Kendati mengetahui ruas jalan lingkar utara tersebut rusak, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima tetap tutup mata
Bima, KS.- Ruas jalan di Wilayah Kecamatan Soromandi yang saat ini kondisinya rusak parah, sekitar 43KM. Kendati mengetahui ruas jalan lingkar utara tersebut rusak, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima tetap tutup mata, bahkan terkesan tidak memperhatikan ruas jalan yang baru dilakukan pengerasan tersebut.
Ilustrasi Jalan Rusak
Sebanyak 19 Kecamatan di Wilayah Pemkab Bima, Kecamatan Soromandi dipastikan menjadi wilayah yang tertinggal pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Alasan Pemerintah Daerah selama ini, ruas jalan tersebut menjadi tanggungjawab Pemerintah Propinsi NTB, padahal pemerintah Daerah juga memiliki kewajiban untuk memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat, terutama yang berhubungan dengan perbaikan jalan, agar hasil usaha tani dapat terjual dengan harga yang layak.
Tokoh muda Desa Sai, Sabran menilai bahwa kerusakan jalan dan belum dibangunnya jembatan di sepanjang jalan Lingkar Utara Soromandi, akibat sikap apatis pemerintah Daerah, yang tidak peduli dengan kepentingan masyarakat di Soromandi, padahal dalam beberapa tahun terakhir ini, warga Soromandi termasuk warga yang memberikan kontribusi banyak untuk Daerah Kabupaten Bima, juga Daerah luar jawab, seperti tingginya produksi bawang merah, sehingga kebutuhan bawang di NTB khususnya terpenuhi.” Mestinya Soromandi diperhatikan khusus oleh pemerintah daerah.Faktanya sekarang, soromandi menjadi wilayah Kecamatan yang tertinggal pembangunan,”kata eks Anggota TNI yang pernah bertugas di Jakarta tersebut.
Sabran berharap, agar di Tahun 2016 ini pemerintah Daerah Kabupaten Bima dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan (Hotmix) atau pembangunan jembatan di sepanjang jalan di Wilayah pesisir soromandi. Pasalnya, saat ini ruas jalan di dari Desa Sowa hingga perbatasan Dewa Kiwu Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, membutuhkan pembangunan jembatan, juga hotmis.”Harapan kami di Desa Sai, Tahun 2016 menjadi tahun merdeka bagi rakyat Soromandi pada umumnya,”pintanya penuh harap.
Warga lain di Desa Kananta, Hartoyo juga berharap agar di Tahun 2016 pemerintah Daerah mengalokasikan dana khusus untuk hotmix jalan lingkar Utara Soromandi, atau mengusulkan ke pemerintah Propinsi agar di tahun depan ruas jalan Soromandi tuntas dikerjakan.”Kalau ruas jalan rusak seperti ini terus, maka jangan harap harga hasil tani para petani di Soromandi bisa naik.Karena itu, saya sangat berharap agar pemerintah segera menghotmis ruas jalan di Soromandi,”keluhnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Drs.H.Taufik HAK mengaku akan mengalokasikan anggaran untuk hotmix ruas jalan di Soromandi. Karena, mulai Tahun 2016 ruas jalan sepanjang 40KM lebih tersebut menjadi prioritas untuk diperbaiki, agar warga Soromandi bisa menikmati pembangunan, sebagaimana warga lainnya.”InsyaAllah, akan kami upayakan untuk alokasi anggaran hotmix jalan di Soromandi,”janjinya.(KS-Fik)
Ilustrasi Jalan Rusak
Sebanyak 19 Kecamatan di Wilayah Pemkab Bima, Kecamatan Soromandi dipastikan menjadi wilayah yang tertinggal pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Alasan Pemerintah Daerah selama ini, ruas jalan tersebut menjadi tanggungjawab Pemerintah Propinsi NTB, padahal pemerintah Daerah juga memiliki kewajiban untuk memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat, terutama yang berhubungan dengan perbaikan jalan, agar hasil usaha tani dapat terjual dengan harga yang layak.
Tokoh muda Desa Sai, Sabran menilai bahwa kerusakan jalan dan belum dibangunnya jembatan di sepanjang jalan Lingkar Utara Soromandi, akibat sikap apatis pemerintah Daerah, yang tidak peduli dengan kepentingan masyarakat di Soromandi, padahal dalam beberapa tahun terakhir ini, warga Soromandi termasuk warga yang memberikan kontribusi banyak untuk Daerah Kabupaten Bima, juga Daerah luar jawab, seperti tingginya produksi bawang merah, sehingga kebutuhan bawang di NTB khususnya terpenuhi.” Mestinya Soromandi diperhatikan khusus oleh pemerintah daerah.Faktanya sekarang, soromandi menjadi wilayah Kecamatan yang tertinggal pembangunan,”kata eks Anggota TNI yang pernah bertugas di Jakarta tersebut.
Sabran berharap, agar di Tahun 2016 ini pemerintah Daerah Kabupaten Bima dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan (Hotmix) atau pembangunan jembatan di sepanjang jalan di Wilayah pesisir soromandi. Pasalnya, saat ini ruas jalan di dari Desa Sowa hingga perbatasan Dewa Kiwu Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, membutuhkan pembangunan jembatan, juga hotmis.”Harapan kami di Desa Sai, Tahun 2016 menjadi tahun merdeka bagi rakyat Soromandi pada umumnya,”pintanya penuh harap.
Warga lain di Desa Kananta, Hartoyo juga berharap agar di Tahun 2016 pemerintah Daerah mengalokasikan dana khusus untuk hotmix jalan lingkar Utara Soromandi, atau mengusulkan ke pemerintah Propinsi agar di tahun depan ruas jalan Soromandi tuntas dikerjakan.”Kalau ruas jalan rusak seperti ini terus, maka jangan harap harga hasil tani para petani di Soromandi bisa naik.Karena itu, saya sangat berharap agar pemerintah segera menghotmis ruas jalan di Soromandi,”keluhnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Drs.H.Taufik HAK mengaku akan mengalokasikan anggaran untuk hotmix ruas jalan di Soromandi. Karena, mulai Tahun 2016 ruas jalan sepanjang 40KM lebih tersebut menjadi prioritas untuk diperbaiki, agar warga Soromandi bisa menikmati pembangunan, sebagaimana warga lainnya.”InsyaAllah, akan kami upayakan untuk alokasi anggaran hotmix jalan di Soromandi,”janjinya.(KS-Fik)
COMMENTS