Dua kelopok tani yang ada di Lingkungan Jatiwangi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, sepakat untuk berswadaya memagari lahan persawahan sepanjang jalan dengan kawat bronjong.
Kota Bima, KS.- Dua kelopok tani yang ada di Lingkungan Jatiwangi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, sepakat untuk berswadaya memagari lahan persawahan sepanjang jalan dengan kawat bronjong.
Kedua Kelompok tersebut yakni Kelompok Tani La Cici dan Kelompok Tani Mada Oi Pali. Hal tersebut disepakati bersama seteleh kedua pengurus dan anggota kelompok tersebut menggelar pertemuan, yang dihadiri oleh Lurah Jatiwangi, Muhammad,S.Sos, Kepala BPP Asakota Muh. Taufik, Sp dan PPL Kelurahan Jatiwangi Anton serta Babinsa Kelurahan Jatiwangi Serda Dahlan, Selasa di Jatiwangi.
Dalam musyawarah tersebut, disepakati masing-asing anggota kelompo pemilik lahan di dua kelompok tersebut, diwajibkan menyumbang dana sesuai dengan luas lahan. “Sesuai kesepakatan, petani dengan luas lahan dibawah 10 are itu sebesar Rp.75 ribu, sementara diatas 10 are itu sebesar Rp.125 ribu perpetak,”kata Ketua Kelompok Tani La Cici H. Syahbudin yang didampingi Ketua Kelompok Tani Mada Oi Pali Arif Hasan.
Dikatakannya, panjang pagar yang akan dibiayai oleh swadaya para anggota kedua kelompok tani tersebut, yaitu 320 meter untuk kelompok tani La Cici dan 270 meter untuk lahan Mada Oi Pali. “Insya Allah dimusim tanam kedua tahun ini pagar sepanjang 590 meter itu akan selesai dikerjakan,”lanjutnya.
Sementara itu, Lurah Jatiwangi uhaad,S.Sos, yang ikut hadir dala perteuan kedua kelompok tani tersebut, mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan para petani. Ia juga mengaku akan mensuport bangga atas adanya inisiatif dari kedua kelompok tersebut memagar menggunakan kawat bronjong. “Saya bangga dengan adanya perubahan mental dan munculnya kesadaran warga khususnya petani akhir-akhir ini, ini semua tidak terlepas dari adanya peran dan niat baik kedua ketua kelompok yang baru,”ujarnya.
Dengan adanya pemagaran yang menggunakan kawat bronjong dan bersifat permanen tersebut, selain mengamankan tanaman para petani juga akan menjadikan lingkungan Jatiwangi Khususnya dan kelurahan Jatiwangi pada umumnya akan menjadi rapi. “Ini semua memiliki makna dan manfaat ganda, selain ikut mensukseskan program pemerintah ini juga demi peningkatan kesejahteraan petani dengan meningkatnya hasil pertanian,”paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh PPL Kelurahan Jatiwangi Anton, menurutnya, dengan adanya pemagaran kawat brojong tersebut, menjadikan tanaman aman, para petani aman dan hasil pertanian aman. “Kami sebagai penyuluh sangat terbantu dengan adanya kebersamaan yang ditujukan para petani sekarang ini. Keberhasilan petani akan berimbas pada munculnya kesejahteraan masyarakat, karena sumber pangan itu adalah hasil karya para petani,”imbuhnya. (KS-09)
Kedua Kelompok tersebut yakni Kelompok Tani La Cici dan Kelompok Tani Mada Oi Pali. Hal tersebut disepakati bersama seteleh kedua pengurus dan anggota kelompok tersebut menggelar pertemuan, yang dihadiri oleh Lurah Jatiwangi, Muhammad,S.Sos, Kepala BPP Asakota Muh. Taufik, Sp dan PPL Kelurahan Jatiwangi Anton serta Babinsa Kelurahan Jatiwangi Serda Dahlan, Selasa di Jatiwangi.
Dalam musyawarah tersebut, disepakati masing-asing anggota kelompo pemilik lahan di dua kelompok tersebut, diwajibkan menyumbang dana sesuai dengan luas lahan. “Sesuai kesepakatan, petani dengan luas lahan dibawah 10 are itu sebesar Rp.75 ribu, sementara diatas 10 are itu sebesar Rp.125 ribu perpetak,”kata Ketua Kelompok Tani La Cici H. Syahbudin yang didampingi Ketua Kelompok Tani Mada Oi Pali Arif Hasan.
Dikatakannya, panjang pagar yang akan dibiayai oleh swadaya para anggota kedua kelompok tani tersebut, yaitu 320 meter untuk kelompok tani La Cici dan 270 meter untuk lahan Mada Oi Pali. “Insya Allah dimusim tanam kedua tahun ini pagar sepanjang 590 meter itu akan selesai dikerjakan,”lanjutnya.
Sementara itu, Lurah Jatiwangi uhaad,S.Sos, yang ikut hadir dala perteuan kedua kelompok tani tersebut, mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan para petani. Ia juga mengaku akan mensuport bangga atas adanya inisiatif dari kedua kelompok tersebut memagar menggunakan kawat bronjong. “Saya bangga dengan adanya perubahan mental dan munculnya kesadaran warga khususnya petani akhir-akhir ini, ini semua tidak terlepas dari adanya peran dan niat baik kedua ketua kelompok yang baru,”ujarnya.
Dengan adanya pemagaran yang menggunakan kawat bronjong dan bersifat permanen tersebut, selain mengamankan tanaman para petani juga akan menjadikan lingkungan Jatiwangi Khususnya dan kelurahan Jatiwangi pada umumnya akan menjadi rapi. “Ini semua memiliki makna dan manfaat ganda, selain ikut mensukseskan program pemerintah ini juga demi peningkatan kesejahteraan petani dengan meningkatnya hasil pertanian,”paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh PPL Kelurahan Jatiwangi Anton, menurutnya, dengan adanya pemagaran kawat brojong tersebut, menjadikan tanaman aman, para petani aman dan hasil pertanian aman. “Kami sebagai penyuluh sangat terbantu dengan adanya kebersamaan yang ditujukan para petani sekarang ini. Keberhasilan petani akan berimbas pada munculnya kesejahteraan masyarakat, karena sumber pangan itu adalah hasil karya para petani,”imbuhnya. (KS-09)
COMMENTS