Kedua desa yang berada di daerah pesisir pantai itu, mengacaman boikot pilkada jika tuntutan mereka untuk pengaspalan jalan lintas di dua desa tersebut tidak segera diindahkan
Bima, KS.- Menjelang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima yang akan dihelat secara serentak pada 9 Desember 2015, ada dua Desa di Kabupaten Bima yang mengancam akan melakukan boikot pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Dua Desa itu adalah Desa Sai dan Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Hari ini, puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Nurani Rakyat (GNR) akan menggelar audensi dengan DPRD Kabupaten Bima, untuk mempertanyakan soal jalan tersebut.
Kedua desa yang berada di daerah pesisir pantai itu, mengacaman boikot pilkada jika tuntutan mereka untuk pengaspalan jalan lintas di dua desa tersebut tidak segera diindahkan. “Tidak akan ada pelaksanaan pilkada di dua desa kami, jika pemerintah belum memenuhi permintaan kami untuk pengaspalan jalan di desa kami,”ancam Andi yang juga pemuda asal desa Sai Kecamatan Soromandi.
Menurutnya, jika tiga hari sebelum pemungutan suara belum ada rekomendasi dari pemerintah Propinsi NTB, terkait pengaspalan jalan yang belum pernah diaspal sejak jaman penjajahan itu, masyarakat Sai dan Sampungu akan menutup akses jalan di Desa tersebut. “Kami akan tutup total jalan, dan tidak akan ada kotak suara yang masuk ke desa kami selama belum ada kejelasan dari pemerintah propinsi, untuk menyelesaikan jalan sepanjang 43 kilo yang belum disentuh aspal, sejak jaman penjajahan. Intinya tidak ada kegiatan pilkada di dua desa kami jika status jalan ini belum jelas,”ujarnya.
Lanjut Andi, Pemerintah jangan tutup mata terkait keberadaan dua desa tersebut, karena yang namanya pembangunan yang merata tidak pernah dirasakan oleh kedua desa tersebut sejak Indonesia merdeka. Jika di desa lain, jalananya sudah diaspal tiga sampai empat kali, jalan di dua desa ini belum perna dilakukan pengerasan apalagi aspal. “Dua Desa kami termasuk daerah penghasil bawang terbesar di Kabupaten Bima, namun pemerintah hanya mengambil hasilnya saja, sementara akses jalan tidak pernah diperhatikan. Seluruh masyarakat di dua desa sudah sepakat akan memboikot pilkada jika tuntutan itu tidak dipenuhi,” terangnya saat didampingi Nanang, warga Desa Sampungu Jumat kemarin.
Lebih lanjut keduanya menyampaikan, jika Gubernur sudah memperhatikan permintaan mereka dalam bentuk rekomendasi pengaspalan jalan, maka kedua desa tersebut akan ikut mengsuseskanpelaksanaan pilkada. “Selain pemerintah propinsi yang punya jalan, pemerintah Kabupaten Bima harus proaktif dalam mendesak pemerintah propinsi untuk menuntaskan jalan propinsi yang ada di Kabupaten Bima, sehingga tidak hanya jalan propinsi di pulau Lombok saja yang dihotmix sampai 5 kali, sementara di Kabupaten Bima, belum pernah disentuh Aspal,”tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Drs.H.Taufik HAK yang dikonfrimasi mengaku ruas jalan Bajo-Sampungu tembus wilayah Desa Kiwu Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, akan dihotmix pada tahun 2016 mendatang.”Insya Allah, ruas jalan Sai-Sampungu akan dihotmix tahun depan, dan telah menjadi prioritas Pemerintah Propinsi dan Pusat,”ujarnya.
Mengenai rencana boikot pilkada, Sekda enggan berkomentar.”Pada prinsipnya, pilkada tahun 2015 ini harus berjalan aman, dan sukses. Pemerintah Daerah Kabupaten Bima bersama seluruh pihak terkait siap mengamankan pilkada tanggal 09 Desember mendatang,”cetusnya.(KS-Abbie M)
Kedua desa yang berada di daerah pesisir pantai itu, mengacaman boikot pilkada jika tuntutan mereka untuk pengaspalan jalan lintas di dua desa tersebut tidak segera diindahkan. “Tidak akan ada pelaksanaan pilkada di dua desa kami, jika pemerintah belum memenuhi permintaan kami untuk pengaspalan jalan di desa kami,”ancam Andi yang juga pemuda asal desa Sai Kecamatan Soromandi.
Menurutnya, jika tiga hari sebelum pemungutan suara belum ada rekomendasi dari pemerintah Propinsi NTB, terkait pengaspalan jalan yang belum pernah diaspal sejak jaman penjajahan itu, masyarakat Sai dan Sampungu akan menutup akses jalan di Desa tersebut. “Kami akan tutup total jalan, dan tidak akan ada kotak suara yang masuk ke desa kami selama belum ada kejelasan dari pemerintah propinsi, untuk menyelesaikan jalan sepanjang 43 kilo yang belum disentuh aspal, sejak jaman penjajahan. Intinya tidak ada kegiatan pilkada di dua desa kami jika status jalan ini belum jelas,”ujarnya.
Lanjut Andi, Pemerintah jangan tutup mata terkait keberadaan dua desa tersebut, karena yang namanya pembangunan yang merata tidak pernah dirasakan oleh kedua desa tersebut sejak Indonesia merdeka. Jika di desa lain, jalananya sudah diaspal tiga sampai empat kali, jalan di dua desa ini belum perna dilakukan pengerasan apalagi aspal. “Dua Desa kami termasuk daerah penghasil bawang terbesar di Kabupaten Bima, namun pemerintah hanya mengambil hasilnya saja, sementara akses jalan tidak pernah diperhatikan. Seluruh masyarakat di dua desa sudah sepakat akan memboikot pilkada jika tuntutan itu tidak dipenuhi,” terangnya saat didampingi Nanang, warga Desa Sampungu Jumat kemarin.
Lebih lanjut keduanya menyampaikan, jika Gubernur sudah memperhatikan permintaan mereka dalam bentuk rekomendasi pengaspalan jalan, maka kedua desa tersebut akan ikut mengsuseskanpelaksanaan pilkada. “Selain pemerintah propinsi yang punya jalan, pemerintah Kabupaten Bima harus proaktif dalam mendesak pemerintah propinsi untuk menuntaskan jalan propinsi yang ada di Kabupaten Bima, sehingga tidak hanya jalan propinsi di pulau Lombok saja yang dihotmix sampai 5 kali, sementara di Kabupaten Bima, belum pernah disentuh Aspal,”tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Drs.H.Taufik HAK yang dikonfrimasi mengaku ruas jalan Bajo-Sampungu tembus wilayah Desa Kiwu Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, akan dihotmix pada tahun 2016 mendatang.”Insya Allah, ruas jalan Sai-Sampungu akan dihotmix tahun depan, dan telah menjadi prioritas Pemerintah Propinsi dan Pusat,”ujarnya.
Mengenai rencana boikot pilkada, Sekda enggan berkomentar.”Pada prinsipnya, pilkada tahun 2015 ini harus berjalan aman, dan sukses. Pemerintah Daerah Kabupaten Bima bersama seluruh pihak terkait siap mengamankan pilkada tanggal 09 Desember mendatang,”cetusnya.(KS-Abbie M)
COMMENTS