Kasus tabrak Adu Jangrik antara pick Up dan motor siswi Pramuka di Ule yang dikendarai Naula dan Novi masih mandek di Polisi. Sopir Pick Up, AH (Inesial) masih menghirup udara bebas.
Bima, KS.- Kasus tabrak Adu Jangrik antara pick Up dan motor siswi Pramuka di Ule yang dikendarai Naula dan Novi masih mandek di Polisi. Sopir Pick Up, AH (Inesial) masih menghirup udara bebas. Keluarga Novi mempertanyakan keseriusan Polisi dalam menangani kasus tersebut.
Keluarga Novi mengaku belum mendapatkan keadilan hukum terkait kasus yang membuat novi Koma hingga sekarang di RS. Sanglah Bali. Mereka mempertanyakan sikap Polisi yang mengeluarkan mobil pick up dan sopir pick up di yang diamankan di kantor Sat Lantas, gunung dua.
"Saya heran saja, mobil dan sopir itu bisa lepas, padahal dari kelalaian sopir sudah membuat dua siswi mengalami patah dan koma," sorotnya.
Selain itu, ia meminta Polisi serius untuk proses kasus tabrakan agar korban mendapatkan keadilan hukum. Novi hingga saat ini masih terbaring di RS. Sanglah Bali dan sudah dua kali melakukan operasi dikepalanya. Dalam waktu dekat akan melakukan operasi pada kaki yang patah. "Kami pihak keluarga ingin Polisi serius dalam kasus ini," tegasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bima Kota, AKP. Aditya Pandita Wibisono membenarkan jika saat ini Sopir Pick Up sudah tidak diamankan di Polres Bima Kota. Hal ini dikarenakan, adanya pertimbangan hukum jika Sopir pick up merupakan tulang punggung keluarga. Dia harus mencari nafkah.
Mobil pick Up juga sudah status pinjam pakai oleh Sopir tersebut. Karena mobil pick up itu juga menjadi sarana untuk mencari nafkah. "Kami mempertimbangkan hal itu, tapi Sopir itu masih wajib lapor senin dan kamis pada kami," terangnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Sabtu (3/10) kemarin.
Selain itu, alasannya lainnya, jika saat ini Naula dan Novi belum diperiksa karena masih dirawat dirumah sakit. Setelah keduanya sudah sehat, maka pihaknya akan melakukan BAP kepada kedua siswi tersebut. "Kami serius tangani kasus ini, hanya saja kedua siswi itu belum kami periksa karna mereka masih dirawat dirumah sakit," katanya.
Kecelakaan itu ia mengaku jika mobil pick up berada dalam jalurnya, namun tiba-tiba siswi menyalip dan masuk ke jalur pick up hingga terjadi tabrakan. "Kita tetap memproses kasus ini hingga tuntas, agar korban bisa mendapatkan keadilan hukum," pungkasnya. (KS-Ryan G)
Keluarga Novi mengaku belum mendapatkan keadilan hukum terkait kasus yang membuat novi Koma hingga sekarang di RS. Sanglah Bali. Mereka mempertanyakan sikap Polisi yang mengeluarkan mobil pick up dan sopir pick up di yang diamankan di kantor Sat Lantas, gunung dua.
"Saya heran saja, mobil dan sopir itu bisa lepas, padahal dari kelalaian sopir sudah membuat dua siswi mengalami patah dan koma," sorotnya.
Selain itu, ia meminta Polisi serius untuk proses kasus tabrakan agar korban mendapatkan keadilan hukum. Novi hingga saat ini masih terbaring di RS. Sanglah Bali dan sudah dua kali melakukan operasi dikepalanya. Dalam waktu dekat akan melakukan operasi pada kaki yang patah. "Kami pihak keluarga ingin Polisi serius dalam kasus ini," tegasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bima Kota, AKP. Aditya Pandita Wibisono membenarkan jika saat ini Sopir Pick Up sudah tidak diamankan di Polres Bima Kota. Hal ini dikarenakan, adanya pertimbangan hukum jika Sopir pick up merupakan tulang punggung keluarga. Dia harus mencari nafkah.
Mobil pick Up juga sudah status pinjam pakai oleh Sopir tersebut. Karena mobil pick up itu juga menjadi sarana untuk mencari nafkah. "Kami mempertimbangkan hal itu, tapi Sopir itu masih wajib lapor senin dan kamis pada kami," terangnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Sabtu (3/10) kemarin.
Selain itu, alasannya lainnya, jika saat ini Naula dan Novi belum diperiksa karena masih dirawat dirumah sakit. Setelah keduanya sudah sehat, maka pihaknya akan melakukan BAP kepada kedua siswi tersebut. "Kami serius tangani kasus ini, hanya saja kedua siswi itu belum kami periksa karna mereka masih dirawat dirumah sakit," katanya.
Kecelakaan itu ia mengaku jika mobil pick up berada dalam jalurnya, namun tiba-tiba siswi menyalip dan masuk ke jalur pick up hingga terjadi tabrakan. "Kita tetap memproses kasus ini hingga tuntas, agar korban bisa mendapatkan keadilan hukum," pungkasnya. (KS-Ryan G)
COMMENTS