Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Tambora sejak 2010 lalu mengalami sejumlah kendala. Warga transmigrasi yang berada di kawasan KTM belum sepenuhnya mendapatkan akses pelayanan secara maksimal.
Bima, KS.- Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Tambora sejak 2010 lalu mengalami sejumlah kendala. Warga transmigrasi yang berada di kawasan KTM belum sepenuhnya mendapatkan akses pelayanan secara maksimal. Terutama mengenai kurangnya sarana dan prasarana pembangunan, diantaranya, Pusat Pelayanan Kesehatan, Sekolah, dan industri pengolahan hasil pertanian dan peternakan. Kekuranganlainnya yakni, pembangunan irigasi, bantuan peternakan dan modal usaha warga.
Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten BIma, Ir. Indra Jaya diruang kerjanya, Senin (27/12) pagi, seusai menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah SKPD yang ada di Kabupaten Bima. Dikatakannya, untuk mewujudkan misi KTM, seharusnya ada ketersediaan infrastruktur yang memadai agar terlaksana aktivitas warga transmigrasi, sehingga mendapatkan akses pelayanan seperti yang diharapkan. ”Dari 2010, belum ada perubahan yang signifikan yang dirasakan warga dikawasan KTM. Terutama untuk pembangunan Puskesmas terpadu dan sekolah,” ujarnya usai melakukan rapat Pokja dengan sejumlah instansi Pemkab Bima diaula kantor Bappeda.
Indra Jaya melanjutkan, untuk memaksimalkan KTM, Pemkab Bima sudah mendapatkan sinyal dari pemerintah pusat untuk gelontorkan anggaran di KTM Tambora. Selain itu, Pemkab Bima melalui Bappeda sudah sepakat untuk serius memperhatikan warga transmigrasi di KTM. Langkah-langkah yang telah disepakati bersama dalam rapat pokja itu, yakni akan alirkan Anggaran ABPD dan menjemput APBN dalam rangka membangun sarana dan prasarana yang masih kurang di kawasan KTM terutama jalan di KTM harus diaspal dan jembatan untuk dibangun.”Dalam rapat tadi yang dihadiri dari utusan Pusat, kami simpulkan akan melirik secara serius KTM Tambora agar percepatan pembangunan sarana dan prasarana dapat dilakukan secara totalitas,” imbuhnya.
Pria berkacamata ini meyakinkan, ditahun 2016 ini akan ada perubahan yang dirasakan warga di kawasan KTM Tambora. Langkah cepat karena adanya dukungan berbagai pihak. Misalanya, di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, akan membangun irigasi pertanian, bibit dan pupuk untuk menunjang hasil pertanian. Dinas kesehatan akan upayakan untuk membangun Puskesmas Plus, alasannya pelayana kesehatan untuk warga di kawasa KTM Tambora tidak maksimal alias warga yang sakit harus menempuh jarak 20 Km untuk sampai ke Puskesmas. Parahnya lagi, jika pasien dirujuk ke RSUD Bima, maka warga akan menempuh jarak sekitar 200 Km.”Bayangkan saja, bagaimana sulitnya warga mendapatkan pelayanan yang prima,” katanya.
Dikawasan KTM juga sekolah belum ada, maka pihaknya sudah koordinasi dengan Dikpora untuk sediakan anggaran untuk pembangunan infrastruktur sekolah. Di Dinas Koperasi dan perindustrian, berjanji akan memberikan bantuan usaha berbengkelan dan usaha lainnya, tidak hanya itu, modal usaha juga akan dipersiapkan untuk warga yang serius untuk membangun dan meningkatkan perekonomian keluarganya. Sedangkan didinas Peternakan, sudah berkomitmen akan memperhatikan secara khusus bantuan untuk warga KTM tambora agar mendapatkan bantuan sapi untuk kelompok ternak.”Kami akan bekerja keras untuk mewujudkan semua harapan warga di kawasan KTM, apalagi pusat sudah memberikan sinyal baik untuk serius memperhatikan warga trasmigrasi itu,” imbuhnya.
