Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kabupaten Bima, selama memasuki areal Bima per Janauri – April 2016, baru mengungkap satu kasus narkoba.
Bima, KS.- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kabupaten Bima, selama memasuki areal Bima per Janauri – April 2016, baru mengungkap satu kasus narkoba. Kasus yang berhasil diungkap BNNK itu, yakni penangkapan empat orang bandar dan penggedar sabu-sabu beberapa waktu lalu di lingkungan RT. 02 RW. 01 Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Selain itu, pihak BNN baru melakukan tes urin jajaran Kodim 1608 Bima, Polres Dompu dan Rumah Tahana (Rutan) Bima.
Menurut Kepala BNNK Bima, Kompol Jolmadi, S.Pd pada wartawan Selasa (19/4) mengatakan, pihaknya ditugaskan untuk membawahi wilayah hukum Kabupaten Dumpu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. selama berkantor di Bima, baru satu kasus penangkapan narkoba jenis sabu-sabu di awal April kemarin. “Sejak di SK kan Polda NTB sejak Oktober 2015, dan beroperasi sejak Januari lalu. Kami baru mengungkap satu kasus hingga april ini. Kami menangkap para pelaku dengan barang bukti sebanyak 32 poket ukuran kecil siap edar,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Lanjutnya, saat ini pihaknya masih bertaraf sosialisasi saja terkait bahaya narkoba, dalam program Pencegahan, Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan operasi Bersinar narkoba. Maksud dari sosialisasi tersebut, yakni BNN mendapatkan undangan dari instansi, badan dan lembaga pemerintahan/TNI/Polri untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba.
Sehingga sosialisasi tersebut sebagai bentuk pencegahan, kalau pemberatasan (Penangkapan, red) tetap diprioritaskan pihak BNN. “Yang penting ada informasi dan laporan dari masyarakat, kami akan siap turun. Sementara tes urine sebagai bentuk deteksi secara dini, bisa dilakukan BNN setelah ada surat permintaan dari instansi dan badan maupun TNI/Polri,”jelasnya.
Untuk tes urine, BNNK Bima masih minim fasilitasnya,saat ini baru memiliki 20 unit alat saja. Sehingga sekali pemeriksaan tes urine hanya berlaku untuk 20 orang saja, kalaupun ada kesiapan instansi untuk pengadaan alat tes urine sendiri. “BNN sudah menyiapkan tenaga khusus dari analisis kesehatan dan seorang perawat,”lanjutnya.
Saat ini BNNK Bima minim personil dari aparat kepolisian, dan hanya seorang kepala BNN saja yang berasal dari polri, sedangkan lainnya rata-rata unsur PNS dan honorer dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. “Alhamdulilah BNNK Bima sudah ajukan permohonan dari pusat untuk penambahan personil dari kepolisian,” jelas mantan Wakil Polres Sumbawa Besar ini.
Mengakhiri wawancara khusus tersebut, Kompol Jolmadi menambahakan, Senin (18/4) kemarin instansi yang dipimpinnya itu mendapatkan kendaraan operasional sepeda motor merek Honda jenis Supra X 125 cc sebanyak 4 unit dari Dipa 2016 untuk operasional stafnya, sedangkan satu unit kendaraan roda empat sudah diserahkan terlebih dahulu tepatnya akhir Maret lalu oleh BNN pusat melalui BNN Propinsi NTB. (KS – 05)
Menurut Kepala BNNK Bima, Kompol Jolmadi, S.Pd pada wartawan Selasa (19/4) mengatakan, pihaknya ditugaskan untuk membawahi wilayah hukum Kabupaten Dumpu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. selama berkantor di Bima, baru satu kasus penangkapan narkoba jenis sabu-sabu di awal April kemarin. “Sejak di SK kan Polda NTB sejak Oktober 2015, dan beroperasi sejak Januari lalu. Kami baru mengungkap satu kasus hingga april ini. Kami menangkap para pelaku dengan barang bukti sebanyak 32 poket ukuran kecil siap edar,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Lanjutnya, saat ini pihaknya masih bertaraf sosialisasi saja terkait bahaya narkoba, dalam program Pencegahan, Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan operasi Bersinar narkoba. Maksud dari sosialisasi tersebut, yakni BNN mendapatkan undangan dari instansi, badan dan lembaga pemerintahan/TNI/Polri untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba.
Sehingga sosialisasi tersebut sebagai bentuk pencegahan, kalau pemberatasan (Penangkapan, red) tetap diprioritaskan pihak BNN. “Yang penting ada informasi dan laporan dari masyarakat, kami akan siap turun. Sementara tes urine sebagai bentuk deteksi secara dini, bisa dilakukan BNN setelah ada surat permintaan dari instansi dan badan maupun TNI/Polri,”jelasnya.
Untuk tes urine, BNNK Bima masih minim fasilitasnya,saat ini baru memiliki 20 unit alat saja. Sehingga sekali pemeriksaan tes urine hanya berlaku untuk 20 orang saja, kalaupun ada kesiapan instansi untuk pengadaan alat tes urine sendiri. “BNN sudah menyiapkan tenaga khusus dari analisis kesehatan dan seorang perawat,”lanjutnya.
Saat ini BNNK Bima minim personil dari aparat kepolisian, dan hanya seorang kepala BNN saja yang berasal dari polri, sedangkan lainnya rata-rata unsur PNS dan honorer dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. “Alhamdulilah BNNK Bima sudah ajukan permohonan dari pusat untuk penambahan personil dari kepolisian,” jelas mantan Wakil Polres Sumbawa Besar ini.
Mengakhiri wawancara khusus tersebut, Kompol Jolmadi menambahakan, Senin (18/4) kemarin instansi yang dipimpinnya itu mendapatkan kendaraan operasional sepeda motor merek Honda jenis Supra X 125 cc sebanyak 4 unit dari Dipa 2016 untuk operasional stafnya, sedangkan satu unit kendaraan roda empat sudah diserahkan terlebih dahulu tepatnya akhir Maret lalu oleh BNN pusat melalui BNN Propinsi NTB. (KS – 05)
COMMENTS