Isu selingkuh Asisten I (AW), terkuak dari adanya pengakuan seorang Wanita yang diketahui berprofesi sebagai Guru, melalui teman dekatnya, seorang aktivis di Kota Bima.
Bima, KS.- Dekandensi moral yang terjadi saat ini, ternyata telah merambah, oknum pejabatpun mulai terkontaminasi, hal itu terbukti dengan keterlibatan sejumlah oknum pejabat dengan hal hal yang berbau pelanggaran norma norma, sebagai Abdi Masyarakat dan Abdi Negara. Hal tersebut, jelas berdampak pada luntur kepercayaan masyarakat.
%2BPemerintah%2BKabupaten%2B(Pemkab)%2BBima%2C%2BDrs.%2BH%2BAbdul%2BWahab.JPG "Asisten I Pemkab Bima, Drs. H Abdul Wahab")
Asisten I Pemkab Bima, Drs. H Abdul Wahab
Dengan terjadinya Dekadesi moral tersebut,sedikit demi sedikit keterlibatan oknum pejabat terkuak, mulai dari tindak kekerasan, korupsi hingga urusan Wanita Idaman Lain (Wil). belum hilang dari pendengaran public, keterlibatan Sekda Kota Bima, yang berkaiatan dengan jalinan asmara, kini terkuak hal yang sama, yang diduga melibatkan Asisten I Setda Kabupaten Bima.
Isu selingkuh Asisten I (AW), terkuak dari adanya pengakuan seorang Wanita yang diketahui berprofesi sebagai Guru, melalui teman dekatnya, seorang aktivis di Kota Bima.
Seorang aktivis muda alumni Muhammadiyah Mataram asal Desa Tawali Kecamatan Wera berinisial FT, beberapa waktu lalu memperdengarkan pada Koran Stabilitas rekaman hasil pembicaraannya dengan seorang wanita yang berinisial AG, wanita asal Kelurahan Penaraga Kecamatan Mpunda kota Bima tersebut, di duga memiliki hubungan gelap dengan Assisten I Kab. Bima.
FT mengaku, dirinya dengan wanita yang memiliki hubungan Khusus dengan Asisten I itu, sangat dekat, sehingga segala keluh kesahnya, dicurahkan kepada dirinya, termasuk yang menyangkut hubungannya dengan Asisten I tersebut. “Saya sudah kenal lama dengan AG, karena kedekatannya dengan saya, AG menceritakan apapun masalahnya kepada saya termasuk hubungan “khusus” dengan Assisten I Pemkab Bima. Pengakuan AG saya rekam, dan rekamannya masih saya pegang sampai sekarang,” ujarnya sambil memperdengarkan suara rekaman yang disimpan di HP nya.
Menurut AG, lanjut FT, mereka sudah lama menjalin hubungan spesial, sejak AG masih gadis, dan sampai sekarangpun setelah AG menikah, keduanya masih sempat ketemu,Walaupun tidak se-intens dulu, baik SMS-an maupun Telpon-an, terakhir mereka ketemu dibulan September lalu di hotel Cendrawasih Mataram. Tetapi kata AG Asisten I nginap di Hotel lain. “Semua pengakuan AG itu, saya rekam, termasuk pengakuan ketemuan mereka di salah satu hotel di Mataram September lalu,”ujarnya menceritakan isi rekaman pembicaraannya dengan wanita tersebut.
Menanggapi issu yang melibatkan dirinya, Assisten I Pemkab Bima, Abdul Wahab yang ditemui Wartawan Koran Stabilitas diruang kerjanya Rabu (21/10) membantah isu tersebut, menurutnya dia tidak memliki hubungan special atau hubungan khusus dengan siapapu, termasuk Guru yang berinisial AG itu.“ Seingat saya, selama saya hidup dan selama saya jadi pegawai, tidak pernah mengenal pegawai wanita di Kota Bima, termasuk ibu guru yang disebutkan namanya itu, tidak kenal dalam arti punya hubungan khusus, ya “Bantahnya.
Untuk mengklirkan masalah tersebut, agar tidak simpang siur, ia menghendaki dipertemukan dengan AG, dan juga teman aktivis AG tersebut. “Kalau bisa, biar enak, suruh ketemu sama saya juga wanita itu, biar kita duduk bersama,”harapnya.
Terkait dengan hotel Cendrawasih seperti yang disebutkan sebagai tempat pertemuan keduanya bulan September lalu, juga dibantah keras olehnya, ia mengaku belum tahu alamat Hotel itu, dan belum pernah menginjakkan kaki di Hotal tersebut. “Jangan kan saya injak, posisinya saja saya tidak tau, cuman saya suruh adik-adik saya yang ada di Mataram, untuk mencari tau posisi hotel itu dimana, ternyata posisinya di Cakra,” ujar mantan kepala Inspektorat tersebut.