Dengan semangat kerja Pemkab Bima ini, dirinya berharap adanya dukungan semua pihak agar proses pembanguan di kawasan KTM Tambora tidak mendapatkan kendala yang berarti.”Tugas kami melayani masyrakat dengan baik. Jika ada kekurangan, mari sama-sama kita maksimalkan,” pungkasnya. (KS-04)
Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten BIma, Ir. Indra Jaya diruang kerjanya, Senin (27/12) pagi, seusai menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah SKPD yang ada di Kabupaten Bima. Dikatakannya, untuk mewujudkan misi KTM, seharusnya ada ketersediaan infrastruktur yang memadai agar terlaksana aktivitas warga transmigrasi, sehingga mendapatkan akses pelayanan seperti yang diharapkan. ”Dari 2010, belum ada perubahan yang signifikan yang dirasakan warga dikawasan KTM. Terutama untuk pembangunan Puskesmas terpadu dan sekolah,” ujarnya usai melakukan rapat Pokja dengan sejumlah instansi Pemkab Bima diaula kantor Bappeda.
Indra Jaya melanjutkan, untuk memaksimalkan KTM, Pemkab Bima sudah mendapatkan sinyal dari pemerintah pusat untuk gelontorkan anggaran di KTM Tambora. Selain itu, Pemkab Bima melalui Bappeda sudah sepakat untuk serius memperhatikan warga transmigrasi di KTM. Langkah-langkah yang telah disepakati bersama dalam rapat pokja itu, yakni akan alirkan Anggaran ABPD dan menjemput APBN dalam rangka membangun sarana dan prasarana yang masih kurang di kawasan KTM terutama jalan di KTM harus diaspal dan jembatan untuk dibangun.”Dalam rapat tadi yang dihadiri dari utusan Pusat, kami simpulkan akan melirik secara serius KTM Tambora agar percepatan pembangunan sarana dan prasarana dapat dilakukan secara totalitas,” imbuhnya.
Pria berkacamata ini meyakinkan, ditahun 2016 ini akan ada perubahan yang dirasakan warga di kawasan KTM Tambora. Langkah cepat karena adanya dukungan berbagai pihak. Misalanya, di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, akan membangun irigasi pertanian, bibit dan pupuk untuk menunjang hasil pertanian. Dinas kesehatan akan upayakan untuk membangun Puskesmas Plus, alasannya pelayana kesehatan untuk warga di kawasa KTM Tambora tidak maksimal alias warga yang sakit harus menempuh jarak 20 Km untuk sampai ke Puskesmas. Parahnya lagi, jika pasien dirujuk ke RSUD Bima, maka warga akan menempuh jarak sekitar 200 Km.”Bayangkan saja, bagaimana sulitnya warga mendapatkan pelayanan yang prima,” katanya.
Dikawasan KTM juga sekolah belum ada, maka pihaknya sudah koordinasi dengan Dikpora untuk sediakan anggaran untuk pembangunan infrastruktur sekolah. Di Dinas Koperasi dan perindustrian, berjanji akan memberikan bantuan usaha berbengkelan dan usaha lainnya, tidak hanya itu, modal usaha juga akan dipersiapkan untuk warga yang serius untuk membangun dan meningkatkan perekonomian keluarganya. Sedangkan didinas Peternakan, sudah berkomitmen akan memperhatikan secara khusus bantuan untuk warga KTM tambora agar mendapatkan bantuan sapi untuk kelompok ternak.”Kami akan bekerja keras untuk mewujudkan semua harapan warga di kawasan KTM, apalagi pusat sudah memberikan sinyal baik untuk serius memperhatikan warga trasmigrasi itu,” imbuhnya.
Dengan semangat kerja Pemkab Bima ini, dirinya berharap adanya dukungan semua pihak agar proses pembanguan di kawasan KTM Tambora tidak mendapatkan kendala yang berarti.”Tugas kami melayani masyrakat dengan baik. Jika ada kekurangan, mari sama-sama kita maksimalkan,” pungkasnya. (KS-04)
COMMENTS