Banyaknya pelajar yang tersangkut kasus narkoba di Kota Bima memunculkan banyak keprihatinan.
Kota Bima, KS.- Banyaknya pelajar yang tersangkut kasus narkoba di Kota Bima memunculkan banyak keprihatinan. Untuk membentengi diri anak dalam pergaulan sehingga tidak cepat terpengaruh hal negatif, peran orangtua sangat menentukan dan harus ditingkatkan agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, terutama terlibat narkoba.
Hala tersebut, disampaikan Kepala Dinas Dikpora Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap. Katanya, dalam kehidupan ini, semua harus berpegang teguh pada prinsip dasar keagamaan, keilmuan dan kehidupan sosial. Sebab, dengan tiga unsur inilah manusia bisa hidup dengan tenang, aman dan bahagia. Banyaknya anak terjangkit kasus narkoba, bukan berati semua pihak putus harapan untuk mengembalikan masa depan mereka. "Kita harus mencari solusi untuk semua itu, agar anak yang masih cerah masa depannya ini bisa kembali dibina," katanya Rabu (29/7) di Kantor Walikota Bima.
Solusi cerdas yang harus dilakukan lanjutnya, adalah konsistensi orangtua di rumah untuk terus mengontrol anaknya harus ada. Sebab, anak lebih banyak bersama orangtua ketimbang dengan para guru didik di sekolah. Kalau orangtua tidak terus memperhatikan anaknya kemana, mau apa dan siapa saja teman bergaulnya diluar sana, maka fungsi kontrol orangtua dinilai lemah dan terkesan tidak bertanggungjawab. "Inilah yang harus dikerahui oleh semua orangtua, termasuk saya sendiri," ujarnya.
Kalaupun misalnya dikatakan pihak sekolah lemah dalam mendisik anak, itu salah satu cara berpikir yang salah. Sebenarnya, di sekolah guru telah menerapkan ilpu pengetahuan secara sosialnya yang disertakan dengan ilmu keagamaan. Yang terjadi selama ini, anak tersangkut kasus narkoba ketika mereka berada di luar jam sekolah. "Itu yang saya katakan, kalau anak mau keluar rumah sebelum Sholat Magrib atau setelah Sholat Isya, patut kita pertanyakan ke anak," tuturnya.
Sebagai orangtua, wajib hukumnya melarang dan memberikan pencerahan pada anaknya sendiri. Bersyukur, kalau anak keluar rumah dan melakukan hal-hal yang positif dengan belajar kelompok misalnya, atau kegiatan-kegiatan keagamaan bersama temannya. "Tapi kalau misalnya mereka melakukan hal lain seperti mengkonsumsi narkoba, itu sudah menjadikan kita sebagai orangtua gagal," sebutnya.
Selain memberikan solusi bagi orangtua untuk mendidik anaknya, apa kedepannya yang akan dilakukan Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Dikpora ini? Tentunya kata Alwi, pihaknya akan terus mengawasi dan mensosialisasikan bahaya narkoba disetiap sekolah yang ada di Kota Bima ini. "Intinya selain guru disekolah, peran orangtua harua ditingkatkan untuk memberikan ahlak yang baik pada anak-anak kita agar tidak salah bergaul," paparnya.
Alwi meminta kepada seluruh Kepala Sekolah yang ada di Kota Bima, untuk terus mensosialisasikan tentang bahaya narkona kepada siswa di sekolah. Mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA, harus terus diasah dengan sosialisasi bahaya narkoba. Agar anak didik, selalu bisa mengingat dan sadar untuk tidak mengenal narkoba apalagi mengkonsumsinya. "Sempatkan waktu lima menit, untuk mensosialisasikan bahaya narkoba ke anak didik saat upacara maupun sebelum proses belajar mengajar dimulai setiap harinya," ingat Alwi.
