Menjadi Jurnalis itu tidak gampang, sebab wartawan harus melalui beberapa tahapan untuk menciptakan sebuah karya jurnalistik atau sebuah berita, dan itu tidak sesederhana yang dipikirkan oleh kita
Mataram, KS.- Berbicara soal profesi jurnalistik, ada pengakuan menarik yang disampaikan Gubernur NTB, H. Zainul Majdi tentang jurnalis, saat memberikan sambutan pada gelar pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2016, Sabtu lalu di Lombok City Center (LCC) Narmada.
Ilustrasi
Pengakuan itu ditujukan khusus pada profesi jurnalis atau yang biasa disebut wartawan. Orang nomor satu di NTB itu menyebut, pekerjaan jurnalis itu tidak sederhana, karena membutuhkan ketekunan dan merupakan pekerjaan intelektual. “Menjadi Jurnalis itu tidak gampang, sebab wartawan harus melalui beberapa tahapan untuk menciptakan sebuah karya jurnalistik atau sebuah berita, dan itu tidak sesederhana yang dipikirkan oleh kita,” tuturnya.
Membaca produk jurnalistik baginya ibarat sarapan pagi, dan sudah menjadi sebuah kebutuhan dan dirasakan ada yang kurang jika belum membaca hasil kerja intelektual jurnalis. Awalnya Bajang (sebutan Gubernur,red) menilai pekerjaan jurnalis itu sederhana dan biasa - biasa saja. Apalagi berita berita online yang cepat sekali berubah. Tapi, penilaiannya itu sangat salah dan tidak beralasan. Sebab semua pekerjaan Jurnalis itu, dibelakangnya ada spirit, ketekunan dan komitmen.”Menjadi wartawan bukan perkara mudah. Butuh ketekunan dan intelektual, meramu kata demi kata hingga menjadi kalimat penuh makna. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan sulit itu,”katanya.
Pekerjaan Jurnalis nilainya pula, dibutuhkan kemampuan menulis. Tentu tidak sekedar pengalaman tapi juga butuh keilmuan dan daya nalar yang diatas rata-rata. Sebab apa yang didapatkan dari nara sumber berita, dalam waktu cepat mesti diramu menjadi sebuah berita atau informasi yang siap disuguhkan pada para pembaca.”Jurnalis itu sebenarnya pekerjaan kaum intelektual,”sebutnya.
Nah, seiring dengan upaya di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki visi Beriman, Berbudaya, Berdaya Saing serta Sejahtera, pihaknya ingin sumber daya manusia di NTB terus meningkat. Salah satu ukurannya, tentu selain partisipasi anak-anak muda NTB di lembaga Formal, tetapi apabila karya-karya intelektual anak muda, termasuk di dunia jurnalistik, bisa berkembang dengan baik.
“Jadi, bagi kami HPN ini sangat penting, terutama untuk anak anak muda di NTB, agar menjadi pribadi yang cerdas dan mampu mendorong perkembangan NTB kearah yang semakin baik,”katanya.(KS-02)
Ilustrasi
Pengakuan itu ditujukan khusus pada profesi jurnalis atau yang biasa disebut wartawan. Orang nomor satu di NTB itu menyebut, pekerjaan jurnalis itu tidak sederhana, karena membutuhkan ketekunan dan merupakan pekerjaan intelektual. “Menjadi Jurnalis itu tidak gampang, sebab wartawan harus melalui beberapa tahapan untuk menciptakan sebuah karya jurnalistik atau sebuah berita, dan itu tidak sesederhana yang dipikirkan oleh kita,” tuturnya.
Membaca produk jurnalistik baginya ibarat sarapan pagi, dan sudah menjadi sebuah kebutuhan dan dirasakan ada yang kurang jika belum membaca hasil kerja intelektual jurnalis. Awalnya Bajang (sebutan Gubernur,red) menilai pekerjaan jurnalis itu sederhana dan biasa - biasa saja. Apalagi berita berita online yang cepat sekali berubah. Tapi, penilaiannya itu sangat salah dan tidak beralasan. Sebab semua pekerjaan Jurnalis itu, dibelakangnya ada spirit, ketekunan dan komitmen.”Menjadi wartawan bukan perkara mudah. Butuh ketekunan dan intelektual, meramu kata demi kata hingga menjadi kalimat penuh makna. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan sulit itu,”katanya.
Pekerjaan Jurnalis nilainya pula, dibutuhkan kemampuan menulis. Tentu tidak sekedar pengalaman tapi juga butuh keilmuan dan daya nalar yang diatas rata-rata. Sebab apa yang didapatkan dari nara sumber berita, dalam waktu cepat mesti diramu menjadi sebuah berita atau informasi yang siap disuguhkan pada para pembaca.”Jurnalis itu sebenarnya pekerjaan kaum intelektual,”sebutnya.
Nah, seiring dengan upaya di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki visi Beriman, Berbudaya, Berdaya Saing serta Sejahtera, pihaknya ingin sumber daya manusia di NTB terus meningkat. Salah satu ukurannya, tentu selain partisipasi anak-anak muda NTB di lembaga Formal, tetapi apabila karya-karya intelektual anak muda, termasuk di dunia jurnalistik, bisa berkembang dengan baik.
“Jadi, bagi kami HPN ini sangat penting, terutama untuk anak anak muda di NTB, agar menjadi pribadi yang cerdas dan mampu mendorong perkembangan NTB kearah yang semakin baik,”katanya.(KS-02)
COMMENTS