Gerakan Indonesia Mengajar Sabtu sehabis mengajar di lima sekolah di Kecamatan Ambalawi melalui program Kelas Inspirasi Bima (KIB) pada Sabtu sore, bertolak ke Kecamatan Wera
Wera, KS. - Gerakan Indonesia Mengajar Sabtu (5/9) sehabis mengajar di lima sekolah di Kecamatan Ambalawi melalui program Kelas Inspirasi Bima (KIB) pada Sabtu sore, bertolak ke Kecamatan Wera untuk melaksanakan kegiatan yang sama pada Senin (7/9) (hari ini,red). Namun berbeda dengan di Wera, tim GIM yang memiliki waktu istrahat satu hari dua malam itu, sehingga pada Sabtu malamnya mengelar malam keakraban dengan melakukan kemah bersama di Pantai Sangiang sekaligus GIM mengelar blusukan kepada warga Sangiang secara langsung.
GIM berpose bersama di MIS Yasim Nipa Ambalawi
Fasilitator Fahrul Akbar kepada wartawan ini saat ditemui Sabtu (5/9) pada program KIB di SDN 2 Rite mengatakan, pada sabtu sore tim sebanyak 120 orang tersebut akan berkumpul di SMPN 1 Wera (Desa Tawali) dan malamnya langsung mengelar malam keakraban di pantai Sangiang, sekaligus GIM blusukan di Desa Sangiang dengan warga. “Malam keakraban itu yang pria akan nginap diperkemahan pantai Sangiang, sedangkan yang perempuan diinapkan di SMPN 1 Wera,” ujarnya saat didamping Kepala SDN 2 Rite Darwis, S.Pd.
Berdasarkan petunjuk dari Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima dikecamatan Wera GIM akan melaksanakan program yang sama di SDN Nunggi, SDN Hidirasa, SDN Wora, SDN Tadewa, SDN Sangiang dan SDN Tadewa dengan menurunkan 11 orang per sekolah yang terdiri dari 6 orang inspirator dan sisanya merupakan koordinator.
Lanjut Fahrul, tujuan KIB ini untuk menanamkan harapan kepada para siswa indonesia khususnya dari tingkat dasar untuk memiliki mimpi dan cita yang harus kita dorong. Pasalnya, faktor putus sekolah karena disebabkan hilangnya kepercayaan, keyakinan terhadap mimpi dan cita-cita tersebut pada waktu usia sekolah dasar dan yang dominan terjadinya putus sekolah ini adalah akibat faktor ekonomi semata. Sehingga GIM ini merupakan gerakan rekonasi (mengetarkan, pantulan) dalam rangka untuk menarik para profesional untuk terlibat membangun pendidikan didesa pendalaman.
Segaja GIM mengelar dan memprogram kelas inspirasi ini hanya di tingkat kabupaten saja dan tidak dikota, karena GIM menilai taraf pendidikan dikabupaten khususnya didesa pendalaman, pelosok dan jauh dari segala fasilitas maupun globalisasi menjadi faktor utama GIM untuk berperan mencerdaskan anak bangsa. Kelas inspirasi ini juga berusaha membangun hubungan dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya untuk saling membangun dan bertukar pengalaman atau dengan istilah GIM menghubungkan satu orang dengan orang lain dan orang banyak.
Hal diatas juga didasari dengan tujuh prinsip kelas inspirasi yakni suka dan rela, bebas kepentingan, turun tangan langsung, tulus, siap belajar, tanpa biaya dan siap silahturahmi. Sehingga seluruh kegiatan yang dirangkaikan dalam program KIB ini akan dibuatkan dokumen dan dikirim kepusat, bahkan dikirim ke internet (youtube) maupun dipamerankan pada Hari Inspirasi Dunia dan Hari Inspirasi Anak Indonesia.
Fahrul menambahkan, kegiatan GIM ini terlaksana tidak lain adanya dukungan dan kontribusi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui dinas Dikpora yang mensupos seluruh kegiatan GIM sejak (28/8) maupun pada proses program kelas inspirasi Jum’at 4-7 September, jelasnya. (KS – Irul)
GIM berpose bersama di MIS Yasim Nipa Ambalawi
Fasilitator Fahrul Akbar kepada wartawan ini saat ditemui Sabtu (5/9) pada program KIB di SDN 2 Rite mengatakan, pada sabtu sore tim sebanyak 120 orang tersebut akan berkumpul di SMPN 1 Wera (Desa Tawali) dan malamnya langsung mengelar malam keakraban di pantai Sangiang, sekaligus GIM blusukan di Desa Sangiang dengan warga. “Malam keakraban itu yang pria akan nginap diperkemahan pantai Sangiang, sedangkan yang perempuan diinapkan di SMPN 1 Wera,” ujarnya saat didamping Kepala SDN 2 Rite Darwis, S.Pd.
Berdasarkan petunjuk dari Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima dikecamatan Wera GIM akan melaksanakan program yang sama di SDN Nunggi, SDN Hidirasa, SDN Wora, SDN Tadewa, SDN Sangiang dan SDN Tadewa dengan menurunkan 11 orang per sekolah yang terdiri dari 6 orang inspirator dan sisanya merupakan koordinator.
Lanjut Fahrul, tujuan KIB ini untuk menanamkan harapan kepada para siswa indonesia khususnya dari tingkat dasar untuk memiliki mimpi dan cita yang harus kita dorong. Pasalnya, faktor putus sekolah karena disebabkan hilangnya kepercayaan, keyakinan terhadap mimpi dan cita-cita tersebut pada waktu usia sekolah dasar dan yang dominan terjadinya putus sekolah ini adalah akibat faktor ekonomi semata. Sehingga GIM ini merupakan gerakan rekonasi (mengetarkan, pantulan) dalam rangka untuk menarik para profesional untuk terlibat membangun pendidikan didesa pendalaman.
Segaja GIM mengelar dan memprogram kelas inspirasi ini hanya di tingkat kabupaten saja dan tidak dikota, karena GIM menilai taraf pendidikan dikabupaten khususnya didesa pendalaman, pelosok dan jauh dari segala fasilitas maupun globalisasi menjadi faktor utama GIM untuk berperan mencerdaskan anak bangsa. Kelas inspirasi ini juga berusaha membangun hubungan dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya untuk saling membangun dan bertukar pengalaman atau dengan istilah GIM menghubungkan satu orang dengan orang lain dan orang banyak.
Hal diatas juga didasari dengan tujuh prinsip kelas inspirasi yakni suka dan rela, bebas kepentingan, turun tangan langsung, tulus, siap belajar, tanpa biaya dan siap silahturahmi. Sehingga seluruh kegiatan yang dirangkaikan dalam program KIB ini akan dibuatkan dokumen dan dikirim kepusat, bahkan dikirim ke internet (youtube) maupun dipamerankan pada Hari Inspirasi Dunia dan Hari Inspirasi Anak Indonesia.
Fahrul menambahkan, kegiatan GIM ini terlaksana tidak lain adanya dukungan dan kontribusi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui dinas Dikpora yang mensupos seluruh kegiatan GIM sejak (28/8) maupun pada proses program kelas inspirasi Jum’at 4-7 September, jelasnya. (KS – Irul)
COMMENTS