Selain acara syukuran, mereka juga membahas soal siapa Pengganti Hj.Indah Damayanti Putri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima karena mengundurkan diri beberapa waktu lalu
Bima, KS.- Minggu (20/12) siang kemarin, sekitar 20 lebih unsur pimpinan pengurus harian DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima, menggelar pertemuan di rumah makan BBA Panda. Pertemuan tersebut merupakan acara syukuran atas kemenangan pasangan IDP-Dahlan sebagai Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima pada Pilkada Kabupaten Bima 09 Desember lalu. Acara syukuran tersebut hanya di hadiri unsur pimpinan DPD II saja, mulai dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara.
Selain acara syukuran, mereka juga membahas soal siapa Pengganti Hj.Indah Damayanti Putri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima karena mengundurkan diri beberapa waktu lalu, dan juga siapa pengganti Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima. Saat ini para pengurus harian dan kader Golkar Kabupaten Bima, mulai gencar membahas siapa pengganti Hj.Indah Damayanti Putri pada posisi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima dan siapa yang akan di PAW. Jika nama Azhar dari Dapil I disebut-sebut sebagai pengganti Umi Dinda karena perolehan suaranya berada di posisi ketiga setelah Umi Dinda dan H.Amin, maka siapa yang akan menggantikan Umi Dinda di posisi Wakil Ketua Dewan?
Pengurus Harian DPD II Golkar Kabupaten Bima, Drs.M.Guntur yang dimintai komentarnya saat acara syukuran tingkat Pimpinan Harian DPD Golkar atas kemenangan pasangan Dinda-Dahlan di BBA Minggu siang kemarin menjelaskan, untuk Pergantian Antar Waktu (PAW) itu tetap berpatokan pada perolehan suara terbanyak, yaitu saudara Azhar. Meskipun bisa diganti oleh urutan berikutnya setelah Azhar karena kebijakan partai, namun dirinya optimis bahwa pengganti Umi Dinda nantinya tetap berdasarkan urutan suara terbanyak. “Pengganti Umi Dinda itu (PAW) akan dibahas di rapat Pleno unsur pimpinan DPD II Golkar, bersamaan dengan pengusulan nama calon Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima. Dalam rapat itu nanti, bisa saja ada kebijakan partai yang tidak sesuai dengan harapan awal, karena Kebijakan partai itu sangat penting bagi kelangsungan partai Golkar kedepannya,”jelas Guntur.
Terkait pengganti Umi Dinda pada posisi Wakil Ketua DPRD, Guntur mengaku bahwa semua kader yang ada di lembaga DPRD tersebut mempunyai hak untuk mencalonkan diri dan di usung, karena mereka semua adalah kader-kader terbaik Golkar. Tetapi saat ini yang sudah dikerucutkan namanya yaitu H.Muhammad SE dan Ir.Suryadin. “Kedua kader ini sama-sama punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya akan menentukan pilihan saya pada saat rapat pleno nantinya,”terangnya.
Kader Golkar lainnya, Ismail yang dimintai tanggapannya menjelaskan, bahwa berdasarkan PO Partai Golkar, pada saat pleno nanti akan diutus maksimal lima nama dan minimal tiga nama. Namun jika hasil pleno hanya ada dua nama atau tunggal maka itulah yang akan di kirim ke DPD I Golkar Propinsi NTB. Antara Ir.Suryadin dan H.Muhammad, dirinya lebih condong ke H.Muhammad, karena selain tingkat umur yang lebih tua dari Suryadin, H.Muhammad juga dianggap mampu mengakomodir aspirasi kader-kader Gollkar lainnya. “ Kita lihat saja hasilnya pada pleno yang akan kita adakan setelah rapat Pleno penetapan pasangan terpilih oleh KPU. Setelah itu kita akan rapat pleno terkait PAW dan Pengganti Wakil Ketua, biar sekali jalan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD II Golkar Bidang Pemuda dan Olahraga Misfalak, SE yang diminta tanggapan soal figure yang layak menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, dirinya enggan berkomentar panjang. Karena menurutnya, kedua kader yang disebutkan namanya itu sama-sama kuat, karena memiliki pengalaman di DPRD, sama-sama pimpinan harian dan sama-sama memenuhi kriteria. “ Karena Golkar ini partai Kader maka saya menyarankan kepada kader agar menghargai senior. Yang junior harus tau diri dan menghargai senior, karena kapan lagi kita mulai menghargai senior kalau bukan sekarang. Apalagi H.Muhammad menjadi pengurus Golkar sejak tahun 1977, saat reformasi H.Muhammad sudah di DPD, sementara Suriyadin masih di Pengurus Kecamatan (PK),” tandasnya seraya mengingatkan bahwa yang muda masih punya banyak kesempatan. (KS-02)
Selain acara syukuran, mereka juga membahas soal siapa Pengganti Hj.Indah Damayanti Putri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima karena mengundurkan diri beberapa waktu lalu, dan juga siapa pengganti Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima. Saat ini para pengurus harian dan kader Golkar Kabupaten Bima, mulai gencar membahas siapa pengganti Hj.Indah Damayanti Putri pada posisi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima dan siapa yang akan di PAW. Jika nama Azhar dari Dapil I disebut-sebut sebagai pengganti Umi Dinda karena perolehan suaranya berada di posisi ketiga setelah Umi Dinda dan H.Amin, maka siapa yang akan menggantikan Umi Dinda di posisi Wakil Ketua Dewan?
