Menanggapi pemberitaan soal adanya dugaan kelompok tani fiktif dan bibit kedelai yang tidak dibagikan di Desa kalla Kecamatan Donggo pada edesi sebelumnya
Bima, KS.- Menanggapi pemberitaan soal adanya dugaan kelompok tani fiktif dan bibit kedelai yang tidak dibagikan di Desa kalla Kecamatan Donggo pada edesi sebelumnya, akhirnya diluruskan oleh UPTD Pertanian Kecamatan Donggo pada koran ini Kamis kemarin.
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Donggo Muflin didampingi sekretarisnya Abdul Rauf kepada koran ini mengaku, bahwa tidak ada kelompok fiktif di Desa Kala. Sebab semua kelompok yang ada di Desa Kala Khususnya dan umumnya di Kecamatan Donggo, telah diferivikasi dan telah ditetapkan oleh Bupati melalui SK kelompok Tani.“Kelompok tani itu disahkan melalui rekomendasi kepala desa dan camat, kemudian ditetapkan oleh BPPPPK Kabupaten Bima dan kemudian di SK Kan oleh Bupati. Bagaimana mungkin bisa difiktifkan, sebab tahapannya juga melalui BPPPPK. Kalau BPPPPK tidak menetapkan nama kelompok tani, maka tidak ada yang namanya kelompok fiktif. Sebab yang memerima bantuan bibit itu kelompok tani yang sudah ditetapkan oleh Bupati,”jelasnya.
Kalau masih ragu dengan keberadaan kelompok tani, bisa langsung mendatangi para anggota kelompok. Disana juga ada arapat (Anggota TNI) yang dilibatkan untuk melakukan pengawasan, baik itu terhadap kelompok maupun pengawasan terhadap pembagian bantuan kepada para kelompok tani.
Mengenai adanya informasi sebagian bibit yang tidak dibagikan kepada anggota kelompok, dibenarkannya. Karena pada saat itu, sebagian anggota kelompok tidak berada di Desa kala, karena mereka sedang berada di Kore untuk berladang disana. “Penyerahan bibit itu tidak bisa diwakilkan, harus anggota kelompok sendiri yang ambil. Karena anggota kelompoknya masih ada di Kore, maka bibit kedelainya untuk sementara didimpan di rumah ketua kelompok,”terangnya.
Namun Muflin menjelaskan, bahwa bibit kedelai yang sempat disimpan di rumah ketua kelompok tersebut kini telah di bagikan kepada masing-masing kelompok. “Kemarin pas keluar berita sudah dibagikan ke masing-masing anggota kelompok, kebetulan anggota kelompok sudah datang dari Kore. Anggota kelompok ini, selain bertani di Desa Kala juga bertani di Desa Kore Dompu,”tuturnya.
Sampai saat ini tidak ada masalah lagi dengan kelompok fiktif maupun masalah bibit kedelai, karena semuanya sudah diselesaikan. “Kami sudah turun langsung untuk menangani persoalan itu, dan sudah tidak ada masalah sekarang,”akunya. (KS-02)
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Donggo Muflin didampingi sekretarisnya Abdul Rauf kepada koran ini mengaku, bahwa tidak ada kelompok fiktif di Desa Kala. Sebab semua kelompok yang ada di Desa Kala Khususnya dan umumnya di Kecamatan Donggo, telah diferivikasi dan telah ditetapkan oleh Bupati melalui SK kelompok Tani.“Kelompok tani itu disahkan melalui rekomendasi kepala desa dan camat, kemudian ditetapkan oleh BPPPPK Kabupaten Bima dan kemudian di SK Kan oleh Bupati. Bagaimana mungkin bisa difiktifkan, sebab tahapannya juga melalui BPPPPK. Kalau BPPPPK tidak menetapkan nama kelompok tani, maka tidak ada yang namanya kelompok fiktif. Sebab yang memerima bantuan bibit itu kelompok tani yang sudah ditetapkan oleh Bupati,”jelasnya.
Kalau masih ragu dengan keberadaan kelompok tani, bisa langsung mendatangi para anggota kelompok. Disana juga ada arapat (Anggota TNI) yang dilibatkan untuk melakukan pengawasan, baik itu terhadap kelompok maupun pengawasan terhadap pembagian bantuan kepada para kelompok tani.
Mengenai adanya informasi sebagian bibit yang tidak dibagikan kepada anggota kelompok, dibenarkannya. Karena pada saat itu, sebagian anggota kelompok tidak berada di Desa kala, karena mereka sedang berada di Kore untuk berladang disana. “Penyerahan bibit itu tidak bisa diwakilkan, harus anggota kelompok sendiri yang ambil. Karena anggota kelompoknya masih ada di Kore, maka bibit kedelainya untuk sementara didimpan di rumah ketua kelompok,”terangnya.
Namun Muflin menjelaskan, bahwa bibit kedelai yang sempat disimpan di rumah ketua kelompok tersebut kini telah di bagikan kepada masing-masing kelompok. “Kemarin pas keluar berita sudah dibagikan ke masing-masing anggota kelompok, kebetulan anggota kelompok sudah datang dari Kore. Anggota kelompok ini, selain bertani di Desa Kala juga bertani di Desa Kore Dompu,”tuturnya.
Sampai saat ini tidak ada masalah lagi dengan kelompok fiktif maupun masalah bibit kedelai, karena semuanya sudah diselesaikan. “Kami sudah turun langsung untuk menangani persoalan itu, dan sudah tidak ada masalah sekarang,”akunya. (KS-02)
COMMENTS