Miris, oknum Guru SLTA di Kota Bima, inesial AK,50, tega lakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kota Bima, KS.- Miris, oknum Guru SLTA di Kota Bima, inesial AK,50, tega lakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Parahnya, Korban adalah isterinya sendiri inesial FRD. Perilaku kasar itu, dipicu adanya protes isteri yang tidak terima suaminya hobi selingkuh alias jajan luar.
Ilustrasi
Tidak tanggung-tangung, perbuatan yang pengarah ke perjinahan itu, dilakukan dirumah mereka sendiri. Setiap Jum'at dan Sabtu, tamu gelap itu wajib datang kerumah AK. Tidak ada orang lain dirumah, karena semenjak kehadiran pihak ketiga dalam rumah tangga, hubungan keduanya retak.
Parahnya, hobi bermain serong dengan wanita lain, tenaga pendidik itu, tega gugat cerai FRD di Pengadilan Agama (PA) Bima. Saat ini, gugatan keduanya sedang dalam proses oleh PA. Meski sebelumnya sudah dimediasi oleh pihak BKD Kota Bima, namun pesona Wanita Idaman Lain sudah meracuni pikiran AK.
Tidak hanya itu, perbuatan terlarang AK dengan daun muda, membuat kedua anak hasil pernikahannya dengan FRD, malu. Anaknya jarang keluar rumah dan berinteraksi dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Kedua anaknya yang masih duduk di SLTP dan SD, diledekin temannya karena ulah bapaknya. "Bertahun-tahun saya mempertahankan rumah tangga kami, tapi dia tega berbuat kasar. Saya sangat malu dengan kondisi keluarga kami yang tidak harmonis ini," cerita FRD pada sejumlah Wartawan Bima, Sabtu (5/3) malam.
Dari cerita FRD, ia ungkapkan sudah lama mengetahui suaminya selingkuh. Bermula saat ia melihat foto Wanita Idaman Lain (WIL), kemudian berlanjut membaca sejumlah SMS mesra suaminya dengan wanita tersebut. “Suami saya dulu, sosok penyayang kepada saya dan anak-anak, tapi semenjak hobi selingkuh, suami saya berubah drastis, dia menjadi sensitif dan berlaku kasar” ungkapnya.
Kata FRD, Penyakit hobi selingkuh itu, sudah akut. Tidak hanya satu perempuan yang kerumah, setahu FRD, ada tiga wanita yang sudah meracuni pikiran AK. FRD geram, baik pada AK, terutama para wanita selingkuhan AK. "Kok bisa para wanita itu tertarik pada suami orang. Kalau mereka butuh kehangatan, jangan sama suami saya, cari orang yang pantas," imbuhnya.
Satu dari sekian wanita simpanan AK, merupakan seoarang guru honor di salah satu SDN di Kota Bima. Ia mengaku sering mendapat laporan jika suaminya bersama dengan guru honor tersebut. Makan, jalan, dan belanja di pertokoan selalu terlihat bersama dan keduanya mesra. "Saya malu, tapi saya memikirkan anak saya. Itu yang membuat saya bertahan hingga dia gugat cerai." kata FRD
Sambung FRD, perselingkuhannya yang ketiga,bersama dengan seorang guru honor SMPN di Kota Bima. Bahkan beberapa kali perempuan tersebut sering dibawa ke rumah. "Dia tidak malu bawa perempuan lain kerumah,padahal dia seorang guru. Harusnya dia bisa menjaga wibawa pada warga sekitar," sorotnya.
Kali ini, kesabaran FRD tumbang. FRD melihat AK membawa perempuan tersebut, Sabtu (5/3) sekitar pukul 11.00 Wita ke rumahnya. FRD melihat perempuan itu turun dari mobil suaminya dan masuk rumah. Tidak berselang lama, dirinya pun menuju rumah dan melihat perempuan tersebut tengah menyeterika baju suaminya. “Karena masih status suami, saya tanya hubungan dia dengan Pak AK, kemudian dijawab hubungannya pacaran. tiba-tiba saya dianiaya oleh AK. Punggung kanan dipukul menggunakan bambu, mata ditinju dan kepala saya dibenturkan di tembok beberapa kali,” tuturnya.
Kesal dengan ulah suaminya, FRD melaporkan AK ke Dinas Dikpora Kota Bima. Dengan tujuan, Pemerintah bisa memberikan pembinaan dan sanksi tegas dari perbuatan kasar. "Saya sudah melaporkan kasus ini ke atasanya di Dikpora Kota Bima," katanya lagi.
Tidak sampai disitu, dugaan penganiayaan itu juga dilaporkan ke Mapolres Bima Kota. Diruang SPKT, FRD mengaku mengadukan perbuatan suaminya itu. "Saya sudah laporkan. Semoga saja penegakkan hukum berjalan maksimal." Pungkasnya.
Sementara itu, AK yang berusaha dihubungi via Celuller hanya menjawab, dirinya ingin melaksanakan Sholat Isya dan meminta untuk menghubungi kembali nanti. "Saya sholat dulu, telpon nanti lagi," kata AK. Namun Setelah beberapa menit kemudian, beberapa kali dihubungi kembali, Handphone AK pun tidak aktif.
