Astuti warga kelurahan Nungga Kota Bima, Selasa ( 4/8) Kemarin harus tergeletak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bima.
Kota Bima, KS.- Astuti warga kelurahan Nungga Kota Bima, Selasa ( 4/8) Kemarin harus tergeletak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bima. Korban mengalami luka di bagian betis dan tangannya karena diduga dibacok pria yang diduga stress bernama Zulkarnain (29). Oknum pelaku tak lain adalah kakak iparnya sendiri.
Pantauan langsung wartawan Koran Stabilitas di ruang IGD, Astuti sedang dirawat oleh beberapa perawat Rumah Sakit. Ia terlihat shok dan sekali-kali merintih kesakitan karena luka yang dialaminya cukup parah. Juga terlihat perawat yang secara hati-hati menjahit betis kanan Astuti.
Menurut dokter Haryanto, Korban mengalami luka robek betis kanan dan lecet pada tangan. Melihat dari luka yang dialami korban, ia menduga karena terkena benda tajam.”Kami menduga pasien terkena benda tajam,” terangnya.
Ia mengaku pasien tersebut masuk pada jam 12.00. karena dalam keadaan terluka parah, pihaknya langsung memberikan tindakan medis secara insentif.”Kami sudah memberikan perawatan yang maksimal, Insya Allah besok pasien bisa keluar,” ujarnya.
Sementara itu, Zulkarnain (29) yang diduga sebagai pelaku pembacokan itu terbaring kesakitan di Polsek Rasana’e Timur. Dia diamankan oleh aparat karena sempat diamuk massa di kelurahan Nungga. Beruntung aparat Polsek Rasana’e Timur sigap dan mengamankan pelaku ke Polsek.”Kami amankan disini dulu, takut keluarga korban Brutal,” terang salah satu anggota Polsek yang enggan namanya dikorankan.
Tidak hanya itu, terduga pelaku pembacokan itu tercium bau alcohol dimulutnya. Dia merintih kesakitan. Terlihat jelas luka dipelipis kanannya kerena diamuk warga yang kesal atas ulahnya. Namun dari keterangan warga yang mengaku sebagai Iparnya, jika pelaku tersebut mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya pelaku pernah ditahan, namun dilepaskan karena orang yang mengalami gangguan jiwa tidak bisa di penjara. ”Dia ini tidak waras, suka berbuat ulah,” katanya.
Pihak keluarga sudah upaya untuk pengobatan terhadap pelaku namun tidak menunai hasil yang memuaskan. Akhirnya dia kembali berulah, pihak keluarga hanya pasrah saja.”Kami hanya pasrah, entah apa yang akan terjadi pada dia nantinya,” imbuhnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga korban belum berhasil diwawancarai karena tengah sibuk memberi pengobatan untuk korban. (KS-17)
Pantauan langsung wartawan Koran Stabilitas di ruang IGD, Astuti sedang dirawat oleh beberapa perawat Rumah Sakit. Ia terlihat shok dan sekali-kali merintih kesakitan karena luka yang dialaminya cukup parah. Juga terlihat perawat yang secara hati-hati menjahit betis kanan Astuti.
Menurut dokter Haryanto, Korban mengalami luka robek betis kanan dan lecet pada tangan. Melihat dari luka yang dialami korban, ia menduga karena terkena benda tajam.”Kami menduga pasien terkena benda tajam,” terangnya.
Ia mengaku pasien tersebut masuk pada jam 12.00. karena dalam keadaan terluka parah, pihaknya langsung memberikan tindakan medis secara insentif.”Kami sudah memberikan perawatan yang maksimal, Insya Allah besok pasien bisa keluar,” ujarnya.
Sementara itu, Zulkarnain (29) yang diduga sebagai pelaku pembacokan itu terbaring kesakitan di Polsek Rasana’e Timur. Dia diamankan oleh aparat karena sempat diamuk massa di kelurahan Nungga. Beruntung aparat Polsek Rasana’e Timur sigap dan mengamankan pelaku ke Polsek.”Kami amankan disini dulu, takut keluarga korban Brutal,” terang salah satu anggota Polsek yang enggan namanya dikorankan.
Tidak hanya itu, terduga pelaku pembacokan itu tercium bau alcohol dimulutnya. Dia merintih kesakitan. Terlihat jelas luka dipelipis kanannya kerena diamuk warga yang kesal atas ulahnya. Namun dari keterangan warga yang mengaku sebagai Iparnya, jika pelaku tersebut mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya pelaku pernah ditahan, namun dilepaskan karena orang yang mengalami gangguan jiwa tidak bisa di penjara. ”Dia ini tidak waras, suka berbuat ulah,” katanya.
Pihak keluarga sudah upaya untuk pengobatan terhadap pelaku namun tidak menunai hasil yang memuaskan. Akhirnya dia kembali berulah, pihak keluarga hanya pasrah saja.”Kami hanya pasrah, entah apa yang akan terjadi pada dia nantinya,” imbuhnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga korban belum berhasil diwawancarai karena tengah sibuk memberi pengobatan untuk korban. (KS-17)
COMMENTS