Hal ini dilakukan lanjutnya, selain mengajak orangtua siswa untuk lebih intens memperhatikan anaknya. Juga sebagai bentuk tindaklanjut Dinas Dikpora dalam mengatasi anak didik yang terus dihantui gencarnya peredaran narkoba. "Apalagi, menurut Kepolisian Polres Bima Kota ini. Bandar maupun kurir narkoba di Kota Bima ini, terus mengincar anak sekolah untuk membeli narkoba dan mengkonsumsinya," jelas dia.
Kalau sosialisasi bahaya narkoba terus disuarakan oleh Kasek maupun Guru di setiap Sekolah lanjutnya, ia meyakini kedepannya tidak akan ada lagi siswa yang tersangkut kasus narkoba di Kota Bima tercinta ini."Saya optimis dengan hal ini, makanya semua Kasek dan guru harus jalankan program ini,"tegasnya.
Untuk menindaklanjuti hal ini katanya, ia juga akan turun disetiap sekolah untuk mengecek secara langsung. Apakah Kasek dan guru menindaklanjuti permintaan ini, atau tidak. "Kalu mereka tidak jalankan, saya patut pertanyakan,"katanya.
Namun ia berharap, demi mencerdaskan anak bangsa dan menjauhkan anak didik dari bahaya narkoba. Semua Kasek dan guru, harus jalankan program ini."Semoga saja, dengan niat yang tulus. Tidak ada lagi anak didik kita yang tersangkut kasus narkoba,"harapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bima, Anwar Arman, SE mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi anak didik yang tersangkut kasus narkoba. Memang benar, peran orangtua dalam hal ini sangat penting dan wajib dilakukan. "Jangan mengabaikan tugas kita sebagai orangtua untuk mendidik anak, karena anak lebih penting dari segalanya,"ujarnya.
Dengan adanya rencana Dinas Dikpora Kota Bima, yang meminta agar setiap harinya para Kasek dan guru terus mensosialisasikan tentang bahaya narkoba. Pihaknya sangat mendukung, karena memang itu yang harus dilakukan guru sebagai tanggungjawabnya ketika anak didik berada disekolah."Saya yakin ini langkah tepat yang diambil Dinas Dikpora Kota Bima,"katanya. (KS-05)
Hala tersebut, disampaikan Kepala Dinas Dikpora Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap. Katanya, dalam kehidupan ini, semua harus berpegang teguh pada prinsip dasar keagamaan, keilmuan dan kehidupan sosial. Sebab, dengan tiga unsur inilah manusia bisa hidup dengan tenang, aman dan bahagia. Banyaknya anak terjangkit kasus narkoba, bukan berati semua pihak putus harapan untuk mengembalikan masa depan mereka. "Kita harus mencari solusi untuk semua itu, agar anak yang masih cerah masa depannya ini bisa kembali dibina," katanya Rabu (29/7) di Kantor Walikota Bima.
Solusi cerdas yang harus dilakukan lanjutnya, adalah konsistensi orangtua di rumah untuk terus mengontrol anaknya harus ada. Sebab, anak lebih banyak bersama orangtua ketimbang dengan para guru didik di sekolah. Kalau orangtua tidak terus memperhatikan anaknya kemana, mau apa dan siapa saja teman bergaulnya diluar sana, maka fungsi kontrol orangtua dinilai lemah dan terkesan tidak bertanggungjawab. "Inilah yang harus dikerahui oleh semua orangtua, termasuk saya sendiri," ujarnya.
Kalaupun misalnya dikatakan pihak sekolah lemah dalam mendisik anak, itu salah satu cara berpikir yang salah. Sebenarnya, di sekolah guru telah menerapkan ilpu pengetahuan secara sosialnya yang disertakan dengan ilmu keagamaan. Yang terjadi selama ini, anak tersangkut kasus narkoba ketika mereka berada di luar jam sekolah. "Itu yang saya katakan, kalau anak mau keluar rumah sebelum Sholat Magrib atau setelah Sholat Isya, patut kita pertanyakan ke anak," tuturnya.
