Hal terswebut dilakukan disebabkan kantor Camat Wawo diketahui saat ini dalam kondisi rusak parah.
Bima, KS.- Seluruh anggota DPRD Kabupaten Bima, termasuk empat orang wakil dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV yakni, Ishaka H. A. Majid, SH, Yasin, S.Pdi, Saiful, S. Ag dan Mus Mulyadin, SH, Selasa lalu (9/2), terpaksa memusatkan kegiatan Reses masa sidang pertama tahun 2016 di Aula Gedung SMAN 1 Wawo. Hal terswebut dilakukan disebabkan kantor Camat Wawo diketahui saat ini dalam kondisi rusak parah.
Salah seorang anggota dewan dari Dapil IV, Ishaka H. A. Majid, SH, kepada koran ini mengatakan, selama sepekan tepatnya mulai Senin hingga Sabtu kemarin (13/2), pihaknya bersama anggota dewan lainnya telah melakukan kegiatan Reses diberbagai kecamatan, khususnya di Dapil IV Kabupaten Bima. Namun pada saat menggelar reses diwilayah Kecamatan Wawo awal pekan lalu, pihaknya terpaksa menolak sekaligus membatalkan agenda reses yang sudah dijadwalkan di Aula kantor Camat Wawo, lantaran kondisi fisik kantor camat setempat sangat memprihatinkan.
Menurut wakil rakyat Wawo dua periode ini, dibatalkannya pelaksanaan reses di kantor camat Wawo tersebut, karena ia bersama tiga koleganya dari Dapil IV tidak berani (Takut,red) masuk didalam area kantor kecamatan setempat, lantaran kondisi fisik bangunannya dianggap sudah rusak parah, terutama bagian atap seperti genteng dan papan plavonya sebagian besar sudah bocor dan runtuh satu persatu. Selain itu, kondisi tembok kantor milik pemerintah dan masyarakat Wawo tersebut saat ini sudah retak-retak dan terancam roboh. “Melihat situasi dan kondisi kantor seperti ini, saya terpaksa mengalihkan kegiatan reses di Aula gedung SMAN 1 Wawo. Karena kami tidak mau mati tertimpa atap gedung yang tiba-tiba runtuh di kantor camat Wawo itu,” ujarnya.
Duta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melanjutkan, selain membatalkan kegiatan reses, pihaknya juga pada kesempatan tersebut menginstruksikan kepada kepala wilayah Kecamatan Wawo dan seluruh jajarannya, agar berpindah kantor sementara di gedung samping kantor Desa Maria. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga keselamatan para pegawai yang bertugas pada kantor camat setempat, karena kalau terus bekerja melayani masyarakat didalam kantor yang sudah rusak parah seperti itu, dikhawatirkan bisa mengancam nyawa para pegawai dimaksud. Olehnya itu, pihaknya meminta kepada pihak eksekutif Pemkab Bima, agar mau memperhatikan dan harus pro aktif dalam menyikapi persoalan yang terjadi di kantor milik pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Wawo ini, paling tidak memberikan suntikan dana untuk perbaikan gedung yang sudah rusak parah tersebut.
“Saya minta kepada Plt. Bupati, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Bima yang baru hasil Pilkada lalu, agar bisa memperhatikan sekaligus memprioritaskan pembangunan baru kantor camat Wawo, karena kondisinya hingga kini semakin memprihatinkan,” pungkasnya.
Ishaka menilai, kondisi kantor Camat Wawo tersebut tidak memungkinkan untuk direhabilitasi lagi, tapi harus dilakukan bangun baru, sebab kondisi bangunannnya mulai dari atas sampai ke bawah sudah tidak bisa lagi diperbaiki dengan anggaran sedikit sehingga wajib dilakukan bangun baru. Untuk itu, pihaknya bersama anggota dewan lainnya dari Dapil IV berjanji akan berjuang maksimal untuk pembangunan baru kantor camat Wawo ditahun anggaran 2017 mendatang, bahkan tetap diupayakan di APBD Perubahan 2016 nanti, meskipun sebenarnya anggaran untuk rehab kantor camat ini sudah masuk dalam APBD murni tahun 2016.
“Pokoknya kami akan berjuang maksimal, agar anggaran untuk bangun baru kantor camat Wawo ini terealisasi, karena kondisi fisiknya sekarang sudah tidak layak lagi dimanfaatkan untuk melayani masyarakat. Kita harus prioritaskan masalah ini demi keselamatan para pegawai dan masyarakat Wawo, yang setiap saat tetap datang di kantor camat untuk mengurus keperluannya masing-masing,” tegasnya.
