Pelaksanaan proyek Dana Alokasi Khusus(DAK) tahun 2015 yang diswakelola pihak sekolah, Inpres Sondosia, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima diduga masih menimbulkan persoalan.
Bima,KS.- Pelaksanaan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015 yang diswakelola pihak sekolah, Inpres Sondosia, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima diduga masih menimbulkan persoalan.
Ketua Panitia Arajak, S.Pd yang diminta keterangannya, mengaku kesal dengan ulah kepala SDN Inpres Sondosia, yang tidak melibatkan panitia dalam pelaksanaan proyek swakelola tersebut. “ saya kesal dengan ulah kepala sekolah, kenapa bukan kita sebagai panitia yang membelanjakan, kenapa harus orang diluar yang dilibatkan.Kalau begitu untuk apa dibentuk panitia,” ujarnya diemperan musholah sekolah Selasa (25/8)
Dikatakannya, saat ini anggaran pembangunan tersebut tidak tau apakah masih ada atau tidak, namun pihak sekolah ditarget dengan volume pekerjaan 75 persen. “ kita sebagai panitia disuruh untuk meminjam uang kepada orang lain, untuk melanjutkan pengerjaan proyek tersebut,”paparnya.
Sementara itu, Kepala SDN Inpres Sondosia Syamsuri S,pd diruangan kerjanya mengaku, besar anggaran untuk rehab dua ruangan kelas sebesar Rp 59 juta lebih, yang dikelolah langsung oleh pihak sekolah melalui dana Dak tahun 2015. “Dalam pekerjaan ini, saya telah membentuk panitia untuk mengerjakannya dari ketua sampai bendara, dan sejauh ini saya sebagai kepala sekolah telah menerima uang untuk termin pertama sebanyak Rp 11 juta, terkait hal kepanitia bukan saya tidak percaya, akan tetapi saya selaku kepala sekolah harus bertanggung jawab sepenuhnya dengan pekerjaan ini. Karna saya mengharapkan yang terbaik dalam pekerjaan sekolah ini,” Katanya.
kepala UPTD Dikpora Kecamatan Bolo Yusuf Ahmad S,Pd diruangan kerjanya Selasa (1/9) mengatakan, dalam pengelolaan dana Dak tahun 2015 ini yang dikelola oleh sekolah harus bisa bekerja sama dengan panitia yang telah dibentuk bersama, yang terdiri dari unsur para guru, komite dan masyarakat. “Dalam pekerjaan ini, kepala sekolah hanya sebagai Koordinator saja, tidak boleh seorang kepala sekolah mengambil alih semuanya. Karena sudah ada panitia. Kepala sekolah harus bisa berkomonikasi dengan baik dengan seluruh panitia yang dibentuk, karna yang kita harapkan dalam pekerjaan proyek sekolah yang diswakelolah oleh pihak sekolah menghasilakn mutu pembangunan yang baik dan bermanfaat untuk anak yang kita didik kedepannya,”tegasnya.
Ia juga menghimbasu kepada seluruh sekolah yang mendapat bantuan dana DAK tahun 2015 untuk dapat memanfaatkan anggaran dengan baik dan benar sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat terutama anak didik “ Harapan saya pada semua sekolah yang mendapat bantuan dana Dak swakelolah tahun 2015 ini, khusus dikecamatan Bolo, agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya jangan sampai ada persoaalan dikemudian hari.” katanya” (KS-Nain)
Ketua Panitia Arajak, S.Pd yang diminta keterangannya, mengaku kesal dengan ulah kepala SDN Inpres Sondosia, yang tidak melibatkan panitia dalam pelaksanaan proyek swakelola tersebut. “ saya kesal dengan ulah kepala sekolah, kenapa bukan kita sebagai panitia yang membelanjakan, kenapa harus orang diluar yang dilibatkan.Kalau begitu untuk apa dibentuk panitia,” ujarnya diemperan musholah sekolah Selasa (25/8)
Dikatakannya, saat ini anggaran pembangunan tersebut tidak tau apakah masih ada atau tidak, namun pihak sekolah ditarget dengan volume pekerjaan 75 persen. “ kita sebagai panitia disuruh untuk meminjam uang kepada orang lain, untuk melanjutkan pengerjaan proyek tersebut,”paparnya.
Sementara itu, Kepala SDN Inpres Sondosia Syamsuri S,pd diruangan kerjanya mengaku, besar anggaran untuk rehab dua ruangan kelas sebesar Rp 59 juta lebih, yang dikelolah langsung oleh pihak sekolah melalui dana Dak tahun 2015. “Dalam pekerjaan ini, saya telah membentuk panitia untuk mengerjakannya dari ketua sampai bendara, dan sejauh ini saya sebagai kepala sekolah telah menerima uang untuk termin pertama sebanyak Rp 11 juta, terkait hal kepanitia bukan saya tidak percaya, akan tetapi saya selaku kepala sekolah harus bertanggung jawab sepenuhnya dengan pekerjaan ini. Karna saya mengharapkan yang terbaik dalam pekerjaan sekolah ini,” Katanya.
kepala UPTD Dikpora Kecamatan Bolo Yusuf Ahmad S,Pd diruangan kerjanya Selasa (1/9) mengatakan, dalam pengelolaan dana Dak tahun 2015 ini yang dikelola oleh sekolah harus bisa bekerja sama dengan panitia yang telah dibentuk bersama, yang terdiri dari unsur para guru, komite dan masyarakat. “Dalam pekerjaan ini, kepala sekolah hanya sebagai Koordinator saja, tidak boleh seorang kepala sekolah mengambil alih semuanya. Karena sudah ada panitia. Kepala sekolah harus bisa berkomonikasi dengan baik dengan seluruh panitia yang dibentuk, karna yang kita harapkan dalam pekerjaan proyek sekolah yang diswakelolah oleh pihak sekolah menghasilakn mutu pembangunan yang baik dan bermanfaat untuk anak yang kita didik kedepannya,”tegasnya.
Ia juga menghimbasu kepada seluruh sekolah yang mendapat bantuan dana DAK tahun 2015 untuk dapat memanfaatkan anggaran dengan baik dan benar sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat terutama anak didik “ Harapan saya pada semua sekolah yang mendapat bantuan dana Dak swakelolah tahun 2015 ini, khusus dikecamatan Bolo, agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya jangan sampai ada persoaalan dikemudian hari.” katanya” (KS-Nain)
COMMENTS