Sejumlah korban yang diduga tertembak oleh oknum Polisi saat pengamanan konflik Sie - Kalampa telah di ambil keterangannya melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Bima, KS.- Sejumlah korban yang diduga tertembak oleh oknum Polisi saat pengamanan konflik Sie - Kalampa telah di ambil keterangannya melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh penyidik Polres Bima. BAP dilakukan langsung dikediaman para korban.
Ilustrasi
BAP dilakukan sebagai bentuk keseriuasan Kepolisian dalam penegakan hukum terkait dugaan pelanggaran oleh oknum Polisi. Seperti yang dijanjikan oleh Direskrimum Polda NTB, Kombes Pol Kurdi sebelumnya, jika Polda NTB akan usut tuntas terkait tindakan oknum aparat yang menewaskan dan melukai warga. "Siapapun yang melakukan pelanggaran akan kami tindak," tegasnya sehari pasca bentrok.
Terkiat BAP yang dilakukan penyidik Polres Bima, M. Ali orang tua Sahrul, korban luka tembak dipaha kanan membenarkan anaknya sudah di BAP oleh Polisi. "Anak saya sudah di BAP oleh penyidik, semoga penyelidikan kasus ini bisa temukan pelaku yang menembak anak saya," ujarnya, Kamis (26/11) kemarin.
Diakuinya, kondisi anaknya saat ini sudah mulai membaik meski pernah mengalami masa kritis. Berkat perawatan oleh tim Medis RSUD Bima, kondisi anaknya berangsur pulih. "Saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu kami dalam proses pengobatan, termasuk pemerintah Kabupaten Bima dan RSUD Bima," imbuhnya.
M. Ali mengharapkan agar tidak ada pertikaian lagi antara Warga Sie dan Kalampa. Karena dari pertikaian tersebut justru jatuh korban dari warga lain. "Kami warga Risa yang jadi korban, padahal Sie dan Kalampa yang bertikai. Intinya, jangan ada pertikaian lagi, karena banyak hal yang dirugikan termasuk aktifitas pertanian warga," harapnya.
Korban lainnya, Adhar, S.Pd juga mengaku sudah di BAP. Pemuda Donggo Bolo Kecamatan Woha ini mengalami luka di Kepala dan Kening Kanan terkena popor senjata milik oknum Polisi. "Saya sudah di BAP, mudah-mudahan kasus ini cepat ungkap pelaku yang melakukan penganiayaan," ujarnya singkat. (KS-Ryan G)
Ilustrasi
BAP dilakukan sebagai bentuk keseriuasan Kepolisian dalam penegakan hukum terkait dugaan pelanggaran oleh oknum Polisi. Seperti yang dijanjikan oleh Direskrimum Polda NTB, Kombes Pol Kurdi sebelumnya, jika Polda NTB akan usut tuntas terkait tindakan oknum aparat yang menewaskan dan melukai warga. "Siapapun yang melakukan pelanggaran akan kami tindak," tegasnya sehari pasca bentrok.
Terkiat BAP yang dilakukan penyidik Polres Bima, M. Ali orang tua Sahrul, korban luka tembak dipaha kanan membenarkan anaknya sudah di BAP oleh Polisi. "Anak saya sudah di BAP oleh penyidik, semoga penyelidikan kasus ini bisa temukan pelaku yang menembak anak saya," ujarnya, Kamis (26/11) kemarin.
Diakuinya, kondisi anaknya saat ini sudah mulai membaik meski pernah mengalami masa kritis. Berkat perawatan oleh tim Medis RSUD Bima, kondisi anaknya berangsur pulih. "Saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu kami dalam proses pengobatan, termasuk pemerintah Kabupaten Bima dan RSUD Bima," imbuhnya.
M. Ali mengharapkan agar tidak ada pertikaian lagi antara Warga Sie dan Kalampa. Karena dari pertikaian tersebut justru jatuh korban dari warga lain. "Kami warga Risa yang jadi korban, padahal Sie dan Kalampa yang bertikai. Intinya, jangan ada pertikaian lagi, karena banyak hal yang dirugikan termasuk aktifitas pertanian warga," harapnya.
Korban lainnya, Adhar, S.Pd juga mengaku sudah di BAP. Pemuda Donggo Bolo Kecamatan Woha ini mengalami luka di Kepala dan Kening Kanan terkena popor senjata milik oknum Polisi. "Saya sudah di BAP, mudah-mudahan kasus ini cepat ungkap pelaku yang melakukan penganiayaan," ujarnya singkat. (KS-Ryan G)
COMMENTS