Masalahnya, kasus berbau amoral itu diduga kuat dilakukan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Soromandi, WW.
Kota Bima, KS.– Dugaan amoral yang menerpa Dunia Pendidikan seolah tak pernah kunjung berakhir, hilang satu muncul seribu ibarat jamur dimusim hujan. Buktinya, prilaku tak terpuji semacam itu nyaris terjadi setiap tahun, seperti beredarnya video mesum antar pelajar SMP dengan pasangan, pelecehan terhadap beberapa siswi oleh guru, beredarnya foto telanjang pasangan pelajar, dan sejumlah kasus amoral lain yang merusak citra pendidikan.
Kali ini, dugaan amoral kembali terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima. Bahkan, dinas dibawa kendali Tajudin, SH itu harus menerima sekaligus menanggung aib memalukan. Masalahnya, kasus berbau amoral itu diduga kuat dilakukan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Soromandi, WW. Oknum kepsek yang baru dilantik sebagai kepsek itu disinyalir menjalin hubungan terlarang (selingkuh) dengan wanita lain,JH. Celakanya, terduga selingkuhannya itu bukan wanita lajang, tetapi diketahui telah berstatus istri orang, resmi menikah dengan Bhr. Buntutnya, suami sah wanita dimaksud marah besar, reaksi lantaran emosi atas dugaan itu pun tak terelakan. Minggu (08/11) kemarin, Bhr bersama keluarga sempat mengadili kepsek dimaksud di Kantor Kapolsek Asakota Polres Bima Kota.
Liputan langsung Koran Stabilitas, suami sah JH terlihat kesal, emosi dan memarahi oknum kepsek tersebut. Beruntung, pertemuan yang berlangsung di kantor polsek setempat tidak sampai terjadi insiden Tindak Pidana Kriminal seperti pemukulan, penganiayaan dan tindakan lain yang berbau pelanggaran hukum. Karena, kedatangan suami wanita itu bersama keluarga yang juga didampingi beberapa warga difasilitasi Anggota Polisi, TNI termasuk Lurah Melayu. Namun, dalam pertemuan itu tidak terlihat wanita terduga selingkuhan oknum kepsek tersebut, yang tampak hanya istri dan sanak keluarga WW.
Pada pertemuan itu, Bhr warga RT.08 kelurahan Melayu mencurigai kepsek dimaksud telah bermain serong dengan istrinya yakni JH. Katanya,prilaku yang seolah mencoreng nama besar dunia pendidikan itu bukan rekayasa semata, tetapi terdapat bukti berupa foto, termasuk keterangan warga yang mencurigai keduanya memiliki hubungan gelap. Dugaan itu diperkuat dengan insiden penggrebekan oleh warga dan istri sah kepsek dimaksud saat kedua pasangan itu tengah berada dalam satu rumah di Oi Mbo Tanggal 21 Oktober 2015.”Peristiwa penggrebekan oleh warga merupakan salah satu bukti atas kecurigaan saya selama ini, kamu berselingkuh dengan istri saya yakni JH. Selain itu, saya juga memiliki beberapa bukti lain atas hubungan kalian, terserah mau mengakui atau tidak, tapi suatu saat akan terbongkar,” ungkapnya.
