Bagian Gizi Nurlaila, Am.G mengatakan Senin (11/4) Ardin ditimbang hanya memiliki berat badan 7,7 Kg, dengan tinggi badan 80,2 cm sehingga positif gizi buruk
Kota Bima, KS.- Malang nasib seorang balita bernama Ardin (1,8 bulan). Warga Lingkungan Lela RT. 04 RW.02 Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota saat di rawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Asakota. Pasalnya, dua kali masuk perawatan di PKM setempat, tak membuahkan hasil maksimal, justeru kondisi balita itu semakin memburuk selama berada di PKM setempat.Melihat kondisi anaknya yang tak membaik, akhirnya kedua orang balita itu memutuskan untuk keluar dari PKM dan dirawat di rumah seala kadarnya.
Kedua orang tua Ardin pada wartawan Senin (25/4) Herman (32) dan Anisa (30) mengaku, selama satu bulan (Maret 2016) berat badan anaknya turun drastic. Dimana dari berat badan 10KG dengan umur 1,8 bulan, namun Ardin hanya 7Kg berat badannya.“Saya hawatir Ardin lebih parah, sehingga kami membawanya kembali ke PKM Asakota Senin (11/4) lalu untuk minta dirujuk ke RS.Tapi malah ditolak.Staf PKM Asakota mengatakan Ardin tidak mengalami keluhan penyakit lain,” tutur Anisa.
Lanjutnya, demi menyelamatkan nyawa anaknya itu, Anisa kembali mendatangi PKM Asakota Senin (18/4) untuk minta dirujuk lagi.Namun jawaban dari pihak PKM tidak bisa dirujuk dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungajwabkan.”Akhirnya saya membawa kembali anak saya ke rumah. Sedangkan pihak PKM hanya menyarankan saya untuk memberi susu Nestle Prenan untuk bayi berat badan lahir rendah,” urainya rinci.
Demi keseimbangan berita Kepala PKM Asakota dr. Faturahman ditemui tidak ada ditempat. Bagian Gizi Nurlaila, Am.G mengatakan Senin (11/4) Ardin ditimbang hanya memiliki berat badan 7,7 Kg, dengan tinggi badan 80,2 cm sehingga positif gizi buruk. Akan tetapi, pasein ini hanya mengalami keluhan Ispa (Infeksi pernapasan akut) dan cacingan saja. “Ardin tidak dapat dirujuk ke Rumah Sakit karena tidak mengalami Penyeta (Penyakit lain). Karena dalam aturan sudah jelas bagi pasein gizi buruk turun berat badan secara dinamis dan komplit dengan penyeta, pada hari itu juga akan diambil tindakan untuk di rujuk ke RS,” jelas Nurlaila yang saat itu didampinggi beberapa tenaga kesehatan lainnya di Kantor PKM Asakota.
Lanjut Ela sapaan akrabnya, sebenarnya saat pasien pertama datang Senin (11/4) harus memeriksa kembali Jum’at (15/4), tapi Ardin tidak hadir cek kembali kesehatannya, sehingga kedua orang tuanya datang Senin (18/4). “Tapi yang jelas temuan gizi buruk ini sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bima,”ujarnya.
Pertemuan diruang terbuka itu, Ela juga beberkan ternyata temuan gizi buruk di Asakota sebanyak 4 orang ditahun 2016. Ketiga pasein lain juga tidak di rujuk ke RS STIKES Mataram – Sambinae (RS yang kerjasama dengan PKM Asakota). Pasalnya, tidak disertai juga dengan penyeta sama halnya yang di alami Ardin.”Tahun 2015-pun di PKM Asakota menanggani pasein gizi buruk 6 orang, untuk 4 pasien lainnya sudah ditanggani (Dirujuk ke RS), sedangkan dua orang lainnya akan diupayakan ditangani tahun ini,”tambah Ela.
Setelah didatangi beberapa media, PKM Asakota Selasa (26/4) langsung melakukan kunjungan ke rumah Ardin.Anisa ibu dari dua orang anak itu, menerima bantuan perbaikan gizi. Seperti 4 kotak SGM 1 Plus rasa Vanila berisi 400 gram, 4 botol bimoli ukuran 620 mili, gula putih 4 Kg, 2 bungus tepung Maizen isi 200 gram, tepung beras putih Rose Brand isi 500 gram dan telur 1 rak berisi 30 butir telur ayam.
