Seorang bocah bernama Saputra berusia 5 tahun tewas terpanggang dalam peristiwa tersebut. Bocah naas itu ikut hangus bersama rumah panggung yang berada di depan Kuburan Dara
Kota Bima, KS.- Peristiwa kebakaran di Kota Bima kembali terjadi dan menelan korban jiwa. Rabu (26/8) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita, kebakaran terjadi di RT 02 RW 01 Keluraharan Dara, tepatnya belakang Kantor Polsek Rasanae Barat.
Ilustrasi
Seorang bocah bernama Saputra berusia 5 tahun tewas terpanggang dalam peristiwa tersebut. Bocah naas itu ikut hangus bersama rumah panggung yang berada di depan Kuburan Dara. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran dan pihak Kepolisian setempat masih menyelidikinya.
Anak kedua dari Fera itu sejak kecil tinggal bersama kakek dan neneknya. Sementara ibundanya tinggal terpisah tak jauh dari situ. Saat kebakaran terjadi, Hadijah, nenek korban sedang ke Terminal karena ada keperluan. Sedangkan Abakar Ahmad, kakeknya juga tak di rumah.
"Saya memang sedang di luar dan taunya cucu saya tidur sama neneknya. Saya benar-benar kaget saat dapat kabar rumah terbakar," cerita Abakar Ahmad, kakek korban di Dara, Rabu (26/8) siang.
Ketika bergegas pulang, Ia semakin tak kuasa menahan kesedihan saat tahu cucunya ikut terbakar bersama rumah. Upaya memadamkan kobaran api bersama warga dilakukannya. Namun apa daya, api sudah membesar dan tak mampu menyelamatkan sang cucu di dalam rumah. "Mobil pemadam kebakaran datang setelah rumah hampir hangus. Nyawa cucu saya tak tertolong," ujarnya dengan mata berkaca.
Hingga kini, Ia bersama pihak keluarga masih belum tahu apa penyebab kebakaran tersebut. Ibu dan Nenek korban sangat shock dan terus menangis karena merasa kehilangan sang buah hati tersayang. "Kita sudah serahkan kepada Kepolisian untuk menyelidiki penyebab kebakaran," akunya.
Kebakaran di itu, tak hanya menewaskan bocah. Namun, musibah itu juga mengakibatkan kerugian materi bagi keluarga korban. Sebab tak satupun harta benda bisa diselamatkan karena hangus bersama rumah.
Untuk meringankan beban keluarga korban, Babinsa Kelurahan Dara, Serda Chaerul dan Babinkamtibmas, Brigadir Ramli menyerahkan bantuan, Rabu sore. Bantuan itu berupa uang sebesar Rp.2 juta yang diperoleh dari sumbangan dermawan dan berbagai pihak.
Penyerahan bantuan dilakukan di rumah duka. Diterima Abakar Ahmad, kakek korban disaksikan tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat. "Nilainya memang tidak seberapa, tapi kami berharap bisa meringankan beban keluarga korban," ujar Serda Chaerul, Babinsa Dara usai penyerahan.
Ia juga berharap, pihak keluarga bisa diberikan kesabaran menerima musibah tersebut. Karena tak ada satupun manusia yang bisa memprediksi kapan musibah akan terjadi. "Semua manusia tak menginginkan adanya musibah, tapi itulah kehendak Allah. Kita hanya bisa bersabar dan ikhlas menerimanya," kata dia.
Kepada pihak yang telah membantu, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih. Sementara terkait musibah itu, Ia berharap pihak Kepolisian bisa segera mengungkap penyebab kebakaran agar keluarga korban bisa tenang.
Chaerul menambahkan, Ia bersama Babinkamtimas Dara tetap intensif mengontrol suasana dan kondisi lingkungan di wilayah tugas dari kemungkinan adanya gangguan keamanan. Misalnya seperti pencurian sepeda motor, pencurian isi rumah dan kejahatan lainnya. "Kami juga tetap selalu bersinergi dengan masyarakat dan berupaya maksimal membantu bila ada kejadian-kejadian seperti ini," tandasnya.
