan. Ia terus merintih kesakitan karena mengalami patah paha. Jika sudah dalam kondisi stabil, ia akan segera dirujuk ke Mataram untuk mendapatkan perawatan yang memadai. “Alasan dilakukan rujuk ke RS Mataram karena di Bima belum ada Dokter Ahli Ortopedi (Ahli Tulang),” terang Kabag Humas RSUD Bima, H Sucipto di Ruang IGD, Rabu (26/8).
Untuk merujuk kedua pasien itu, pihak rumah sakit menunggu persetujuan keluarga korban. “Kita juga tunggu persetujuan keluarga,” katanya.
Sementara ini juga, kedua pasien dirawat tidak menggunakan BPJS. Hal itu karena keduanya belum mengurus kartu tersebut. Pihaknya akan meminta kepada keluarga kedua pasien untuk mengurus BPJS. “Kita sudah sarankan untuk segera membuat kartu BPJS,” tandasnya. (KS-17)
Ilustrasi
Novi mengalami koma karena mengalami geger otak. Ada cairan darah yang menggumpal dalam otaknya hingga perlu dilakukan operasi. Setelah stabil, maka akan diperbolehkan untuk dirujuk ke Mataram untuk melakukan operasi tangan kanan dan paha kanannya yang patah.
Sedangkan kondisi Naula Putri (16) saat ini juga sama memprihatinkan. Ia terus merintih kesakitan karena mengalami patah paha. Jika sudah dalam kondisi stabil, ia akan segera dirujuk ke Mataram untuk mendapatkan perawatan yang memadai. “Alasan dilakukan rujuk ke RS Mataram karena di Bima belum ada Dokter Ahli Ortopedi (Ahli Tulang),” terang Kabag Humas RSUD Bima, H Sucipto di Ruang IGD, Rabu (26/8).
Untuk merujuk kedua pasien itu, pihak rumah sakit menunggu persetujuan keluarga korban. “Kita juga tunggu persetujuan keluarga,” katanya.
Sementara ini juga, kedua pasien dirawat tidak menggunakan BPJS. Hal itu karena keduanya belum mengurus kartu tersebut. Pihaknya akan meminta kepada keluarga kedua pasien untuk mengurus BPJS. “Kita sudah sarankan untuk segera membuat kartu BPJS,” tandasnya. (KS-17)
COMMENTS