Pasca tragedi berdarah di STKIP Bima yang menewaskan Rhoma Irama, warga Renda Kabupaten Bima, Polisi melakukamn penjagaan ketat Kampus STKIP Bima
Kota Bima, KS.- Pasca tragedi berdarah di STKIP Bima yang menewaskan Rhoma Irama, warga Renda Kabupaten Bima, Polisi melakukamn penjagaan ketat Kampus STKIP Bima, Senin (18/1). Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk amankan kampus.
Meski sempat diliburkan dalam dua pekan, kampus STKIP BIma kembali melakukan aktivitas perkulihan. Terlihat aktivitas mahasiswa berjalan normal dan sekitar puluhan personil dengan senjata lengkap bersiaga depan kampus. Pantauan langsung Wartawan Stabilitas, setiap mahasiswa dan dosen yang masuk, dilakukan pemeriksaan. Tas dan jok motor mahasiswa dan dosen untuk antisipasi adanya senjata tajam .
Puket III Bidang Kemahasiswaan STKIP Bima, Hermansyah M.Pd diwawancarai sejumlah wartawan membenarkan jika aktivitas kuliah sudah mulai aktif kembali. Kata dia, saat ini seluruh mamahsiswanya tengah melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).”kami sudah aktifkan kembali perkuliahan pasca adanya tragedy berdarah di kampus kami,” jawabnya.
Herman mengaku diaktifkan kembali aktifitas kuliah, karena dinilai kondisi dikampus sudah mulai aman. Untuk menjamin keamanan kampus, pihaknya juga sudah koordinasi dengan Polres Bima Kota untuk melakukan penjagaan dan melakukan pemeriksaan pada setiap mahasiswa dan dosen yang masuk dalam area kampus.”kami sudah duduk bersama dengan pihak keamanan, Alhamdulillah, kampus kami dijaga oleh puluhan aparat. Mulai dari pintu masuk hingga keruangan Ketua STKIP Bima,” akunya.
Lanjutnya, Aparat keamanan akan melakukan penjagaan hingga ujian berahir pada tanggal 26 januari mendatang. Ia berjanji, akan memberikan rasa aman kepada seluruh mahasiswa STKIP BIma setelah adanya musibah yang menimpa dikampus yang mencetak ribuan guru tiap tahun itu.”Seluruh mahasiswa harus ikuti ujian ini, kami harus berbuat maksimal agar hal yang tidak diinginkan tidak kembali terjadi,” katanya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Bima Kota Kompol I Wayan Moendra mengatakan, telah menurunkan sekitar 80 anggotanya untuk menjaga keamanan di Kampus STKIP Bima. "kita diminta untuk mengamankan kampus, karena adanya kejadian sebelumnya yang menewaskan salah satu mahasiswa," ujarnya saat diwawancarai dihalaman kampus STKIP BIma.
Selain menjaga, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap mahasiswa dan dosen yang masuk dalam kampus. Pemeriksaan itu untuk mencegah adanya sajam, senpi dan benda tajam berbahaya lainnya di kampus selama tujuh hari mendatang. Pasalnya, Yayasan STKIP Bima telah memberikan izin. "kami diberikan izin menjaga hingga tanggal 26 mendatang," akunnya. (KS-04)
Meski sempat diliburkan dalam dua pekan, kampus STKIP BIma kembali melakukan aktivitas perkulihan. Terlihat aktivitas mahasiswa berjalan normal dan sekitar puluhan personil dengan senjata lengkap bersiaga depan kampus. Pantauan langsung Wartawan Stabilitas, setiap mahasiswa dan dosen yang masuk, dilakukan pemeriksaan. Tas dan jok motor mahasiswa dan dosen untuk antisipasi adanya senjata tajam .
Puket III Bidang Kemahasiswaan STKIP Bima, Hermansyah M.Pd diwawancarai sejumlah wartawan membenarkan jika aktivitas kuliah sudah mulai aktif kembali. Kata dia, saat ini seluruh mamahsiswanya tengah melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).”kami sudah aktifkan kembali perkuliahan pasca adanya tragedy berdarah di kampus kami,” jawabnya.
Herman mengaku diaktifkan kembali aktifitas kuliah, karena dinilai kondisi dikampus sudah mulai aman. Untuk menjamin keamanan kampus, pihaknya juga sudah koordinasi dengan Polres Bima Kota untuk melakukan penjagaan dan melakukan pemeriksaan pada setiap mahasiswa dan dosen yang masuk dalam area kampus.”kami sudah duduk bersama dengan pihak keamanan, Alhamdulillah, kampus kami dijaga oleh puluhan aparat. Mulai dari pintu masuk hingga keruangan Ketua STKIP Bima,” akunya.
Lanjutnya, Aparat keamanan akan melakukan penjagaan hingga ujian berahir pada tanggal 26 januari mendatang. Ia berjanji, akan memberikan rasa aman kepada seluruh mahasiswa STKIP BIma setelah adanya musibah yang menimpa dikampus yang mencetak ribuan guru tiap tahun itu.”Seluruh mahasiswa harus ikuti ujian ini, kami harus berbuat maksimal agar hal yang tidak diinginkan tidak kembali terjadi,” katanya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Bima Kota Kompol I Wayan Moendra mengatakan, telah menurunkan sekitar 80 anggotanya untuk menjaga keamanan di Kampus STKIP Bima. "kita diminta untuk mengamankan kampus, karena adanya kejadian sebelumnya yang menewaskan salah satu mahasiswa," ujarnya saat diwawancarai dihalaman kampus STKIP BIma.
Selain menjaga, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap mahasiswa dan dosen yang masuk dalam kampus. Pemeriksaan itu untuk mencegah adanya sajam, senpi dan benda tajam berbahaya lainnya di kampus selama tujuh hari mendatang. Pasalnya, Yayasan STKIP Bima telah memberikan izin. "kami diberikan izin menjaga hingga tanggal 26 mendatang," akunnya. (KS-04)
COMMENTS