ertanya, modal utama yang harus dimiliki adalah kesabaran dan keikhlasan mengabdi kepada Negara, Daerah dan peduli dengan kehidupan masyarakat banyak.
Kota Bima, KS.- Di Kota Bima terdapat 24 Kelurahan. Masing-masing kelurahan di tempatkan satu anggota Babinkamtibmas oleh pihak Kepolisian Kota Bima. Tujuannya, untuk memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat setempat, apalagi saat ini kejahatan terjadi dimana-mana, tidak melihat tempat dan status sosial seseorang, terutama kejahatan Pencurian Sepeda Motor (Curanmor), yang setiap saat terus menimpa warga Kota Bima.
Di Kelurahan Santi, pihak Polres Bima Kota menempatkan sosok anggota berpangkat Brigader. Sosok itu adalah Brigader Supardin, mantan anggota Brimob Bima, yang baru empat bulan masuk ke Kepolisian. Amanah atasannya untuk menjadi babinkabtibmas menjadikan pribadi lelaki kelahiran Desa Sangari Kecamatan Donggo ini, terus mendekatkan diri dengan rakyat di wilayah Kelurahan Santi, tanpa harus melihat status sosialnya.
Jabatan itu memang tergolong baru, tapi mampu meminimalisir kejahatan yang selama ini kerap terjadi di Wilayah Santi, salah satunya curanmor. Selama Supardin alias Arlan menjadi babinkabtibmas, baru sekali terjadi kasus curanmor, itu membuktikan bahwa keamanan di Santi dalam beberapa pecan terakhir mengalami perubahan yang cukup siginifikan. “Alhamdulillah, selama saya menjadi babinkabtibmas, baru sekali terjadi kasus curanmor, dibandingkan dengan sebelumnya, curanmor di santi terjadi hampir setiap minggu,”kata Parlan saat dimintai komentarnya terkait pengalaman baru sebagai petugas babinkabtibmas.
Arlan berharap kepada seluruh rakyat Santi agar tidak sembarang memarkir kendaraannya, upayakan dikunci standnya, pagar rumah juga dikunci, terutama pintu rumah dan jendela. Pasalnya, kejahatan pencurian di Bima terus meningkat, sementara personil polisi terbatas, sehingga sulit diawasi semua lingkungan di Kota Bima ini.”Tapi, insyaAllah, jika masyarakat ikut bersama-sama menjadi keamanan di lingkungan masing-masing, maka konduktivitas lingkungan akan diperoleh. Saya juga harus sabar dan tabah disetiap berhadapan dengan warga, karena tidak semua warga itu memahami tugas polisi dan tanggungjawab dirinya sebagai hamba hukum,”tandasnya.
Lanjut Arlan, 15 tahun menjadi anggota brimob menjadi modal dasar baginya melaksanakan tugas sebagai petugas keamanan di Kelurahan Santi. Tertanya, modal utama yang harus dimiliki adalah kesabaran dan keikhlasan mengabdi kepada Negara, Daerah dan peduli dengan kehidupan masyarakat banyak.”Dengan kepedulian tinggi, maka setiap melakukan patroli keliling lingkungan santi, tak terasa. Itu semua berkat adanya dukungan semua elemen di wilayah Santi, sehingga saya pun merasa tugas ini tidak terlalu sulit di laksanakan,”imbuhnya.
Di akhir keterangan kepada wartawan, aparat Kepolisian yang selalu tampil apa adanya ini mengaku, di setiap gang masuk di Santi akan dibuatkan portal, sehingga penghuni rumah dan kos-kosan di santi tidak sembarang keluar masuk tanpa tujuan.”Saya bersama warga juga Lurah Santi sekarang, terus memantau aktivitas warga, terutama penghuni kos-kosan di santi, akan kami razia sewaktu-waktu,”katanya.(KS-001)
Di Kelurahan Santi, pihak Polres Bima Kota menempatkan sosok anggota berpangkat Brigader. Sosok itu adalah Brigader Supardin, mantan anggota Brimob Bima, yang baru empat bulan masuk ke Kepolisian. Amanah atasannya untuk menjadi babinkabtibmas menjadikan pribadi lelaki kelahiran Desa Sangari Kecamatan Donggo ini, terus mendekatkan diri dengan rakyat di wilayah Kelurahan Santi, tanpa harus melihat status sosialnya.
Jabatan itu memang tergolong baru, tapi mampu meminimalisir kejahatan yang selama ini kerap terjadi di Wilayah Santi, salah satunya curanmor. Selama Supardin alias Arlan menjadi babinkabtibmas, baru sekali terjadi kasus curanmor, itu membuktikan bahwa keamanan di Santi dalam beberapa pecan terakhir mengalami perubahan yang cukup siginifikan. “Alhamdulillah, selama saya menjadi babinkabtibmas, baru sekali terjadi kasus curanmor, dibandingkan dengan sebelumnya, curanmor di santi terjadi hampir setiap minggu,”kata Parlan saat dimintai komentarnya terkait pengalaman baru sebagai petugas babinkabtibmas.
Arlan berharap kepada seluruh rakyat Santi agar tidak sembarang memarkir kendaraannya, upayakan dikunci standnya, pagar rumah juga dikunci, terutama pintu rumah dan jendela. Pasalnya, kejahatan pencurian di Bima terus meningkat, sementara personil polisi terbatas, sehingga sulit diawasi semua lingkungan di Kota Bima ini.”Tapi, insyaAllah, jika masyarakat ikut bersama-sama menjadi keamanan di lingkungan masing-masing, maka konduktivitas lingkungan akan diperoleh. Saya juga harus sabar dan tabah disetiap berhadapan dengan warga, karena tidak semua warga itu memahami tugas polisi dan tanggungjawab dirinya sebagai hamba hukum,”tandasnya.
Lanjut Arlan, 15 tahun menjadi anggota brimob menjadi modal dasar baginya melaksanakan tugas sebagai petugas keamanan di Kelurahan Santi. Tertanya, modal utama yang harus dimiliki adalah kesabaran dan keikhlasan mengabdi kepada Negara, Daerah dan peduli dengan kehidupan masyarakat banyak.”Dengan kepedulian tinggi, maka setiap melakukan patroli keliling lingkungan santi, tak terasa. Itu semua berkat adanya dukungan semua elemen di wilayah Santi, sehingga saya pun merasa tugas ini tidak terlalu sulit di laksanakan,”imbuhnya.
Di akhir keterangan kepada wartawan, aparat Kepolisian yang selalu tampil apa adanya ini mengaku, di setiap gang masuk di Santi akan dibuatkan portal, sehingga penghuni rumah dan kos-kosan di santi tidak sembarang keluar masuk tanpa tujuan.”Saya bersama warga juga Lurah Santi sekarang, terus memantau aktivitas warga, terutama penghuni kos-kosan di santi, akan kami razia sewaktu-waktu,”katanya.(KS-001)
COMMENTS