Tidak hanya soal pengadaan bibit bawang merah yang dicurigai ada indikasi korupsi, namun percetakan sawah baru juga diduga ada aroma korupsi.
Bima, KS.- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) menjadi sorotan saat ini. Tidak hanya soal pengadaan bibit bawang merah yang dicurigai ada indikasi korupsi, namun percetakan sawah baru juga diduga ada aroma korupsi.
Soal adanya aroma korupsi dan tidak transparan percetakan sawah baru, disorot Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi, Kamis (11/2) kemarin. Sampelnya, terjadi di Desa Wora Kecamatan Wera. Mahasiswa menilai, Kepala Dispertapa, Ir Tayeb arogan dan tidak mau terbuka soal percetakan sawah baru.
Bahkan beberapa kali, aktivis mahasiswa mengajukan surat untuk melakukan audensi, tapi tidak pernah direspon. Kadis juga mengancam mahasiswa dengan prajurit TNI berpengkat Kolonel.” Saat kami datang klarifikasi, Kadis ancam kami dengan TNI,” sorot Korlap Aksi , Al Nizwar Alsa’ban Putra
Kata dia, kehadiran percetakan sawah baru, Dispetapa tidak pernah melakukan koordinasi dengan KUPT pertanian di Kecamatan Wera, bahkan kepala desa setempat tidak mengetahui adanya proyek cetak sawah baru.”Inikan lucu, masa lintas koordinasi dengan pemerintah di desa dan kecamatan tidak pernah dilakukan, ini perlu dipertanyakan,” ujanya.
Dilain hal, Kepala Dispetapa dinilai gagal menjadi kepala dinas setempat. Semenjak Ir, Tayeb menjadi Kadis, banyak persoalan yang terjadi. Bahkan kantor Dispertapa menjadi salah satu kantor yang rutin di demo oleh mahasiswa dan aktivis Bima.”Ada asap pasti ada api. Hukum sebab akibat itu menjadi indicator. Ini harus menjadi pintu masuk Polisi dan Jaksan untuk melakukan penelusuran soal adanya aroma korupsi di Dispetapa,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Pertapa, Ir. TAyeb yang diwawancarai, enggan memberikan komentar. Bahkan ia bersikap dingin dengan kedatangan sejumlah wartawan bima diruang kerjanya.”saya tidak ada waktu untuk diwawancarai,” katanya dingin.(KS-04)
Soal adanya aroma korupsi dan tidak transparan percetakan sawah baru, disorot Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi, Kamis (11/2) kemarin. Sampelnya, terjadi di Desa Wora Kecamatan Wera. Mahasiswa menilai, Kepala Dispertapa, Ir Tayeb arogan dan tidak mau terbuka soal percetakan sawah baru.
Bahkan beberapa kali, aktivis mahasiswa mengajukan surat untuk melakukan audensi, tapi tidak pernah direspon. Kadis juga mengancam mahasiswa dengan prajurit TNI berpengkat Kolonel.” Saat kami datang klarifikasi, Kadis ancam kami dengan TNI,” sorot Korlap Aksi , Al Nizwar Alsa’ban Putra
Kata dia, kehadiran percetakan sawah baru, Dispetapa tidak pernah melakukan koordinasi dengan KUPT pertanian di Kecamatan Wera, bahkan kepala desa setempat tidak mengetahui adanya proyek cetak sawah baru.”Inikan lucu, masa lintas koordinasi dengan pemerintah di desa dan kecamatan tidak pernah dilakukan, ini perlu dipertanyakan,” ujanya.
Dilain hal, Kepala Dispetapa dinilai gagal menjadi kepala dinas setempat. Semenjak Ir, Tayeb menjadi Kadis, banyak persoalan yang terjadi. Bahkan kantor Dispertapa menjadi salah satu kantor yang rutin di demo oleh mahasiswa dan aktivis Bima.”Ada asap pasti ada api. Hukum sebab akibat itu menjadi indicator. Ini harus menjadi pintu masuk Polisi dan Jaksan untuk melakukan penelusuran soal adanya aroma korupsi di Dispetapa,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Pertapa, Ir. TAyeb yang diwawancarai, enggan memberikan komentar. Bahkan ia bersikap dingin dengan kedatangan sejumlah wartawan bima diruang kerjanya.”saya tidak ada waktu untuk diwawancarai,” katanya dingin.(KS-04)
COMMENTS