Kejuaraan Cabang (Kejurcab) pencak silat kelas dewasa tingkat perguruan silat se Kota Bima yang digelar 25 – 28 November 2015 di GOR Manggemaci – Kota Bima
Kota Bima, KS.- Kejuaraan Cabang (Kejurcab) pencak silat kelas dewasa tingkat perguruan silat se Kota Bima yang digelar 25 – 28 November 2015 di GOR Manggemaci – Kota Bima belum lama ini, 9 perguruan silat yang terdaftar dikepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Bima ikuti kejuaraan dimaksud, sementara 6 perguruan silat lainnya tidak ikut bertanding.
Ketua Panitia Pelaksana Muslimin, S.Pt.M.Si mengatakan, kesembilan perguruan silat itu yakni Tapak Suci, Cempaka Putih, Betako, Eka Sakti, Bantaran Angin, Nurul Husan, Putra Bima, Elang Sakti dan Matahari. Sementara kelas tanding yang diikuti peserta kelas A – F Putra, sedangkan Putri kelas A dan B saja, sementara kelas lainnya kosong akibat kurangnya peminat. “Silat merupakan cabang prestasi di Kota Bima sehingga generasi pelapis harus kami siapkan untuk menghadapi POR PROP 2018 mendatang, walaupun POR PROP 2014 lalu Kota Bima menjadi sang juaranya, belum tentu 2018 nanti bisa mempertahankan prestasi tersebut. Pada intinya dukungan dari pemerintah melalui KONI sangat kami harapkan untuk mendorong semangat juang atlet handal milik Kota Bima ini,” ujarnya saat ditemui di Kantornya.
Pada pertandingan kemarin, pesilat yang mendapaftarkan diri sebanyak 35 orang dengan jumlah partai 31 partai dan alhasilnya juara umum satu diraih Perguruan Bantaran Angin 5 emas 1 perak dan 1 perunggu sebagai juara bertahan, disusul Perguruan Matahari 1 emas dan 2 perak, sedangkan juara umum tiga Perguruan Putra Bima 1 emas dan 5 perunggu. “Sebenarnya Perguruan Putra Bima akan meraih juara umum dua, namun perguruan Matahari ada medali perak sehingga Putra Bima harus ada diposisi ketiga,” terangnya.
Lanjutnya, pada Senin (23/11) lalu dikantor KONI Kota Bima berlangsung rapat silahturahmi dengan pengurus KONI NTB dan pada saat itu dirinya sudah melaporkan terkait kekecewaannya terhadap pengurus IPSI NTB yang tidak memanggil 13 atlet asal Kota Bima yang meraih medali emas di POR PROP IX 2014. “Saya sudah menyampaikan pada KONI NTB, terkait tidak dikirimnya ke PRA PON di Samarinda atlet asal Kota Bima, apakah kekurangan anggaran dari KONI NTB atau kesalahan pengurus IPSI NTB sendiri,” kecamnya.
Lewat media ini juga, sekretaris IPSI Kota Bima itu menyampaikan, permohonan maaf kepada KONI Kota Bima yang mungkin saja berpikir peraih 8 emas itu akan dikirim ke PRA PON, namun itu ternyata tidak berkesenambungan, seperti cabor lain sang juara POR PROP maka akan dikirim ke PRA PON, tambahnya. (KS – Irul)
Ketua Panitia Pelaksana Muslimin, S.Pt.M.Si mengatakan, kesembilan perguruan silat itu yakni Tapak Suci, Cempaka Putih, Betako, Eka Sakti, Bantaran Angin, Nurul Husan, Putra Bima, Elang Sakti dan Matahari. Sementara kelas tanding yang diikuti peserta kelas A – F Putra, sedangkan Putri kelas A dan B saja, sementara kelas lainnya kosong akibat kurangnya peminat. “Silat merupakan cabang prestasi di Kota Bima sehingga generasi pelapis harus kami siapkan untuk menghadapi POR PROP 2018 mendatang, walaupun POR PROP 2014 lalu Kota Bima menjadi sang juaranya, belum tentu 2018 nanti bisa mempertahankan prestasi tersebut. Pada intinya dukungan dari pemerintah melalui KONI sangat kami harapkan untuk mendorong semangat juang atlet handal milik Kota Bima ini,” ujarnya saat ditemui di Kantornya.
Pada pertandingan kemarin, pesilat yang mendapaftarkan diri sebanyak 35 orang dengan jumlah partai 31 partai dan alhasilnya juara umum satu diraih Perguruan Bantaran Angin 5 emas 1 perak dan 1 perunggu sebagai juara bertahan, disusul Perguruan Matahari 1 emas dan 2 perak, sedangkan juara umum tiga Perguruan Putra Bima 1 emas dan 5 perunggu. “Sebenarnya Perguruan Putra Bima akan meraih juara umum dua, namun perguruan Matahari ada medali perak sehingga Putra Bima harus ada diposisi ketiga,” terangnya.
Lanjutnya, pada Senin (23/11) lalu dikantor KONI Kota Bima berlangsung rapat silahturahmi dengan pengurus KONI NTB dan pada saat itu dirinya sudah melaporkan terkait kekecewaannya terhadap pengurus IPSI NTB yang tidak memanggil 13 atlet asal Kota Bima yang meraih medali emas di POR PROP IX 2014. “Saya sudah menyampaikan pada KONI NTB, terkait tidak dikirimnya ke PRA PON di Samarinda atlet asal Kota Bima, apakah kekurangan anggaran dari KONI NTB atau kesalahan pengurus IPSI NTB sendiri,” kecamnya.
Lewat media ini juga, sekretaris IPSI Kota Bima itu menyampaikan, permohonan maaf kepada KONI Kota Bima yang mungkin saja berpikir peraih 8 emas itu akan dikirim ke PRA PON, namun itu ternyata tidak berkesenambungan, seperti cabor lain sang juara POR PROP maka akan dikirim ke PRA PON, tambahnya. (KS – Irul)
COMMENTS