Masih menurut Awab, Pejabat eselon II, system hitungan pemerintah itu real count. Artinya harga hotelnya Rp 1 Juta bukan seperti di seperti Cendrawasih. Selain itu, dalam tahun 2015 hanya 2 kali, dirinya ke Mataram, yaitu pada saat Pelantikan Pj Bupati. “ Setelah itu, pada bulan September kemarin, memang saya ke Mataram dengan agenda, membawa surat pemberhentian Dinda Damayanti sebagai anggota DPRD, intinya saya tidak pernah kenal dengan ibu guru yang ada di Kota, dalam hubungan khusus, termasuk Kabupaten,” jelasnya. (Ks-Uki)
Asisten I Pemkab Bima, Drs. H Abdul Wahab
Dengan terjadinya Dekadesi moral tersebut,sedikit demi sedikit keterlibatan oknum pejabat terkuak, mulai dari tindak kekerasan, korupsi hingga urusan Wanita Idaman Lain (Wil). belum hilang dari pendengaran public, keterlibatan Sekda Kota Bima, yang berkaiatan dengan jalinan asmara, kini terkuak hal yang sama, yang diduga melibatkan Asisten I Setda Kabupaten Bima.
Isu selingkuh Asisten I (AW), terkuak dari adanya pengakuan seorang Wanita yang diketahui berprofesi sebagai Guru, melalui teman dekatnya, seorang aktivis di Kota Bima.
Seorang aktivis muda alumni Muhammadiyah Mataram asal Desa Tawali Kecamatan Wera berinisial FT, beberapa waktu lalu memperdengarkan pada Koran Stabilitas rekaman hasil pembicaraannya dengan seorang wanita yang berinisial AG, wanita asal Kelurahan Penaraga Kecamatan Mpunda kota Bima tersebut, di duga memiliki hubungan gelap dengan Assisten I Kab. Bima.
FT mengaku, dirinya dengan wanita yang memiliki hubungan Khusus dengan Asisten I itu, sangat dekat, sehingga segala keluh kesahnya, dicurahkan kepada dirinya, termasuk yang menyangkut hubungannya dengan Asisten I tersebut. “Saya sudah kenal lama dengan AG, karena kedekatannya dengan saya, AG menceritakan apapun masalahnya kepada saya termasuk hubungan “khusus” dengan Assisten I Pemkab Bima. Pengakuan AG saya rekam, dan rekamannya masih saya pegang sampai sekarang,” ujarnya sambil memperdengarkan suara rekaman yang disimpan di HP nya.
Menurut AG, lanjut FT, mereka sudah lama menjalin hubungan spesial, sejak AG masih gadis, dan sampai sekarangpun setelah AG menikah, keduanya masih sempat ketemu,Walaupun tidak se-intens dulu, baik SMS-an maupun Telpon-an, terakhir mereka ketemu dibulan September lalu di hotel Cendrawasih Mataram. Tetapi kata AG Asisten I nginap di Hotel lain. “Semua pengakuan AG itu, saya rekam, termasuk pengakuan ketemuan mereka di salah satu hotel di Mataram September lalu,”ujarnya menceritakan isi rekaman pembicaraannya dengan wanita tersebut.
Menanggapi issu yang melibatkan dirinya, Assisten I Pemkab Bima, Abdul Wahab yang ditemui Wartawan Koran Stabilitas diruang kerjanya Rabu (21/10) membantah isu tersebut, menurutnya dia tidak memliki hubungan special atau hubungan khusus dengan siapapu, termasuk Guru yang berinisial AG itu.“ Seingat saya, selama saya hidup dan selama saya jadi pegawai, tidak pernah mengenal pegawai wanita di Kota Bima, termasuk ibu guru yang disebutkan namanya itu, tidak kenal dalam arti punya hubungan khusus, ya “Bantahnya.
Untuk mengklirkan masalah tersebut, agar tidak simpang siur, ia menghendaki dipertemukan dengan AG, dan juga teman aktivis AG tersebut. “Kalau bisa, biar enak, suruh ketemu sama saya juga wanita itu, biar kita duduk bersama,”harapnya.
Terkait dengan hotel Cendrawasih seperti yang disebutkan sebagai tempat pertemuan keduanya bulan September lalu, juga dibantah keras olehnya, ia mengaku belum tahu alamat Hotel itu, dan belum pernah menginjakkan kaki di Hotal tersebut. “Jangan kan saya injak, posisinya saja saya tidak tau, cuman saya suruh adik-adik saya yang ada di Mataram, untuk mencari tau posisi hotel itu dimana, ternyata posisinya di Cakra,” ujar mantan kepala Inspektorat tersebut.
Masih menurut Awab, Pejabat eselon II, system hitungan pemerintah itu real count. Artinya harga hotelnya Rp 1 Juta bukan seperti di seperti Cendrawasih. Selain itu, dalam tahun 2015 hanya 2 kali, dirinya ke Mataram, yaitu pada saat Pelantikan Pj Bupati. “ Setelah itu, pada bulan September kemarin, memang saya ke Mataram dengan agenda, membawa surat pemberhentian Dinda Damayanti sebagai anggota DPRD, intinya saya tidak pernah kenal dengan ibu guru yang ada di Kota, dalam hubungan khusus, termasuk Kabupaten,” jelasnya. (Ks-Uki)
sebaiknya menganut asas solusi di setiap pemberitaan smg stabilitas kian jaya
BalasHapusEntah berita benar atau salah atau mungkin sekedar mencari sensasi yg jelas hanya Allah SWT yg tau dan mereka berdua, tetapai yg paling penting dan perlu di ingat bahwa saat ini di bima terjadi degradasi moral padahal setau saya Bima adalah serambi Mekkah ke 2 di Indonesia.
BalasHapus