Pengurus Harian DPD II Golkar Kabupaten Bima, Drs.M.Guntur yang dimintai komentarnya saat acara syukuran tingkat Pimpinan Harian DPD Golkar atas kemenangan pasangan Dinda-Dahlan di BBA Minggu siang kemarin menjelaskan, untuk Pergantian Antar Waktu (PAW) itu tetap berpatokan pada perolehan suara terbanyak, yaitu saudara Azhar. Meskipun bisa diganti oleh urutan berikutnya setelah Azhar karena kebijakan partai, namun dirinya optimis bahwa pengganti Umi Dinda nantinya tetap berdasarkan urutan suara terbanyak. “Pengganti Umi Dinda itu (PAW) akan dibahas di rapat Pleno unsur pimpinan DPD II Golkar, bersamaan dengan pengusulan nama calon Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima. Dalam rapat itu nanti, bisa saja ada kebijakan partai yang tidak sesuai dengan harapan awal, karena Kebijakan partai itu sangat penting bagi kelangsungan partai Golkar kedepannya,”jelas Guntur.
Terkait pengganti Umi Dinda pada posisi Wakil Ketua DPRD, Guntur mengaku bahwa semua kader yang ada di lembaga DPRD tersebut mempunyai hak untuk mencalonkan diri dan di usung, karena mereka semua adalah kader-kader terbaik Golkar. Tetapi saat ini yang sudah dikerucutkan namanya yaitu H.Muhammad SE dan Ir.Suryadin. “Kedua kader ini sama-sama punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya akan menentukan pilihan saya pada saat rapat pleno nantinya,”terangnya.
Kader Golkar lainnya, Ismail yang dimintai tanggapannya menjelaskan, bahwa berdasarkan PO Partai Golkar, pada saat pleno nanti akan diutus maksimal lima nama dan minimal tiga nama. Namun jika hasil pleno hanya ada dua nama atau tunggal maka itulah yang akan di kirim ke DPD I Golkar Propinsi NTB. Antara Ir.Suryadin dan H.Muhammad, dirinya lebih condong ke H.Muhammad, karena selain tingkat umur yang lebih tua dari Suryadin, H.Muhammad juga dianggap mampu mengakomodir aspirasi kader-kader Gollkar lainnya. “ Kita lihat saja hasilnya pada pleno yang akan kita adakan setelah rapat Pleno penetapan pasangan terpilih oleh KPU. Setelah itu kita akan rapat pleno terkait PAW dan Pengganti Wakil Ketua, biar sekali jalan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD II Golkar Bidang Pemuda dan Olahraga Misfalak, SE yang diminta tanggapan soal figure yang layak menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, dirinya enggan berkomentar panjang. Karena menurutnya, kedua kader yang disebutkan namanya itu sama-sama kuat, karena memiliki pengalaman di DPRD, sama-sama pimpinan harian dan sama-sama memenuhi kriteria. “ Karena Golkar ini partai Kader maka saya menyarankan kepada kader agar menghargai senior. Yang junior harus tau diri dan menghargai senior, karena kapan lagi kita mulai menghargai senior kalau bukan sekarang. Apalagi H.Muhammad menjadi pengurus Golkar sejak tahun 1977, saat reformasi H.Muhammad sudah di DPD, sementara Suriyadin masih di Pengurus Kecamatan (PK),” tandasnya seraya mengingatkan bahwa yang muda masih punya banyak kesempatan. (KS-02)
COMMENTS