Hingga Rabu sore, sejumlah warga dan sanak keluarga masih terus berdatangan di rumah duka menyampaikan belasungkawa. Sementara rumah yang hangus terbakar sudah dipasang garis Polisi untuk kepentingan penyelidikan. (KS-13)
Ilustrasi
Seorang bocah bernama Saputra berusia 5 tahun tewas terpanggang dalam peristiwa tersebut. Bocah naas itu ikut hangus bersama rumah panggung yang berada di depan Kuburan Dara. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran dan pihak Kepolisian setempat masih menyelidikinya.
Anak kedua dari Fera itu sejak kecil tinggal bersama kakek dan neneknya. Sementara ibundanya tinggal terpisah tak jauh dari situ. Saat kebakaran terjadi, Hadijah, nenek korban sedang ke Terminal karena ada keperluan. Sedangkan Abakar Ahmad, kakeknya juga tak di rumah.
"Saya memang sedang di luar dan taunya cucu saya tidur sama neneknya. Saya benar-benar kaget saat dapat kabar rumah terbakar," cerita Abakar Ahmad, kakek korban di Dara, Rabu (26/8) siang.
Ketika bergegas pulang, Ia semakin tak kuasa menahan kesedihan saat tahu cucunya ikut terbakar bersama rumah. Upaya memadamkan kobaran api bersama warga dilakukannya. Namun apa daya, api sudah membesar dan tak mampu menyelamatkan sang cucu di dalam rumah. "Mobil pemadam kebakaran datang setelah rumah hampir hangus. Nyawa cucu saya tak tertolong," ujarnya dengan mata berkaca.
Hingga kini, Ia bersama pihak keluarga masih belum tahu apa penyebab kebakaran tersebut. Ibu dan Nenek korban sangat shock dan terus menangis karena merasa kehilangan sang buah hati tersayang. "Kita sudah serahkan kepada Kepolisian untuk menyelidiki penyebab kebakaran," akunya.
Kebakaran di itu, tak hanya menewaskan bocah. Namun, musibah itu juga mengakibatkan kerugian materi bagi keluarga korban. Sebab tak satupun harta benda bisa diselamatkan karena hangus bersama rumah.
Untuk meringankan beban keluarga korban, Babinsa Kelurahan Dara, Serda Chaerul dan Babinkamtibmas, Brigadir Ramli menyerahkan bantuan, Rabu sore. Bantuan itu berupa uang sebesar Rp.2 juta yang diperoleh dari sumbangan dermawan dan berbagai pihak.
Penyerahan bantuan dilakukan di rumah duka. Diterima Abakar Ahmad, kakek korban disaksikan tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat. "Nilainya memang tidak seberapa, tapi kami berharap bisa meringankan beban keluarga korban," ujar Serda Chaerul, Babinsa Dara usai penyerahan.
Ia juga berharap, pihak keluarga bisa diberikan kesabaran menerima musibah tersebut. Karena tak ada satupun manusia yang bisa memprediksi kapan musibah akan terjadi. "Semua manusia tak menginginkan adanya musibah, tapi itulah kehendak Allah. Kita hanya bisa bersabar dan ikhlas menerimanya," kata dia.
Kepada pihak yang telah membantu, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih. Sementara terkait musibah itu, Ia berharap pihak Kepolisian bisa segera mengungkap penyebab kebakaran agar keluarga korban bisa tenang.
Chaerul menambahkan, Ia bersama Babinkamtimas Dara tetap intensif mengontrol suasana dan kondisi lingkungan di wilayah tugas dari kemungkinan adanya gangguan keamanan. Misalnya seperti pencurian sepeda motor, pencurian isi rumah dan kejahatan lainnya. "Kami juga tetap selalu bersinergi dengan masyarakat dan berupaya maksimal membantu bila ada kejadian-kejadian seperti ini," tandasnya.
Hingga Rabu sore, sejumlah warga dan sanak keluarga masih terus berdatangan di rumah duka menyampaikan belasungkawa. Sementara rumah yang hangus terbakar sudah dipasang garis Polisi untuk kepentingan penyelidikan. (KS-13)
COMMENTS