peran aktif Walikota Bima bersama Wakil Walikota untuk bersama-sama dengan pihak BNNK dan Kepolisian memberantas narkoba, nyaris tak terlihat sama sekali.
Mampukah BNN dan Polisi Berantas Narkoba di Bima
Keinginan besar jajaran Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bima bersama pihak Kepolisian Kabupaten dan Kota Bima, untuk memberantas Narkoba di Bima, harus didukung sepenuhnya oleh seluruh elemen masyarakat, jika tidak ingin masa depan anak cucunya rusak, akibat menkosumsi narkoba. Masalahnya, narkoba di Bima tak lagi dinikmati oleh personal berduit, tapi sudah merangsek ke warga ekonomi lemah, bahkan rakyat miskinpun saat ini sudah termakan virus narkoba. Apalagi, untuk mendapatkan narkoba di Bima, seperti ganja dan sabu tak terlalu sulit, justeru lebih gampang dan cepat.
Walikota Bima HM Qurais H.Abidin
Bima, KS.- Salah satu program utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini adalah bagaimana penyakit sosial yang merajalela di Wilayah RI saat ini berkurang, terutama mengenai peredaran narkoba seperti sabu, ekstasi, ganja dan berbagai macam jenis narkoba lain, yang saat ini sudah masuk ke pelosot Desa. Tak sedikit sindikat narkoba berhasil ditangkap oleh jajaran kepolisian dan BNN, terutama disaat BNN sekarang dikendalikan oleh perwira tinggi Polisi, Budi Waseso, mantan Kabareskrim Mabes Polri itu.
Dimana, dari hari kehari, para sindikat narkoba berhasil dicidug, bahkan beberapa warga Negara Asin divonis mati oleh Majalis hakim, lantaran tertangkap membawa narkoba jenis sabu dan ekstasi bernilai Ratusan Milyar, bahkan Triliun.
Di Bima saja sekarang, peredaran narkoba semakin merajalela. Data yang diperoleh Wartawan Koran Stabilitas, narkoba mulai bebas beredar luas di Bima, sekitar Tahun 2000. Dimana tahun tersebut, kafe-kafe penjual miras mulai satu persatu dibangun di beberapa tempat, seperti di Kalaki Beach Hotel, Panda, Wadumbolo dan Ule.
Keberadaan kafe sebenarnya tak terlalu banyak pengaruhnya terhadap masa depan generasi bangsa, tapi bagi pengguna narkoba akan mengakibatkan masa depan generasi bangsa hancur, bahkan tak sedikit banyak warga Indonesia sekarang yang mati setiap hari, lantaran terjerumus dunia narkoba. Kondisi demikian, seperti akan menimpa warga Kabupaten dan Kota Bima, karena peredaran narkoba di Bima sekarang sudah semakin menjadi, bahkan diprediksikan 5-10Tahun ke depan, hidup dan mati para generasi di Bima, akan tergantung pada narkoba. Indikatornya adalah, nyaris tak ada lingkungan di tiap Kelurahan di Kota Bima ini tak mengenal narkoba.
Pertanyaannya ?. Sejauhmana peran Walikota Bima HM Qurais H.Abidin selaku Kepala Daerah untuk memberantas penyakit sosial, terutama soal narkoba di Kota Bima, sementara sudah 8 Tahun lebih menjadi Walikota ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentu harus memiliki keberanian moral seorang H.Qurais, karena dunia narkoba merupakan dunia yang telah lama diketahuinya, apalagi banyak keluarga Walikota sendiri yang tersangkut narkoba, tentu menjadi beban moral seorang H.Qurais untuk bersikap serius, apalagi bersikap tegas.
Salah seorang pemuda Kota Bima, Abib menilai, peran aktif Walikota Bima bersama Wakil Walikota untuk bersama-sama dengan pihak BNNK dan Kepolisian memberantas narkoba, nyaris tak terlihat sama sekali. Justeru yang diperlihatkan Walikota selama ini adalah mendatangkan Da’I-Da’I terbaik Tingkat Nasional bahkan Internasional untuk mengaji di depan ratusan warga Kota Bima, sebagai bukti bahwa Walikota Bima peduli akan kepentingan umat, sehingga diadakan acara demikian, termasuk acara ceramah agama ustadz-ustadz terkenal di Televisi juga didatangkan oleh Walikota di Kota Bima ini.”Saya juga pertanyakan Motto Pemkot, Kota Bima Berzakat Magrib Mengaji yang dicetuskan beberapa tahun lalu. Masalahnya, motto itu hanya slogan belaka, sebagai upaya untuk menghilangkan imeg negative masyarakat terhadap kepempinan Walikota Bima,” terangnya.
Menyinggung soal keinginan besar BNNK dan Polisi berantas narkoba di Kota Bima ?. Pemuda berjenggot ini mengaku pesimis niat baik kedua institusi penegakan hukum tersebut. Pasalnya, jika tidak ada peran aktif Pemerintah Daerh, maka mustahill program “Bersinar” (Berantas Sindikat Narkoba) oleh Pemerintah Pusat itu bisa dilaksanakan maksimal di Kota Bima ini.”Program kegiatan BNNK dan Polisi soal operasi “Bersinar” itu tak mungkin berjalan maksimal, karena saya melihat pemkot tak berbuat apa-apa,” tandasnya.
Sementara Sekda Kota Bima Ir. H. Muhammad Rum yang hendak dikonfirmasi soal komitmen pemkot memberantas narkoba tak mau berkomentar banyak.”Saya sekarang di Mataram. Kalau mau wawancara, tunggu saya tiba di Bima saja,”kata Rum via SMS ke Wartawan Koran Stabilitas kemarin.(KS-05)
COMMENTS