Sepertinya, rasa sakit akibat penghianatan sang istri tercinta semakin bertambah,terlebih lelaki terduga pasangan selingkuhan sang istri diakuinya memiliki hubungan yang tergolong dekat. Saking akrab, keduanya ( Bhr dan WW) pun sempat menikmati sepiring nasi berdua. Artinya, dua pria beda profesi itu telah menjalin hubungan jauh sebelum dugaan perselingkuhan itu mencuat ke permukaan. Tetapi, tak disangka terselip keinginan terselubung dibalik hubungan baik antar sesama manusia (Hablumminnas) tersebut. Praktis, kepercayaan atas hubungan baik dikhianati, rupanya sang sahabat memiliki hati (mati kiri) dengan istrinya.”Hubungan persahabatan saya jalani dengan polos, percaya tanpa rasa curiga sedikitpun, dia (Ww) juga tahu akan hal itu. Tapi, kita tak tahu bagaimana hati orang sesungguhnya, hanya dia yang tahu. Saya tahu persoalan ini, ketika tersebar kabar kemudian diperkuat dengan kejadian di Oi Mbo beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Meski emosi, marah dan tak terima atas dugaan perselingkuhan sahabat dengan sang istri, tetapi Bhr hanya butuh pengakuan tulus oknum kepsek tersebut. Mengingat, bukti berikut keterangan warga soal hubungan dimaksud telah ia dapatkan, bahkan sudah beredar luas dipermukaan. Sayangnya, harapan dalam bentuk pengakuan tulus, jujur praktis tak membuahkan hasil, oknum kepsek justru mengaku hubungan keduanya hanya sebatas saling membantu, tak ada hubungan gelap seperti dugaan yang berkembang. Ketika disinggung terdapat niat terselubung dalam hati terhadap istri orang tersebut, kepsek itu mengaku terselip rasa, tapi bukan rasa cinta melainkan keinginan untuk membantu. Karena, hubungan suci kedua pasangan tersebut (Bhr dan JH) tengah bermasalah.”Jujur, saya hanya berniat membantu, tak ada rasa lain, dan tak berniat berselingkuh dengannya. Demi Allah SWT, kalau saya memiliki niat seperti itu. Soal kenapa saya tidak menceritakan persoalan itu kepada Bhr, bukan atas unsur kesengajaan, melainkan karena diminta oleh JH untuk merahasiakannya. Hanya itu kejujuran dari saya, tak ada yang ditutup-tutupi,” elak kepsek tersebut.
Mendengar bantahan yang terkesan menyembunyikan kebenaran sesungguhnya, Bhr tampak gerah, seolah ingin melampiaskan kemarahanya terhadap kepsek tersebut. Tetapi, insiden tak diinginkan beruntung tidak sampat terjadi. Karena, aparat kepolisian dan TNI tampak stand by ditengah-tengah kedua pria tersebut. Singkatnya,pertemuan di kantor polsek tersebut belum berhasil ditemukan jalan keluar, Bhr sebagai pihak yang dirugikan atas persoalan ini memutuskan akan menempuh jalur hukum atas persoalan tersebut.”Saya akan segera laporkan persoalan ini ke polisi,” ancamnya.
Usai pertemuan itu, warga, keluarga kedua belah pihak termasuk aparat keamanan membubarkan diri. Hingga berita ini diturunnkan, keberadaan JH tidak diketahui, begitupun solusi akhir atas persoalan tersebut juga belum berhasil diperoleh.(KS-Anhar)
Kali ini, dugaan amoral kembali terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima. Bahkan, dinas dibawa kendali Tajudin, SH itu harus menerima sekaligus menanggung aib memalukan. Masalahnya, kasus berbau amoral itu diduga kuat dilakukan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Soromandi, WW. Oknum kepsek yang baru dilantik sebagai kepsek itu disinyalir menjalin hubungan terlarang (selingkuh) dengan wanita lain,JH. Celakanya, terduga selingkuhannya itu bukan wanita lajang, tetapi diketahui telah berstatus istri orang, resmi menikah dengan Bhr. Buntutnya, suami sah wanita dimaksud marah besar, reaksi lantaran emosi atas dugaan itu pun tak terelakan. Minggu (08/11) kemarin, Bhr bersama keluarga sempat mengadili kepsek dimaksud di Kantor Kapolsek Asakota Polres Bima Kota.
Liputan langsung Koran Stabilitas, suami sah JH terlihat kesal, emosi dan memarahi oknum kepsek tersebut. Beruntung, pertemuan yang berlangsung di kantor polsek setempat tidak sampai terjadi insiden Tindak Pidana Kriminal seperti pemukulan, penganiayaan dan tindakan lain yang berbau pelanggaran hukum. Karena, kedatangan suami wanita itu bersama keluarga yang juga didampingi beberapa warga difasilitasi Anggota Polisi, TNI termasuk Lurah Melayu. Namun, dalam pertemuan itu tidak terlihat wanita terduga selingkuhan oknum kepsek tersebut, yang tampak hanya istri dan sanak keluarga WW.