Anggota Komisi III ini menambahkan, dalam kegiatan resesnya yang berlangsung selama sepekan tersebut, pihaknya juga mengaku telah menyerap dan menampung berbagai aspirasi yang datang dari berbagai lapisan masyakarat di Dapil IV, terutama diwilayah Kecamatan Wawo. Sebagain besar warga Wawo antara lain meminta pembangunan pagar keliling sekolah, pembuatan jalan ekonomi, hotmik gang dan saluran irigasi. “Semua aspirasi masyarakat ini akan kita perjuangkan semaksimal mungkin di pembahasan APBD tahun 2017 dan bahkan bisa juga di APBDP tahun 2016 ini.Tentunya sesuai kemampuan keuangan yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Bima,” tandas Ishaka. (KS-06)
Salah seorang anggota dewan dari Dapil IV, Ishaka H. A. Majid, SH, kepada koran ini mengatakan, selama sepekan tepatnya mulai Senin hingga Sabtu kemarin (13/2), pihaknya bersama anggota dewan lainnya telah melakukan kegiatan Reses diberbagai kecamatan, khususnya di Dapil IV Kabupaten Bima. Namun pada saat menggelar reses diwilayah Kecamatan Wawo awal pekan lalu, pihaknya terpaksa menolak sekaligus membatalkan agenda reses yang sudah dijadwalkan di Aula kantor Camat Wawo, lantaran kondisi fisik kantor camat setempat sangat memprihatinkan.
Menurut wakil rakyat Wawo dua periode ini, dibatalkannya pelaksanaan reses di kantor camat Wawo tersebut, karena ia bersama tiga koleganya dari Dapil IV tidak berani (Takut,red) masuk didalam area kantor kecamatan setempat, lantaran kondisi fisik bangunannya dianggap sudah rusak parah, terutama bagian atap seperti genteng dan papan plavonya sebagian besar sudah bocor dan runtuh satu persatu. Selain itu, kondisi tembok kantor milik pemerintah dan masyarakat Wawo tersebut saat ini sudah retak-retak dan terancam roboh. “Melihat situasi dan kondisi kantor seperti ini, saya terpaksa mengalihkan kegiatan reses di Aula gedung SMAN 1 Wawo. Karena kami tidak mau mati tertimpa atap gedung yang tiba-tiba runtuh di kantor camat Wawo itu,” ujarnya.
Duta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melanjutkan, selain membatalkan kegiatan reses, pihaknya juga pada kesempatan tersebut menginstruksikan kepada kepala wilayah Kecamatan Wawo dan seluruh jajarannya, agar berpindah kantor sementara di gedung samping kantor Desa Maria. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga keselamatan para pegawai yang bertugas pada kantor camat setempat, karena kalau terus bekerja melayani masyarakat didalam kantor yang sudah rusak parah seperti itu, dikhawatirkan bisa mengancam nyawa para pegawai dimaksud. Olehnya itu, pihaknya meminta kepada pihak eksekutif Pemkab Bima, agar mau memperhatikan dan harus pro aktif dalam menyikapi persoalan yang terjadi di kantor milik pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Wawo ini, paling tidak memberikan suntikan dana untuk perbaikan gedung yang sudah rusak parah tersebut.
“Saya minta kepada Plt. Bupati, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Bima yang baru hasil Pilkada lalu, agar bisa memperhatikan sekaligus memprioritaskan pembangunan baru kantor camat Wawo, karena kondisinya hingga kini semakin memprihatinkan,” pungkasnya.
Ishaka menilai, kondisi kantor Camat Wawo tersebut tidak memungkinkan untuk direhabilitasi lagi, tapi harus dilakukan bangun baru, sebab kondisi bangunannnya mulai dari atas sampai ke bawah sudah tidak bisa lagi diperbaiki dengan anggaran sedikit sehingga wajib dilakukan bangun baru. Untuk itu, pihaknya bersama anggota dewan lainnya dari Dapil IV berjanji akan berjuang maksimal untuk pembangunan baru kantor camat Wawo ditahun anggaran 2017 mendatang, bahkan tetap diupayakan di APBD Perubahan 2016 nanti, meskipun sebenarnya anggaran untuk rehab kantor camat ini sudah masuk dalam APBD murni tahun 2016.
“Pokoknya kami akan berjuang maksimal, agar anggaran untuk bangun baru kantor camat Wawo ini terealisasi, karena kondisi fisiknya sekarang sudah tidak layak lagi dimanfaatkan untuk melayani masyarakat. Kita harus prioritaskan masalah ini demi keselamatan para pegawai dan masyarakat Wawo, yang setiap saat tetap datang di kantor camat untuk mengurus keperluannya masing-masing,” tegasnya.
Anggota Komisi III ini menambahkan, dalam kegiatan resesnya yang berlangsung selama sepekan tersebut, pihaknya juga mengaku telah menyerap dan menampung berbagai aspirasi yang datang dari berbagai lapisan masyakarat di Dapil IV, terutama diwilayah Kecamatan Wawo. Sebagain besar warga Wawo antara lain meminta pembangunan pagar keliling sekolah, pembuatan jalan ekonomi, hotmik gang dan saluran irigasi. “Semua aspirasi masyarakat ini akan kita perjuangkan semaksimal mungkin di pembahasan APBD tahun 2017 dan bahkan bisa juga di APBDP tahun 2016 ini.Tentunya sesuai kemampuan keuangan yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Bima,” tandas Ishaka. (KS-06)
COMMENTS