Disaksikan wartawan ini, beberapa tim medis mengajarkan cara mencampur 2 sendok susu SGM, 1 sendok minyak bimoli dan 1 sendok gula dengan air panas. Tenyata dengan cara itu, dapat mengantisipasi gejala gizi buruk dan menambah nafsu makan balita. (KS – 05)
Kedua orang tua Ardin pada wartawan Senin (25/4) Herman (32) dan Anisa (30) mengaku, selama satu bulan (Maret 2016) berat badan anaknya turun drastic. Dimana dari berat badan 10KG dengan umur 1,8 bulan, namun Ardin hanya 7Kg berat badannya.“Saya hawatir Ardin lebih parah, sehingga kami membawanya kembali ke PKM Asakota Senin (11/4) lalu untuk minta dirujuk ke RS.Tapi malah ditolak.Staf PKM Asakota mengatakan Ardin tidak mengalami keluhan penyakit lain,” tutur Anisa.
Lanjutnya, demi menyelamatkan nyawa anaknya itu, Anisa kembali mendatangi PKM Asakota Senin (18/4) untuk minta dirujuk lagi.Namun jawaban dari pihak PKM tidak bisa dirujuk dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungajwabkan.”Akhirnya saya membawa kembali anak saya ke rumah. Sedangkan pihak PKM hanya menyarankan saya untuk memberi susu Nestle Prenan untuk bayi berat badan lahir rendah,” urainya rinci.
Demi keseimbangan berita Kepala PKM Asakota dr. Faturahman ditemui tidak ada ditempat. Bagian Gizi Nurlaila, Am.G mengatakan Senin (11/4) Ardin ditimbang hanya memiliki berat badan 7,7 Kg, dengan tinggi badan 80,2 cm sehingga positif gizi buruk. Akan tetapi, pasein ini hanya mengalami keluhan Ispa (Infeksi pernapasan akut) dan cacingan saja. “Ardin tidak dapat dirujuk ke Rumah Sakit karena tidak mengalami Penyeta (Penyakit lain). Karena dalam aturan sudah jelas bagi pasein gizi buruk turun berat badan secara dinamis dan komplit dengan penyeta, pada hari itu juga akan diambil tindakan untuk di rujuk ke RS,” jelas Nurlaila yang saat itu didampinggi beberapa tenaga kesehatan lainnya di Kantor PKM Asakota.
Lanjut Ela sapaan akrabnya, sebenarnya saat pasien pertama datang Senin (11/4) harus memeriksa kembali Jum’at (15/4), tapi Ardin tidak hadir cek kembali kesehatannya, sehingga kedua orang tuanya datang Senin (18/4). “Tapi yang jelas temuan gizi buruk ini sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bima,”ujarnya.
Pertemuan diruang terbuka itu, Ela juga beberkan ternyata temuan gizi buruk di Asakota sebanyak 4 orang ditahun 2016. Ketiga pasein lain juga tidak di rujuk ke RS STIKES Mataram – Sambinae (RS yang kerjasama dengan PKM Asakota). Pasalnya, tidak disertai juga dengan penyeta sama halnya yang di alami Ardin.”Tahun 2015-pun di PKM Asakota menanggani pasein gizi buruk 6 orang, untuk 4 pasien lainnya sudah ditanggani (Dirujuk ke RS), sedangkan dua orang lainnya akan diupayakan ditangani tahun ini,”tambah Ela.
Setelah didatangi beberapa media, PKM Asakota Selasa (26/4) langsung melakukan kunjungan ke rumah Ardin.Anisa ibu dari dua orang anak itu, menerima bantuan perbaikan gizi. Seperti 4 kotak SGM 1 Plus rasa Vanila berisi 400 gram, 4 botol bimoli ukuran 620 mili, gula putih 4 Kg, 2 bungus tepung Maizen isi 200 gram, tepung beras putih Rose Brand isi 500 gram dan telur 1 rak berisi 30 butir telur ayam.
Disaksikan wartawan ini, beberapa tim medis mengajarkan cara mencampur 2 sendok susu SGM, 1 sendok minyak bimoli dan 1 sendok gula dengan air panas. Tenyata dengan cara itu, dapat mengantisipasi gejala gizi buruk dan menambah nafsu makan balita. (KS – 05)
COMMENTS