Ruslan H. Usman (34) pemuda asal Lingkungan Oi Mbo Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur, dipercayakan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan
Kota Bima, KS.- Ruslan H. Usman (34) pemuda asal Lingkungan Oi Mbo Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur, dipercayakan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Bima periode 2015 – 2020. Dari beberapa ketua Partai Politik (Parpol) besar diwilayah Kota Bima, Ruslan yang biasa disapa Parlan merupakan ketua Parpol termuda di Kota Bima.
Parpol berlambang kepala banteng milik Megawati Seokarno Putri itu, mempercayakan Parlan sebagai ketua DPC Kota Bima berdasarkan surat keputusan (SK) yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Nomor : 02.02-B/KPTS.DPC/DPP/XII/2015 tertanggal 04 Desember 2015. Dalam kepengurusan tersebut, Ruslan dibantu seorang sekretaris Anwar M. Sidik dan bendahara Isramiyati HM. Yasin dan beberapa wakil ketua dan unsur bidang lainnya.
Ruslan kepada koran ini Kamis (25/2) mengatakan, partai berlambang banteng ini sebelumnya dipimpin almarhum Drs. H. Ruslan AS dan dirinya menjabat sebagai sekretaris saat itu, namun ada perintah DPD NTB dan DPP untuk menghelat Musyawarah Cabang (Muscab). “Dalam pemilihan tersebut saya terpilih sebagai ketua, walaupun saat itu ada tiga nama calon kuat. Namun di PDI-P memiliki kriteria kader mutlak dan militan serta loyalis partai,” ujarnya saat ditemui disekretariat DPC Kota Bima jalan Seotami No. 20 Kumbe.
Dalam pencalonan ketua DPC tersebut, muncul nama Jaharudin HAR, SH, M. Tajil Arifin, SH alias Andang dan Drs. H. Ahmad Rimawan. Ketiga calon tersebut, saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua, namun Jaharudin pada pemilihan legislatif 2009-2014 lalu mencalonkan diri di partai lain (Partai Merdeka, red). Sehingga harus tersingkir, begitupun Andang dan H. Rimawan karena keduanya tergolong baru di PDI-Perjuangan.
Terpilihnya Parlan sebagai ketua PDI-Perjuangan tentunya melalui mekanisme, karena sejak tahun 1996 sudah bergabung di parpol milik mantan Presiden RI tersebut. Parlan juga mendapatkan kepercayaan sebagai Wakil Ketua Komisaris Desa (Komdes) ditingkat Ranting, Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Rasanae Timur, sekretaris DPC dan sudah dua bulan ini menjabat sebagai ketua DPC Kota Bima.
Lanjutnya, tahun 1996 silam dirinya saat itu hanya iseng-iseng saja gabung di PDI-Perjuangan. Namun sering berkecimpung di dunia politik setelah mengikuti perjalanan almarhum Syarif Abdullah mantan ketua DPC dan Wakil Ketua DPRD Kota Bima dan Jaidin, S. Sos mantan anggota DPRD Kota Bima 2004-2009 dan 2009-2014. “Almarhum Syarif Abdullah asal Kelurahan Dara, saya anggap sebagai guru besar yang mendidik saya didunia politik. Saya ingat pesan beliau, kalau mau hidup berkecimpunglah di politik. Karena politik itu kotor dan jahat, ” katanya seraya mengutip almarhum Syarif. (KS – 05)
Parpol berlambang kepala banteng milik Megawati Seokarno Putri itu, mempercayakan Parlan sebagai ketua DPC Kota Bima berdasarkan surat keputusan (SK) yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Nomor : 02.02-B/KPTS.DPC/DPP/XII/2015 tertanggal 04 Desember 2015. Dalam kepengurusan tersebut, Ruslan dibantu seorang sekretaris Anwar M. Sidik dan bendahara Isramiyati HM. Yasin dan beberapa wakil ketua dan unsur bidang lainnya.
Ruslan kepada koran ini Kamis (25/2) mengatakan, partai berlambang banteng ini sebelumnya dipimpin almarhum Drs. H. Ruslan AS dan dirinya menjabat sebagai sekretaris saat itu, namun ada perintah DPD NTB dan DPP untuk menghelat Musyawarah Cabang (Muscab). “Dalam pemilihan tersebut saya terpilih sebagai ketua, walaupun saat itu ada tiga nama calon kuat. Namun di PDI-P memiliki kriteria kader mutlak dan militan serta loyalis partai,” ujarnya saat ditemui disekretariat DPC Kota Bima jalan Seotami No. 20 Kumbe.
Dalam pencalonan ketua DPC tersebut, muncul nama Jaharudin HAR, SH, M. Tajil Arifin, SH alias Andang dan Drs. H. Ahmad Rimawan. Ketiga calon tersebut, saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua, namun Jaharudin pada pemilihan legislatif 2009-2014 lalu mencalonkan diri di partai lain (Partai Merdeka, red). Sehingga harus tersingkir, begitupun Andang dan H. Rimawan karena keduanya tergolong baru di PDI-Perjuangan.
Terpilihnya Parlan sebagai ketua PDI-Perjuangan tentunya melalui mekanisme, karena sejak tahun 1996 sudah bergabung di parpol milik mantan Presiden RI tersebut. Parlan juga mendapatkan kepercayaan sebagai Wakil Ketua Komisaris Desa (Komdes) ditingkat Ranting, Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Rasanae Timur, sekretaris DPC dan sudah dua bulan ini menjabat sebagai ketua DPC Kota Bima.
Lanjutnya, tahun 1996 silam dirinya saat itu hanya iseng-iseng saja gabung di PDI-Perjuangan. Namun sering berkecimpung di dunia politik setelah mengikuti perjalanan almarhum Syarif Abdullah mantan ketua DPC dan Wakil Ketua DPRD Kota Bima dan Jaidin, S. Sos mantan anggota DPRD Kota Bima 2004-2009 dan 2009-2014. “Almarhum Syarif Abdullah asal Kelurahan Dara, saya anggap sebagai guru besar yang mendidik saya didunia politik. Saya ingat pesan beliau, kalau mau hidup berkecimpunglah di politik. Karena politik itu kotor dan jahat, ” katanya seraya mengutip almarhum Syarif. (KS – 05)
COMMENTS