Tahun pelajaran 2015 merupakan tahun emas bagi para guru di SMKN 4 Langgudu. Bagaimana tidak, 130 siswa baru direkrut
Bima, KS.- Tahun pelajaran 2015 merupakan tahun emas bagi para guru di SMKN 4 Langgudu. Bagaimana tidak, 130 siswa baru direkrut oleh sekolah kejuruan dibawa kendali M.Rifial Akbar,SE. penerimaan siswa baru tahun ini, jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya, bahkan di tahun ini jumlah calon siswa baru yang mendaftar mencapai 180 orang, namun hanya diterima 130 akibat kekurangan Ruang Kelas Belajar (RKB).
Kepada Koran Stabilitas Minggu (2/8), mengaku bangga atas banyaknya masyarakat di Wilayah Kecamatan Langgudu yang mau menyekolahkan anaknya di SMKN 4 Langgudu, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini berkat kerjasama yang telah bangun selama ini, antara para dewan guru bersama orang tua murid dan Komite Sekolah.”Dengan kebersamaan selama ini, mengangkat animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMKN 4 Langgudu,”tuturnya.
Katanya, SMKN 4 Langgudu sudah menjadi primadona di Kecamatan Langgudu. Hal itu dibuktikan banyaknya yang datang mendaftar dan sekolah yang ia pimpin. Hal itu tidak lepas dari kerja keras semua elemen yang ada di Sekolah.”kami langsung mensosialisasikan ini ke tiap-tiap sekolah SMP di Kecamatan Langgudu,” katanya.
Selain itu, keingin orang tua siswa untuk sekolahkan anaknya di sekolah Kejuruan juga sangat tinggi. Karena sekolah kejuruan dianggap sebagai sekolah yang akan bisa menciptakan lapangan kera baru bagi siswa walaupun tidak melanjutkan ke bangku kuliah.”paradigm ini yang melekat pada orang tua siswa,” bebernya
Disekolah yang baru ia pimpin itu, beberapa inovasi yang ia lakukan guna menarik minat siswa. Mantan Alumni Akademi Maritim Indonesia-Makassar ini, mengajak siswanya untuk berwirausaha. Dengan potensi kekayaam alam di Kecamatan Langgudu, misalnya siswa diperdayakan untuk bisa mengolah ikan teri, budidaya ikan lele bahkan dilatih untuk beternak sapi.”saya beri motivasi kepada siswa agar bisa berwirausaha dan mandiri, itu harapan kami disini,” harapnya.
Namun semangat masyarakat Langgudu untuk sekolahkan anaknya di SMKN 4 itu tidak berbanding luirus dengan kesiapan RKB. Bayangkan saja, ruangan belajar diSMKN 4 Langgudu sebanyak 12 ruangan, tapi terdapat 16 rombongan belajar (Rombel).”terpaksa kami jadwalkan ada yang sekolah Pagi dan Siang karena ruangan tidak cukup,” terangnya. (KS-17)
Kepada Koran Stabilitas Minggu (2/8), mengaku bangga atas banyaknya masyarakat di Wilayah Kecamatan Langgudu yang mau menyekolahkan anaknya di SMKN 4 Langgudu, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini berkat kerjasama yang telah bangun selama ini, antara para dewan guru bersama orang tua murid dan Komite Sekolah.”Dengan kebersamaan selama ini, mengangkat animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMKN 4 Langgudu,”tuturnya.
Katanya, SMKN 4 Langgudu sudah menjadi primadona di Kecamatan Langgudu. Hal itu dibuktikan banyaknya yang datang mendaftar dan sekolah yang ia pimpin. Hal itu tidak lepas dari kerja keras semua elemen yang ada di Sekolah.”kami langsung mensosialisasikan ini ke tiap-tiap sekolah SMP di Kecamatan Langgudu,” katanya.
Selain itu, keingin orang tua siswa untuk sekolahkan anaknya di sekolah Kejuruan juga sangat tinggi. Karena sekolah kejuruan dianggap sebagai sekolah yang akan bisa menciptakan lapangan kera baru bagi siswa walaupun tidak melanjutkan ke bangku kuliah.”paradigm ini yang melekat pada orang tua siswa,” bebernya
Disekolah yang baru ia pimpin itu, beberapa inovasi yang ia lakukan guna menarik minat siswa. Mantan Alumni Akademi Maritim Indonesia-Makassar ini, mengajak siswanya untuk berwirausaha. Dengan potensi kekayaam alam di Kecamatan Langgudu, misalnya siswa diperdayakan untuk bisa mengolah ikan teri, budidaya ikan lele bahkan dilatih untuk beternak sapi.”saya beri motivasi kepada siswa agar bisa berwirausaha dan mandiri, itu harapan kami disini,” harapnya.
Namun semangat masyarakat Langgudu untuk sekolahkan anaknya di SMKN 4 itu tidak berbanding luirus dengan kesiapan RKB. Bayangkan saja, ruangan belajar diSMKN 4 Langgudu sebanyak 12 ruangan, tapi terdapat 16 rombongan belajar (Rombel).”terpaksa kami jadwalkan ada yang sekolah Pagi dan Siang karena ruangan tidak cukup,” terangnya. (KS-17)
COMMENTS