Sebagai orangtua, wajib hukumnya melarang dan memberikan pencerahan pada anaknya sendiri. Bersyukur, kalau anak keluar rumah dan melakukan hal-hal yang positif dengan belajar kelompok misalnya, atau kegiatan-kegiatan keagamaan bersama temannya. "Tapi kalau misalnya mereka melakukan hal lain seperti mengkonsumsi narkoba, itu sudah menjadikan kita sebagai orangtua gagal," sebutnya.
Selain memberikan solusi bagi orangtua untuk mendidik anaknya, apa kedepannya yang akan dilakukan Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Dikpora ini? Tentunya kata Alwi, pihaknya akan terus mengawasi dan mensosialisasikan bahaya narkoba disetiap sekolah yang ada di Kota Bima ini. "Intinya selain guru disekolah, peran orangtua harua ditingkatkan untuk memberikan ahlak yang baik pada anak-anak kita agar tidak salah bergaul," paparnya.
Alwi meminta kepada seluruh Kepala Sekolah yang ada di Kota Bima, untuk terus mensosialisasikan tentang bahaya narkona kepada siswa di sekolah. Mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA, harus terus diasah dengan sosialisasi bahaya narkoba. Agar anak didik, selalu bisa mengingat dan sadar untuk tidak mengenal narkoba apalagi mengkonsumsinya. "Sempatkan waktu lima menit, untuk mensosialisasikan bahaya narkoba ke anak didik saat upacara maupun sebelum proses belajar mengajar dimulai setiap harinya," ingat Alwi.
Hal ini dilakukan lanjutnya, selain mengajak orangtua siswa untuk lebih intens memperhatikan anaknya. Juga sebagai bentuk tindaklanjut Dinas Dikpora dalam mengatasi anak didik yang terus dihantui gencarnya peredaran narkoba. "Apalagi, menurut Kepolisian Polres Bima Kota ini. Bandar maupun kurir narkoba di Kota Bima ini, terus mengincar anak sekolah untuk membeli narkoba dan mengkonsumsinya," jelas dia.
Kalau sosialisasi bahaya narkoba terus disuarakan oleh Kasek maupun Guru di setiap Sekolah lanjutnya, ia meyakini kedepannya tidak akan ada lagi siswa yang tersangkut kasus narkoba di Kota Bima tercinta ini."Saya optimis dengan hal ini, makanya semua Kasek dan guru harus jalankan program ini,"tegasnya.
Untuk menindaklanjuti hal ini katanya, ia juga akan turun disetiap sekolah untuk mengecek secara langsung. Apakah Kasek dan guru menindaklanjuti permintaan ini, atau tidak. "Kalu mereka tidak jalankan, saya patut pertanyakan,"katanya.
Namun ia berharap, demi mencerdaskan anak bangsa dan menjauhkan anak didik dari bahaya narkoba. Semua Kasek dan guru, harus jalankan program ini."Semoga saja, dengan niat yang tulus. Tidak ada lagi anak didik kita yang tersangkut kasus narkoba,"harapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bima, Anwar Arman, SE mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi anak didik yang tersangkut kasus narkoba. Memang benar, peran orangtua dalam hal ini sangat penting dan wajib dilakukan. "Jangan mengabaikan tugas kita sebagai orangtua untuk mendidik anak, karena anak lebih penting dari segalanya,"ujarnya.
Dengan adanya rencana Dinas Dikpora Kota Bima, yang meminta agar setiap harinya para Kasek dan guru terus mensosialisasikan tentang bahaya narkoba. Pihaknya sangat mendukung, karena memang itu yang harus dilakukan guru sebagai tanggungjawabnya ketika anak didik berada disekolah."Saya yakin ini langkah tepat yang diambil Dinas Dikpora Kota Bima,"katanya. (KS-05)
COMMENTS