Sekolah Luar Biasa (SLB) Al Gifari Kota Bima mendapatkan bantuan Usaha Ekonomi Produksi (UEP) berupa peralatan tenun lengkap dari Kementrian Sosial (Kemensos RI)
Kota Bima, KS.- Tahun ini (2016,red) Sekolah Luar Biasa (SLB) Al Gifari Kota Bima mendapatkan bantuan Usaha Ekonomi Produksi (UEP) berupa peralatan tenun lengkap dari Kementrian Sosial (Kemensos RI) melalui Lembaga Kesejahteraan Orang Dengan Kecacatan (LKS-ODK), sebanyak 25 unit. Alat tenun lengkap tersebut diperuntukkan bagi 25 siswa penyadang cacat.
Bantuan tersebut berupa Langiri, Janta, Tampe, Tandi, Lihu, Lira, Dapu, Ku’u, Koro besi, Koro mila, Teropong, Mbusu, Sandada lira, Saliku, Taliri dan Sakuju. Menurut Kepala SLB Al Gifari, Sanusi, S.Pd mengatakan ke 25 siswa tersebut diasramakan disekolah yang berlokasi diperbatasan Kelurahan Kumbe dan Rabadompu Barat, sehingga pada sorenya mereka diberikan keterampilan menenun. “UEP di SLB Al Gifari berdiri sejak tahun 2009 lalu, walaupun masing menggunakan alat tenun sederhana dengan cara dipinjam. Tapi mampu menghasilkan produksi yang layak dijual kepasar hasil rakitan siswa penyadang cacat ini,” ujarnya Senin (15/2) saat ditemui dikantornya.
Tujuan UEP ini, yakni untuk mengembangkan kemampuan potensi diri sendiri. Jadi bukan saja sebagai slogan cacat tersebut, akan tetapi dibalik itu memiliki keterampilan lainnya, layaknya dengan manusia normal lainnya. Apalagi tenun didaerah ini menjadi icon Kota Bima. Selain itu pula, para siswa ini sudah mengikuti pameran tahun 2015 di Jakarta dan baru-baru ini di Mataram. “Terkait bantuan dari Kemnsos semuanya disediakan, baik dari tenaga instruktrur, pendamping, konsultan, pengadaan alat, bahan dan penunjang. Semua yang ada dilembaga menjadi tanggunggan Kemensos RI,” tegasnya.
Diakhir wawancara itu, Sanusi menambahkan, Al Gifari menjual hasil kerajinan tenun Bima oleh ODK/penyadang cacat, dengan menyediakan Masrain, Tembe Ngoli, Galendo dan Salungka. “Al Gifari tidak saja menjual dibeberapa toko akan tetapi juga menerima pesanan atau kunjungi saja diwebsite www.algifari.lksbima.org,”pungkasnya. (KS – 05)
Bantuan tersebut berupa Langiri, Janta, Tampe, Tandi, Lihu, Lira, Dapu, Ku’u, Koro besi, Koro mila, Teropong, Mbusu, Sandada lira, Saliku, Taliri dan Sakuju. Menurut Kepala SLB Al Gifari, Sanusi, S.Pd mengatakan ke 25 siswa tersebut diasramakan disekolah yang berlokasi diperbatasan Kelurahan Kumbe dan Rabadompu Barat, sehingga pada sorenya mereka diberikan keterampilan menenun. “UEP di SLB Al Gifari berdiri sejak tahun 2009 lalu, walaupun masing menggunakan alat tenun sederhana dengan cara dipinjam. Tapi mampu menghasilkan produksi yang layak dijual kepasar hasil rakitan siswa penyadang cacat ini,” ujarnya Senin (15/2) saat ditemui dikantornya.
Tujuan UEP ini, yakni untuk mengembangkan kemampuan potensi diri sendiri. Jadi bukan saja sebagai slogan cacat tersebut, akan tetapi dibalik itu memiliki keterampilan lainnya, layaknya dengan manusia normal lainnya. Apalagi tenun didaerah ini menjadi icon Kota Bima. Selain itu pula, para siswa ini sudah mengikuti pameran tahun 2015 di Jakarta dan baru-baru ini di Mataram. “Terkait bantuan dari Kemnsos semuanya disediakan, baik dari tenaga instruktrur, pendamping, konsultan, pengadaan alat, bahan dan penunjang. Semua yang ada dilembaga menjadi tanggunggan Kemensos RI,” tegasnya.
Diakhir wawancara itu, Sanusi menambahkan, Al Gifari menjual hasil kerajinan tenun Bima oleh ODK/penyadang cacat, dengan menyediakan Masrain, Tembe Ngoli, Galendo dan Salungka. “Al Gifari tidak saja menjual dibeberapa toko akan tetapi juga menerima pesanan atau kunjungi saja diwebsite www.algifari.lksbima.org,”pungkasnya. (KS – 05)
COMMENTS