Kapolres Bima Kota melalui Kabag OPS KOMPOL H Nurdin SH, Minggu (6/3) kemarin, membenarkan laporan FRD terhadap AK. Pihaknya akan melakukan penyelidikan. "Kami sudah mendapatkan laporan, kita akan segara lakukan pemanggilan terhadap AK," singkat mantan Kapolsek Rasanae Barat ini. (KS-04)
Ilustrasi
Tidak tanggung-tangung, perbuatan yang pengarah ke perjinahan itu, dilakukan dirumah mereka sendiri. Setiap Jum'at dan Sabtu, tamu gelap itu wajib datang kerumah AK. Tidak ada orang lain dirumah, karena semenjak kehadiran pihak ketiga dalam rumah tangga, hubungan keduanya retak.
Parahnya, hobi bermain serong dengan wanita lain, tenaga pendidik itu, tega gugat cerai FRD di Pengadilan Agama (PA) Bima. Saat ini, gugatan keduanya sedang dalam proses oleh PA. Meski sebelumnya sudah dimediasi oleh pihak BKD Kota Bima, namun pesona Wanita Idaman Lain sudah meracuni pikiran AK.
Tidak hanya itu, perbuatan terlarang AK dengan daun muda, membuat kedua anak hasil pernikahannya dengan FRD, malu. Anaknya jarang keluar rumah dan berinteraksi dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Kedua anaknya yang masih duduk di SLTP dan SD, diledekin temannya karena ulah bapaknya. "Bertahun-tahun saya mempertahankan rumah tangga kami, tapi dia tega berbuat kasar. Saya sangat malu dengan kondisi keluarga kami yang tidak harmonis ini," cerita FRD pada sejumlah Wartawan Bima, Sabtu (5/3) malam.
Dari cerita FRD, ia ungkapkan sudah lama mengetahui suaminya selingkuh. Bermula saat ia melihat foto Wanita Idaman Lain (WIL), kemudian berlanjut membaca sejumlah SMS mesra suaminya dengan wanita tersebut. “Suami saya dulu, sosok penyayang kepada saya dan anak-anak, tapi semenjak hobi selingkuh, suami saya berubah drastis, dia menjadi sensitif dan berlaku kasar” ungkapnya.
Kata FRD, Penyakit hobi selingkuh itu, sudah akut. Tidak hanya satu perempuan yang kerumah, setahu FRD, ada tiga wanita yang sudah meracuni pikiran AK. FRD geram, baik pada AK, terutama para wanita selingkuhan AK. "Kok bisa para wanita itu tertarik pada suami orang. Kalau mereka butuh kehangatan, jangan sama suami saya, cari orang yang pantas," imbuhnya.
Satu dari sekian wanita simpanan AK, merupakan seoarang guru honor di salah satu SDN di Kota Bima. Ia mengaku sering mendapat laporan jika suaminya bersama dengan guru honor tersebut. Makan, jalan, dan belanja di pertokoan selalu terlihat bersama dan keduanya mesra. "Saya malu, tapi saya memikirkan anak saya. Itu yang membuat saya bertahan hingga dia gugat cerai." kata FRD
Sambung FRD, perselingkuhannya yang ketiga,bersama dengan seorang guru honor SMPN di Kota Bima. Bahkan beberapa kali perempuan tersebut sering dibawa ke rumah. "Dia tidak malu bawa perempuan lain kerumah,padahal dia seorang guru. Harusnya dia bisa menjaga wibawa pada warga sekitar," sorotnya.
Kali ini, kesabaran FRD tumbang. FRD melihat AK membawa perempuan tersebut, Sabtu (5/3) sekitar pukul 11.00 Wita ke rumahnya. FRD melihat perempuan itu turun dari mobil suaminya dan masuk rumah. Tidak berselang lama, dirinya pun menuju rumah dan melihat perempuan tersebut tengah menyeterika baju suaminya. “Karena masih status suami, saya tanya hubungan dia dengan Pak AK, kemudian dijawab hubungannya pacaran. tiba-tiba saya dianiaya oleh AK. Punggung kanan dipukul menggunakan bambu, mata ditinju dan kepala saya dibenturkan di tembok beberapa kali,” tuturnya.
Kesal dengan ulah suaminya, FRD melaporkan AK ke Dinas Dikpora Kota Bima. Dengan tujuan, Pemerintah bisa memberikan pembinaan dan sanksi tegas dari perbuatan kasar. "Saya sudah melaporkan kasus ini ke atasanya di Dikpora Kota Bima," katanya lagi.
Tidak sampai disitu, dugaan penganiayaan itu juga dilaporkan ke Mapolres Bima Kota. Diruang SPKT, FRD mengaku mengadukan perbuatan suaminya itu. "Saya sudah laporkan. Semoga saja penegakkan hukum berjalan maksimal." Pungkasnya.
Sementara itu, AK yang berusaha dihubungi via Celuller hanya menjawab, dirinya ingin melaksanakan Sholat Isya dan meminta untuk menghubungi kembali nanti. "Saya sholat dulu, telpon nanti lagi," kata AK. Namun Setelah beberapa menit kemudian, beberapa kali dihubungi kembali, Handphone AK pun tidak aktif.
Kapolres Bima Kota melalui Kabag OPS KOMPOL H Nurdin SH, Minggu (6/3) kemarin, membenarkan laporan FRD terhadap AK. Pihaknya akan melakukan penyelidikan. "Kami sudah mendapatkan laporan, kita akan segara lakukan pemanggilan terhadap AK," singkat mantan Kapolsek Rasanae Barat ini. (KS-04)
COMMENTS