Dinas Kesahatan (Dikes) Kabupaten Bima telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mewaspadai wabah penyakit Demam Berdarah (DBD)
Bima, KS.- Dinas Kesahatan (Dikes) Kabupaten Bima telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mewaspadai wabah penyakit Demam Berdarah (DBD). Tim tersebut merupakan gabungan tenaga kesehatan dan warga, mulai ditingkat Desa hingga Kecamatan.
Ilustrasi
"Tim yang dibentuk ini bertugas melakukan pemantauan, pengawasan serta pengobatan DBD," ucap Kepala Dikes Kabupaten Bima, Drs H. Hefdin
Kata dia, saat ini sejumlah wilayah Kabupaten Bima mengalami intesitas cuaca yang tidak menentu, hingga menyebabkan terjadinya banjir. Pasca terjadinya banjir tersebut penyakit DBD sangat rawan terjadi. "Disinilah peran TRC nanti, untuk mengatisipasi terjadinya wabah DBD," katanya.
Hefdin mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat. Sementara tim yang dibentuk melakukan pemantauan secara intensif ke wilayah yang rawan penyakit DBD.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pihaknya akan tetap melakukan pengasapan dan penyuluhan tentang hidup sehat, menjaga kemungkinan terjadinya beberapa penyakit selama musim hujan ini, salah satunya DBD. "Warga tetap harus menjaga kebersihan lingkungan selama musim penghujan, salah satunya mewaspadai terjangkitnya nyamuk penyebab DBD," sambungnya.
Dikes mencatat, beberapa wilayah di Kabupaten Bima, sejauh ini belum ditemukan daerah yang kondisi luar Biasa (KLB-) akibat terjangkit wabah DBD.
Hefdin menambahkan, pertengahan Januari lalu, ada tiga warga di Kecamatan Sanggar yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk adies agypti tersebut. Namun kini kondisinya telah membaik, karena cepat diatasi oleh pihaknya."Sejauh ini baru ditemukan tiga warga dan kondisinya sudah membaik," pungkasnya (KS-04)
Ilustrasi
"Tim yang dibentuk ini bertugas melakukan pemantauan, pengawasan serta pengobatan DBD," ucap Kepala Dikes Kabupaten Bima, Drs H. Hefdin
Kata dia, saat ini sejumlah wilayah Kabupaten Bima mengalami intesitas cuaca yang tidak menentu, hingga menyebabkan terjadinya banjir. Pasca terjadinya banjir tersebut penyakit DBD sangat rawan terjadi. "Disinilah peran TRC nanti, untuk mengatisipasi terjadinya wabah DBD," katanya.
Hefdin mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat. Sementara tim yang dibentuk melakukan pemantauan secara intensif ke wilayah yang rawan penyakit DBD.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pihaknya akan tetap melakukan pengasapan dan penyuluhan tentang hidup sehat, menjaga kemungkinan terjadinya beberapa penyakit selama musim hujan ini, salah satunya DBD. "Warga tetap harus menjaga kebersihan lingkungan selama musim penghujan, salah satunya mewaspadai terjangkitnya nyamuk penyebab DBD," sambungnya.
Dikes mencatat, beberapa wilayah di Kabupaten Bima, sejauh ini belum ditemukan daerah yang kondisi luar Biasa (KLB-) akibat terjangkit wabah DBD.
Hefdin menambahkan, pertengahan Januari lalu, ada tiga warga di Kecamatan Sanggar yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk adies agypti tersebut. Namun kini kondisinya telah membaik, karena cepat diatasi oleh pihaknya."Sejauh ini baru ditemukan tiga warga dan kondisinya sudah membaik," pungkasnya (KS-04)
COMMENTS