Pada pertemuan itu, Bhr warga RT.08 kelurahan Melayu mencurigai kepsek dimaksud telah bermain serong dengan istrinya yakni JH. Katanya,prilaku yang seolah mencoreng nama besar dunia pendidikan itu bukan rekayasa semata, tetapi terdapat bukti berupa foto, termasuk keterangan warga yang mencurigai keduanya memiliki hubungan gelap. Dugaan itu diperkuat dengan insiden penggrebekan oleh warga dan istri sah kepsek dimaksud saat kedua pasangan itu tengah berada dalam satu rumah di Oi Mbo Tanggal 21 Oktober 2015.”Peristiwa penggrebekan oleh warga merupakan salah satu bukti atas kecurigaan saya selama ini, kamu berselingkuh dengan istri saya yakni JH. Selain itu, saya juga memiliki beberapa bukti lain atas hubungan kalian, terserah mau mengakui atau tidak, tapi suatu saat akan terbongkar,” ungkapnya.
Sepertinya, rasa sakit akibat penghianatan sang istri tercinta semakin bertambah,terlebih lelaki terduga pasangan selingkuhan sang istri diakuinya memiliki hubungan yang tergolong dekat. Saking akrab, keduanya ( Bhr dan WW) pun sempat menikmati sepiring nasi berdua. Artinya, dua pria beda profesi itu telah menjalin hubungan jauh sebelum dugaan perselingkuhan itu mencuat ke permukaan. Tetapi, tak disangka terselip keinginan terselubung dibalik hubungan baik antar sesama manusia (Hablumminnas) tersebut. Praktis, kepercayaan atas hubungan baik dikhianati, rupanya sang sahabat memiliki hati (mati kiri) dengan istrinya.”Hubungan persahabatan saya jalani dengan polos, percaya tanpa rasa curiga sedikitpun, dia (Ww) juga tahu akan hal itu. Tapi, kita tak tahu bagaimana hati orang sesungguhnya, hanya dia yang tahu. Saya tahu persoalan ini, ketika tersebar kabar kemudian diperkuat dengan kejadian di Oi Mbo beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Meski emosi, marah dan tak terima atas dugaan perselingkuhan sahabat dengan sang istri, tetapi Bhr hanya butuh pengakuan tulus oknum kepsek tersebut. Mengingat, bukti berikut keterangan warga soal hubungan dimaksud telah ia dapatkan, bahkan sudah beredar luas dipermukaan. Sayangnya, harapan dalam bentuk pengakuan tulus, jujur praktis tak membuahkan hasil, oknum kepsek justru mengaku hubungan keduanya hanya sebatas saling membantu, tak ada hubungan gelap seperti dugaan yang berkembang. Ketika disinggung terdapat niat terselubung dalam hati terhadap istri orang tersebut, kepsek itu mengaku terselip rasa, tapi bukan rasa cinta melainkan keinginan untuk membantu. Karena, hubungan suci kedua pasangan tersebut (Bhr dan JH) tengah bermasalah.”Jujur, saya hanya berniat membantu, tak ada rasa lain, dan tak berniat berselingkuh dengannya. Demi Allah SWT, kalau saya memiliki niat seperti itu. Soal kenapa saya tidak menceritakan persoalan itu kepada Bhr, bukan atas unsur kesengajaan, melainkan karena diminta oleh JH untuk merahasiakannya. Hanya itu kejujuran dari saya, tak ada yang ditutup-tutupi,” elak kepsek tersebut.
Mendengar bantahan yang terkesan menyembunyikan kebenaran sesungguhnya, Bhr tampak gerah, seolah ingin melampiaskan kemarahanya terhadap kepsek tersebut. Tetapi, insiden tak diinginkan beruntung tidak sampat terjadi. Karena, aparat kepolisian dan TNI tampak stand by ditengah-tengah kedua pria tersebut. Singkatnya,pertemuan di kantor polsek tersebut belum berhasil ditemukan jalan keluar, Bhr sebagai pihak yang dirugikan atas persoalan ini memutuskan akan menempuh jalur hukum atas persoalan tersebut.”Saya akan segera laporkan persoalan ini ke polisi,” ancamnya.
Usai pertemuan itu, warga, keluarga kedua belah pihak termasuk aparat keamanan membubarkan diri. Hingga berita ini diturunnkan, keberadaan JH tidak diketahui, begitupun solusi akhir atas persoalan tersebut juga belum berhasil diperoleh.(KS-Anhar)
COMMENTS