Pasalnya sejak lama Work Shop tidak pernah digunakan oleh pemerintah daerah selaku instansi yang ditunjuk pemerintah, untuk pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas.
Bima, KS.- Selain kondisi alat berat yang rusak, dan adanya persaingan dengan pihak swasta yang menyebabkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Work Shop Dinas PU Kabupatan Bima merosot tajam. Juga dikarenakan tidak adanya pemanfaatan Work Shop oleh pemerintah daerah sendiri. Pasalnya sejak lama Work Shop tidak pernah digunakan oleh pemerintah daerah selaku instansi yang ditunjuk pemerintah, untuk pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Work Shop Dinas PU Kabupaten Bima, Ardiansyah kepada koran ini saat ditemui di ruang kerjannya Sabtu kemarin. Menurutnya, jangan hanya Work Shop yang dituntut untuk genjot PAD, sementara pemerintah sendiri tidak memanfaatkan keberadaan Work Shop. Sebab tidak ada satupun kendaraan dinas yang mengganti oli di Work Shop apalagi perawatan lainnya. “Work Shop ini, keberadaannya sudah tidak dianggap, karena semua kendaraan dinas, untuk ganti oli saja lari ke Swasta, padahal kita disini punya semua alat untuk perawatan kendaraan. Lah bagaimana mau nambah PAD, kalau kendaraan dinas saja lari ke Swasta,”bebernya.
Dirinya berharap, ada kebijakan dan ketegasan dari pemerintah sendiri yang merekomendasikan, seluruh kendaraan dinas untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan kendaraan dinasnya , sehingga pemerintah sendiri yang diuntungkan, sebab uang perawatan kendaraan tidak masuk kantong pihak swasta tetapi masuk kembali ke PAD. “Harusnya kendaraan dinas itu diarahkan ke Work Shop untuk pemeliharaannya, karena kita disini punya perlengkapan untuk itu. Karena jika kendaraan dinas kesini, maka pendapatan juga bertambah, dan juga bisa membantu para tenaga sukarela yang ada di dinas ini,”tuturnya. (KS-02)
Hal tersebut disampaikan Kepala Work Shop Dinas PU Kabupaten Bima, Ardiansyah kepada koran ini saat ditemui di ruang kerjannya Sabtu kemarin. Menurutnya, jangan hanya Work Shop yang dituntut untuk genjot PAD, sementara pemerintah sendiri tidak memanfaatkan keberadaan Work Shop. Sebab tidak ada satupun kendaraan dinas yang mengganti oli di Work Shop apalagi perawatan lainnya. “Work Shop ini, keberadaannya sudah tidak dianggap, karena semua kendaraan dinas, untuk ganti oli saja lari ke Swasta, padahal kita disini punya semua alat untuk perawatan kendaraan. Lah bagaimana mau nambah PAD, kalau kendaraan dinas saja lari ke Swasta,”bebernya.
Dirinya berharap, ada kebijakan dan ketegasan dari pemerintah sendiri yang merekomendasikan, seluruh kendaraan dinas untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan kendaraan dinasnya , sehingga pemerintah sendiri yang diuntungkan, sebab uang perawatan kendaraan tidak masuk kantong pihak swasta tetapi masuk kembali ke PAD. “Harusnya kendaraan dinas itu diarahkan ke Work Shop untuk pemeliharaannya, karena kita disini punya perlengkapan untuk itu. Karena jika kendaraan dinas kesini, maka pendapatan juga bertambah, dan juga bisa membantu para tenaga sukarela yang ada di dinas ini,”tuturnya. (KS-02)
COMMENTS