Bandara Selaparan Lombok Barat Minggu (24/1) mengadakan lomba lari sensasional dengan mempertandingkan nomor 10 KM, 5 KM dan 2,5 KM
Kota Bima, KS.- Bandara Selaparan Lombok Barat Minggu (24/1) mengadakan lomba lari sensasional dengan mempertandingkan nomor 10 KM, 5 KM dan 2,5 KM yang memperebutkan hadia uang tunai Rp. 75 Juta. Kali ini, tim asal Kota Bima yang biasanya menjurai lomba lari tingkat Propinsi NTB, kini harus menelan tim pahit setelah dikalahkan pelari nasional asal Bandung Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara Muhammad Amirullah hanya meraih nomor dua dinomor 5 KM Putra dan membawa pulang bonus Rp.7,5 juta, sedangkan empat pelari lainnya gagal masuk tiga besar.
Pelatih Atletik Kota Bima Drs. Zubair pada wartawan Minggu (24/1) mengatakan, kegagalan pelari asal daerah Maja Labo Dahu itu bukan faktor situasi dan kondisi lapangan dengan lari mengelilingi lintas bandara Selapang. Akan tetapi, kelima atletnya itu menghadapi pelari nasional asal Pulau Jawa. “Tapi nama NTB tetapi dipapan atas, karena Ridwan asal Kabupaten Sumbawa raih juara pertama pada 10 KM Pa dan membawa pulang uang Rp. 20 juta. Hanya saja di nomor 5 KM Pa/Pi di nahkodai pelari asal Bandung Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujarnya saat dihubungi via telepon selulernya di Mataram.
Kelima atlet yang memperjuangkan nama Kota Bima selain Muhammad Amirullah yakni Imam Hadi hanya mampu diurutan ke lima dan Julkifli urutan keenam dinomor 10 KM, Sunarti siswi SMAN 4 Kota Bima urutan kelima dan Sri siswi SMPN 7 Kota Bima diurutan ke tujuh dinomor 5 KM Putri. Dinomor 10 KM Pa saja Haris asal Palibelo Kabupaten Bima raih juara dua atau mendapatkan bonus Rp. 15 juta, namun Haris saat itu memperkuat tim Bandung Jawa Barat bukan NTB.
Selain nomor 10 KM dan 5 KM yang diikuti pelari nasional se Indonesia, panitia pelaksana juga mempertandingkan nomor 2,5 KM (pemeriah) dengan total hadia Rp. 7,5 juta dan itupun dijurai oleh pelari asal pulau Jawa pula.”Pendaftaran lomba lari sensasional ini melalui on line dengan uang pendaftaran Rp. 150 ribu, sedangkan per daerah se kota/kabupaten Se NTB mendapatkan tiket 6 orang ikut lomba tingkat internasional tersebut,” tambahnya. (KS – 05)
Pelatih Atletik Kota Bima Drs. Zubair pada wartawan Minggu (24/1) mengatakan, kegagalan pelari asal daerah Maja Labo Dahu itu bukan faktor situasi dan kondisi lapangan dengan lari mengelilingi lintas bandara Selapang. Akan tetapi, kelima atletnya itu menghadapi pelari nasional asal Pulau Jawa. “Tapi nama NTB tetapi dipapan atas, karena Ridwan asal Kabupaten Sumbawa raih juara pertama pada 10 KM Pa dan membawa pulang uang Rp. 20 juta. Hanya saja di nomor 5 KM Pa/Pi di nahkodai pelari asal Bandung Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujarnya saat dihubungi via telepon selulernya di Mataram.
Kelima atlet yang memperjuangkan nama Kota Bima selain Muhammad Amirullah yakni Imam Hadi hanya mampu diurutan ke lima dan Julkifli urutan keenam dinomor 10 KM, Sunarti siswi SMAN 4 Kota Bima urutan kelima dan Sri siswi SMPN 7 Kota Bima diurutan ke tujuh dinomor 5 KM Putri. Dinomor 10 KM Pa saja Haris asal Palibelo Kabupaten Bima raih juara dua atau mendapatkan bonus Rp. 15 juta, namun Haris saat itu memperkuat tim Bandung Jawa Barat bukan NTB.
Selain nomor 10 KM dan 5 KM yang diikuti pelari nasional se Indonesia, panitia pelaksana juga mempertandingkan nomor 2,5 KM (pemeriah) dengan total hadia Rp. 7,5 juta dan itupun dijurai oleh pelari asal pulau Jawa pula.”Pendaftaran lomba lari sensasional ini melalui on line dengan uang pendaftaran Rp. 150 ribu, sedangkan per daerah se kota/kabupaten Se NTB mendapatkan tiket 6 orang ikut lomba tingkat internasional tersebut,” tambahnya. (KS – 05)
COMMENTS