Kekurangan guru PNS khususnya guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) ternyata masih terjadi pada dunia pendidikan Kota Bima
Kota Bima, KS - Kekurangan guru PNS khususnya guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) ternyata masih terjadi pada dunia pendidikan Kota Bima yang terbentuk sejak 2002 lalu. Hal tersebut hingga kini dialami SDN 07 Kota Bima yang berlokasi di Oi Mbo Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur. Hingga saat ini, tenaga pengajar di Bidang Olahraga dan Kesehatan sebanyak tiga orang masih bersatus Non PNS, salah satunya Ruslan Efendi, S.Pd yang baru saja lolos verifikasi Kategori Dua (K-II), namun tidak lulus pada ujian tingkat akhir.
Kepala SDN 07 Kota Bima, Siti Rohani, S.Pd, SD pada koran ini belum lama ini, mengatakan, saat ini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 16 guru PNS, sedangkan 23 guru dan TU masih berstatus tenaga kerja tidak tetap (sukarela). “Sekolah ini berada didepan jalan nasional tujuan Bima-Sape, namun masih kekurangan guru olahraga negeri dan saat ini masih didominasi oleh guru non PNS,” ujarnya.
Dengan adanya kekurangan guru PNS itu, mantan guru kelas III SDN 33 Lampe itu berharap pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Badan Kepegawai Daerah (BKD) dan Dikporauntuk menempatkan guru olahraga yang telah memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP). “Coba saja Ruslan Efendi lulus ujian tes terakhir K-II tersebut, maka sekolah ini tentunya memiliki guru olahraga yang berstatus PNS,” lanjutnya.
Sekolahnya saat ini menggunakan program belajar Kurikulum 2013 (K-13), hal itu berdasarkan SK dari Menteri Pendidikan Nasional RI dimana dua SDN yakni SDN 07 dan SDN 29 menggunakan K-13 khusus tingkat sekolah dasar di Kota Bima.
Pada hari yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Dikpora Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Si mengadakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunnan Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah tersebut.
Pembangunan satu RKB dengan anggaran Rp 138 Juta masa kerja per 4 September hingga 4 Desember mendatang. Dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 itu, tentu saja mengguntungkan pihak sekolah setempat.‘”dengan adanya bangunan baru RKB ini, diharapkan dapat memenuhi kekurangan yang ada di sini,”ujarnya saat itu.
Saat ini, sekolah tersebut memiliki 289 orangsiswa yang terbagi dalam 13 rombongan belajar (Rombel) dan saat ini masih kekurangan tiga lokal kelas lagi. Hal itu terbukti satu lokal rumah dinas guru terpaksa gunakan untuk ruang belajar, sehingga sekolah yang didirikan sejak tahun 1941 itu masih memerlukan RKB ditahun-tahun yang akan datang. (KS – Irul)
Kepala SDN 07 Kota Bima, Siti Rohani, S.Pd, SD pada koran ini belum lama ini, mengatakan, saat ini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 16 guru PNS, sedangkan 23 guru dan TU masih berstatus tenaga kerja tidak tetap (sukarela). “Sekolah ini berada didepan jalan nasional tujuan Bima-Sape, namun masih kekurangan guru olahraga negeri dan saat ini masih didominasi oleh guru non PNS,” ujarnya.
Dengan adanya kekurangan guru PNS itu, mantan guru kelas III SDN 33 Lampe itu berharap pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Badan Kepegawai Daerah (BKD) dan Dikporauntuk menempatkan guru olahraga yang telah memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP). “Coba saja Ruslan Efendi lulus ujian tes terakhir K-II tersebut, maka sekolah ini tentunya memiliki guru olahraga yang berstatus PNS,” lanjutnya.
Sekolahnya saat ini menggunakan program belajar Kurikulum 2013 (K-13), hal itu berdasarkan SK dari Menteri Pendidikan Nasional RI dimana dua SDN yakni SDN 07 dan SDN 29 menggunakan K-13 khusus tingkat sekolah dasar di Kota Bima.
Pada hari yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Dikpora Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Si mengadakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunnan Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah tersebut.
Pembangunan satu RKB dengan anggaran Rp 138 Juta masa kerja per 4 September hingga 4 Desember mendatang. Dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 itu, tentu saja mengguntungkan pihak sekolah setempat.‘”dengan adanya bangunan baru RKB ini, diharapkan dapat memenuhi kekurangan yang ada di sini,”ujarnya saat itu.
Saat ini, sekolah tersebut memiliki 289 orangsiswa yang terbagi dalam 13 rombongan belajar (Rombel) dan saat ini masih kekurangan tiga lokal kelas lagi. Hal itu terbukti satu lokal rumah dinas guru terpaksa gunakan untuk ruang belajar, sehingga sekolah yang didirikan sejak tahun 1941 itu masih memerlukan RKB ditahun-tahun yang akan datang. (KS – Irul)
COMMENTS